Semua orang melakukan trading saham dengan tujuan untuk mendapatkan profit. Namun, anda tetap harus memiliki tujuan yang lebih spesifik ketika trading.
Sebab tidak semua orang trading dengan cara yang benar, meskipun ujung-ujungnya mereka tetaplah ingin mendapatkan profit. Trader yang cenderung judi di pasar saham pun, pasti ingin mendapatkan profit yang besar.
Ada banyak sekali tujuan trading saham. Saya ibaratkan tujuan main saham itu sama dengan ketika anda sedang membuka media sosial. Katakanlah ada 10 orang yang sedang buka Facebook. Maka belum tentu 10 orang tersebut membuka Facebook dengan tujuan yang sama.
Mungkin ada orang yang membuka Facebook hanya mau stalking, lagi nganggur, chat sama teman, main game. Tapi ada juga orang yang buka Facebook karena sedang berbisnis online. Nah, tentu saja manfaat dan esensi yang diterima oleh orang yang buka Facebook cuma iseng-iseng dan buka Facebook untuk tujuan bisnis akan berbeda.
Dari waktu yang dihabiskan oleh kesepuluh orang tersebut dengan melakukan aktivitas yang sama (Facebook-an), orang yang membuka Facebook dengan tujuan bisnis akan mendapatkan manfaat yang lebih besar, karena melakukan hal yang lebih bermanfaat dibandingkan sekedar chatting atau kepoin akun orang. Semua akan membuka situs Facebook yang sama, namun aktivitas yang dilakukan berbeda.
Kembali lagi ke tujuan trading. Setiap dari anda yang trading saham pasti akan membuka pasar saham yang sama dan ingin profit. Tetapi, tujuan setiap orang akan berbeda. Ada orang yang main saham dengan tujuan ingin beli rumah, membiayai sekolah, belajar menekan kerugian, sekedar dapat penghasilan tambahan, trading for living, mau untung besar dan cepat dalam sekejap dan masih banyak lainnya.
Tujuan trading inilah yang juga merupakan salah satu faktor yang akan menentukan proses anda main saham.
Apabila tujuan anda logis dan rasional, anda pasti akan belajar saham menganalisis dengan cara yang logis. Namun, jika anda memiliki tujuan2 yang tidak rasional ketika main saham, anda akan cenderung gambling.
Jadi, apa tujuan anda trading saham?
Sebab tidak semua orang trading dengan cara yang benar, meskipun ujung-ujungnya mereka tetaplah ingin mendapatkan profit. Trader yang cenderung judi di pasar saham pun, pasti ingin mendapatkan profit yang besar.
Ada banyak sekali tujuan trading saham. Saya ibaratkan tujuan main saham itu sama dengan ketika anda sedang membuka media sosial. Katakanlah ada 10 orang yang sedang buka Facebook. Maka belum tentu 10 orang tersebut membuka Facebook dengan tujuan yang sama.
Mungkin ada orang yang membuka Facebook hanya mau stalking, lagi nganggur, chat sama teman, main game. Tapi ada juga orang yang buka Facebook karena sedang berbisnis online. Nah, tentu saja manfaat dan esensi yang diterima oleh orang yang buka Facebook cuma iseng-iseng dan buka Facebook untuk tujuan bisnis akan berbeda.
Dari waktu yang dihabiskan oleh kesepuluh orang tersebut dengan melakukan aktivitas yang sama (Facebook-an), orang yang membuka Facebook dengan tujuan bisnis akan mendapatkan manfaat yang lebih besar, karena melakukan hal yang lebih bermanfaat dibandingkan sekedar chatting atau kepoin akun orang. Semua akan membuka situs Facebook yang sama, namun aktivitas yang dilakukan berbeda.
Kembali lagi ke tujuan trading. Setiap dari anda yang trading saham pasti akan membuka pasar saham yang sama dan ingin profit. Tetapi, tujuan setiap orang akan berbeda. Ada orang yang main saham dengan tujuan ingin beli rumah, membiayai sekolah, belajar menekan kerugian, sekedar dapat penghasilan tambahan, trading for living, mau untung besar dan cepat dalam sekejap dan masih banyak lainnya.
Tujuan trading inilah yang juga merupakan salah satu faktor yang akan menentukan proses anda main saham.
Apabila tujuan anda logis dan rasional, anda pasti akan belajar saham menganalisis dengan cara yang logis. Namun, jika anda memiliki tujuan2 yang tidak rasional ketika main saham, anda akan cenderung gambling.
Jadi, apa tujuan anda trading saham?
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.