Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kenapa Banyak Trader Gagal Mencetak Profit?

Dalam trading saham, semua trader pasti pernah mengalami kerugian. Kerugian adalah hal yang lumrah di pasar saham. Justru dari kerugian-kerugian yang anda alami, anda bisa menjadi trader yang tangguh. 

Di pasar saham, banyak penyebab trader mengalami kerugian. Biasanya yang banyak saya temukan: Trader belum bisa melakukan analisa teknikal dengan baik. Dengan kata lain, trader belum mampu menemukan pola-pola teknikal, strategi trading yang bisa digunakan untuk melihat saham-saham yang akan naik. 

Penyebab trader gagal mencetak profit inilah yang paling banyak saya temukan. Sehingga, untuk mencetak profit di pasar saham, untuk memahami strategi2 membeli saham bagus, anda harus mengetahui strateginya. Baca juga: Buku Saham Full Praktik Trading. 

Tapi ternyata banyak juga trader yang sebenarnya boleh saya katakan mereka cukup berpengalaman dalam trading, atau at least mereka sudah punya pengalaman trading lebih dari dua tahun, namun banyak diantara mereka yang masih gagal mencetak profit. 

Apa penyebabnya? 

Sebagian besar kegagalan mereka ternyata bukan karena tidak mampu melakukan analisa, tetapi karena tidak memiliki mental trading dan kesabaran. Banyak trader yang terlalu cepat mengambil keputusan untuk cut loss. 

Katakanlah anda beli saham LSIP di harga 1.000. Saat itu, market sedang naik-naiknya, tapi justru saham LSIP anda justru diam di level 1.000, dan kadang turun ke 990. 

Karena anda takut saham anda turun terus, anda cut loss.. Ehhh.. Baru aja di cut loss, besoknya LSIP malah naik ke 1.050. Akhirnya anda gagal mencetak profit hanya karena panik.

Padahal saham yang dibeli sudah benar. Momentum trading juga sudah tepat. Tetapi hanya karena harga saham masih belum naik, plus adanya rumor ini itu, akhirnya trader terpaksa cut loss sahamnya. Dan tidak lama kemudian, justru harga saham rebound diatas harga beli anda. 

Apakah anda pernah mengalaminya? 

Semua trader, termasuk saya, pasti pernah menghadapi kondisi di mana mental trading diuji. Saham yang dibeli belum naik. Rasa ingin cut loss dan pindah ke saham lain, dan sebagainya. 

Namun dari sinilah kita sebagai trader harus bisa melakukan evaluasi kembali. Jangan sampai analisa yang anda gunakan sudah benar, tapi justru anda tidak bisa menikmati profit dari hasil analisa otodidak anda sendiri. Sangat disayangkan, bukan? 

Saat anda sudah di depan layar monitor, melihat harga saham yang bergerak naik-turun, sesungguhnya kita bukan hanya bicara soal analisa. Tetapi kita juga berbicara tentang kesabaran dan mental trading. Karena tanpa itu, anda akan sangat mudah goyah.  

Percaya atau tidak, fluktuatif harga saham bisa membuat trader berubah pikiran hanya dalam hitungan detik. Itulah kenapa analisa yang benar itu diperlukan. Dan anda juga harus punya kesabaran untuk menunggu harga saham anda panen. Baca juga: 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham.

Selama anda membeli saham yang benar, anda melakukannya dengan analisa anda sendiri, saham yang anda beli jelas (baik secara teknikal maupun likuiditasnya), momentum anda juga pas, maka anda sebenarnya hanya perlu sedikit waktu agar harga saham anda naik.  

INTINYA, anda hanya perlu menunggu momentum agar saham anda rebound. Karena pada dasarnya, harga saham terkadang 'menunggu giliran' untuk naik. Sedikit bercerita pengalaman trading penulis. 

Saya pernah membeli saham KLBF di harga 1.280. Saat itu market lagi bagus2nya (naik). Tapi entah kenapa KLBF harganya justru turun ke 1.270-1.275, padahal saham2 LQ45 mayoritas pada naik. Saya tidak cut loss dan tunggu besoknya. 

Ternyata keesokan hari, saham KLBF bisa naik 7% lebih, dan akhirnya saham KLBF saya bisa saya take profit dengan selamat. Coba kalau waktu itu saya cut loss dan pindah ke saham lain, maka tentu profit di KLBF hilang begitu saja. Padahal profit sekitar 5-7% sehari bukanlah profit yang kecil. 


Itulah satu contoh yang saya alami sendiri, di mana anda harus mau untuk menunggu dan bersabar agar saham anda naik. Masih ada banyak contoh lainnya.. Kalau anda pembaca setia web Saham Gain ini, anda yang berkunjung ke halaman: Rekomendasi Saham. Banyak saham yang saya tulis di watchlist memang tidak naik dalam sehari (walaupun banyak juga saham yang udah naik harian). 

Namun ada beberapa saham yang naik dalam waktu seminggu-dua minggu. Saham setelah masuk di watchlist harganya masih cenderung sideways. Seminggu-dua minggu kemudian barulah giliran saham2 tersebut mulai naik. Beberapa contohnya seperti EXCL, KLBF dan lain2. 

Di pos ini kita sudah dapatkan kesimpulannya.  Selama ini, salah satu penyebab kegagalan trader mencetak profit, ya itu tadi karena mudah grusa-grusu. Mulai sekarang, baik anda trader pemula ataupun anda yang sudah punya pengalaman trading, mulailah dahulu melangkah dengan analisa yang benar. 

And then, anda bisa lebih berpikir lebih jernih dan tenang kalau harga saham anda masih belum naik. Toh, kalau saham2 yang anda pegang adalah saham2 yang benar, biasanya saham tersebut tidak butuh waktu lama untuk naik lagi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.