Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Dibeli Langsung Turun, Dijual Langsung Naik. Pernah Mengalami?

Idealnya semua orang yang melakukan trading saham, pasti berharap harga saham akan naik ketika dibeli. Dan kita semua pasti berharap harga saham akan turun setelah kita jual. Tapi dalam beberapa kasus, hal sebaliknya justru terjadi. Setelah saham anda beli, harga saham justru langsung turun. Atau sebaliknya, saat anda menjual saham, harga langsung naik. Pernahkah anda mengalaminya?

Kalau anda sudah memiliki pengalaman trading setidaknya lebih dari 2 tahun, anda pasti akan mengalami hal ini. Kejadian seperti ini memang sangat menyebalkan untuk seorang trader. 

Lalu, gimana caranya agar kita nggak tertipu saat membeli saham (dibeli langsung turun) dan menjual saham (dijual malah naik)? Nah, untuk mengantisipasi 'tipuan-tipuan' seperti, anda harus mengetahui penyebabnya. Penyebab utamanya adalah:

1. Anda membeli dan menjual saham pada titik support-resisten yang salah 

Sebelum anda memutuskan untuk membeli saham yang kelihatannya menarik, perhatikan dahulu titik support dan resistennya. Sebagai contoh, perhatikan grafik saham dibawah ini: 

(Klik gambar untuk memperbesar)

Katakanlah anda ingin membeli saham NIKL ketika NIKL berada di harga 2.180, maka tentukan dahulu titik support dan resistennya. Anda bisa masuk di harga 2.180 karena kebetulan pola NIKL cukup bagus, yaitu membentuk matching low.

kalau anda ingin menunggu konfirmasi yang lebih bagus lagi dari garis support dan resisten, anda bisa menunggu titik resisten terdekatnya jebol, yaitu di harga 2.850. Kenapa saya pilih 2.850?

Karena harga 2.850 sudah tersentuh berkali-kali (tanda lingkaran), sehingga kalau harga resisten kuat 2.850 ini jebol (apalagi dengan volume besar), maka kemungkinan besar harga saham ada potensi naik. 

Trader yang belum sempat beli saham NIKL dan melihat NIKL sudah naik kencang seringkali berpikir seperti ini: "Saham NIKL sudah mulai uptrend, saatnya beli". Akhirnya, trader yang membeli NIKL saat harganya sudah naik, maka harga sahamnya akan langsung turun. 

Katakanlah trader baru membeli saham NIKL di harga 3.960, maka harga sahamnya nggak akan naik lama, setelah itu langsung turun, karena titik resisten 3.960 masih jarang dilalui (perhatikan tanda persegi, baru dilalui satu kali). Apalagi saham yang harganya sudah nik berhari-dengan kencang hari (3-4 hari), maka harga saham biasanya rawan koreksi. 

Demikian juga trader yang sering terjebak ketika saham dijual langsung naik. Dalam hal ini, berarti anda harus meliht titik support dan resisten pentingnya juga. Perhatikan saham BBCA dibawah:


(Klik gambar untuk memperbesar)

Seumpama anda memutuskan untuk menjual saham di harga 20.300, maka kemungkinan besar setelah anda jual, harga saham akan langsung balik arah (naik). Kenapa? Karena kalau kita tarik garis support, ternyata level 20.300 adalah level rebound BBCA dan sudah tersentuh sampai 5 kali selama 6 bulan.

Artinya begini, 20.300 adalah harga di mana BBCA sudah mengakhiri masa konsolidasinya dari tren turun dan siap untuk balik arah (lihat grafik). Maka nggak heran kalau anda jual BBCA di 20.300 misalnya, saham anda akan langsung naik.  

Jadi, untuk meminimalkan tipuan 'saham dibeli turun, dijual naik' perhatikan seberapa sering titik support dan resisten tersebut tersentuh. Kalau titik support dan resisten hanya tersentuh satu kali, maka kemungkinan pengujiannya akan semakin tidak valid, dan sebaliknya. 

Salah satu cara analisis support-resisten ini memang terbukti sangat ampuh untuk meminimalisir trader dari tipuan tersebut. Setidaknya dengan analisis ini, anda bisa menghindari terlebih dahulu saham2 yang kelihatannya menarik padahal saham2 ini sebenarnya sudah menunjukkan akan koreksi atau akan naik. 

Selain cara yang saya paparkan diatas, ada cara-cara yang lebih banyak lagi untuk mengantisipasi trader dari tipuan harga saham. Saya pernah membahasnya dalam bentuk ebook lengkap disini: Panduan Memilih Saham Bagus. 

Jika anda masih sering merasa tertipu dengan saham yang 'dibeli turun dan dijual naik', maka cobalah untuk menerapkan analisis tersebut untuk meminimalisir tipuan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.