Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham TRAM - Saham Gorengan

Ketika kita bicara saham gorengan, anda pasti melihat saham gorengan sebagai saham yang banyak market makernya, saham yang naik turunnya sangat cepat. Memang, itulah ciri-ciri saham gorengan. Saya juga pernah membahasnya disini: Kenali Ciri-ciri Saham Gorengan di Indonesia. 

Dan salah satu saham yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah saham TRAM. Kenapa kok saya bahas saham TRAM? Bukannya saham gorengan itu ada banyak sekali di Bursa Efek? TRAM adalah saham gorengan yang cukup menarik kita bahas karena beberapa hal:

1. TRAM pernah membentuk pola pergerakan harga yang unik 

Pergerakan harga TRAM di tahun 2010 kala itu masih di kisaran 400-an. Namun tiba-tiba harga TRAM terus menanjak tidak tanggung2. Padahal saat itu TRAM, salah satu aset besarnya kapal Lentera Bangsa terkena musibah kebakaran. Tapi harga saham TRAM bukannya turun, justru naik hingga ke 1.100. 

Saat TRAM merilis laporan keuangan yang 'diwarnai' dengan kerugian bersih dan utang yang besar, TRAM justru naik lagi sampai 1.800. Saham TRAM akhirnya di-suspensi. Setelah suspensi dibuka, harga sahamnya langsung anjlok, hampir terkena auto reject bawah setiap hari, dan harga sahamnya kembali lagi ke 400. 

Hal ini membuktikan bahwa TRAM memang banyak digerakkan oleh bandar, dan banyak investor ritel yang sering terjebak dengan pola pergerakan TRAM yang seringkali menipu. 

Dan memang saham TRAM ini juga banyak "digerakkan" oleh sekuritas2 besar. Kalau anda perhatikan buy sell terbesarnya rata-rata selalu diisi sekuritas2 besar seperti YP, CC, PD. 



2. TRAM termasuk saham yang agak sulit diprediksi menggunakan analisis teknikal 

Sampai hari ini, TRAM juga masih sering "dikuasai" bandar. Itulah mengapa harga saham TRAM pergerakannya sulit diprediksi. Harganya bisa naik tiba2 20% dalam satu-dua hari saja. Tapi setelah itu harganya langsung anjlok berhari-hari dan kemudian diam di tempat. 

Tapi saham TRAM juga membentuk sedikit pola yang bisa anda gunakan untuk trading di saham ini (untuk scalping). Perhatikan grafik TRAM dibawah ini. 

Memang saham TRAM bisa kita prediksi sedikit dengan melihat pola grafiknya. Coba perhatikan grafik TRAM dibawah ini. 


TRAM sebelum harganya dinaikkan biasanya harganya akan diturunkan terlebih dahulu, bahkan turunnya bisa nggak tanggung-tanggung. Atau, harga sahamnya setelah naik akan diturunkan kemudian dibuat sideways dalam jangka waktu yang lama oleh bandar. Apa tujuannya? 

Tujuannya supaya membuat anda frustrasi dan menyerah. Menyerah karena harga sahamnya nggak naik2, sehingga trader2 yang udah nyangkut akhirnya terpaksa cut loss.

Perhatikan grafik TRAM. biasnaya ketika harga TRAM sudah anjlok sekitar 1 minggu (perhatikan tanda lingkaran), TRAM akan langsung naik drastis (perhatikan tanda panah). Kenaikannya terjadi dalam waktu yang sangat cepat, hanya sehari sampai dengan 3 hari. Setelah itu, sahamnya akan anjlok lagi sampai satu minggu lebih, dan kemudian dinaikkan kembali setinggi langit dalam sehari. 

Trader sering nyangkut di TRAM karena tertipu ketika melihat TRAM yang naik tinggi dalam sehari. Trader mengejar untuk membeli saham TRAM, padahal besoknya bandar sudah profit taking.

So, kalau melihat tipikal saham ini, rasanya kurang bagus kalau anda membeli TRAM dengan tujuan swing trading. Ada baiknya anda trading dengan metode scalping. Kecuali, kalau fundamental TRAM membaik, ada kemungkinan harga sahamnya pun bisa cenderung uptrend. 

3. TRAM adalah saham gorengan, tapi..... 

TRAM memang saham gorengan, tapi TRAM bukan saham tidur. TRAM memiliki bid-offer yang lumayan tebal, karena memang TRAM ini ternyata juga banyak diminati oleh pemodal ritel, terutama bagi mereka yang suka trading 'tik tok'. Jadi kalau untuk saham gorengan, boleh saya katakan bahwa TRAM adalah saham gorengan yang masih cukup layak untuk anda tradingkan scalping dibandingkan saham2 lapis tiga yang sama sekali tidak likuid, seperti ERTX, MAMI. 

Kesimpulannya, bagi anda yang sudah berpengalaman traidng di saham lapis tiga, anda bisa mencoba trading di saham TRAM. Tapi saya menyarankan anda untuk trading dengan alokasi modal yang kecil (maksimal 10% dari porto) dan jangan pernah lupa untuk membatasi risiko. Untuk saham lapis tiga, daripada anda trading di saham2 yang spreadnya terlalu besar, lebih baik anda memilih saham seperti TRAM.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.