Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Membedakan Harga Saham Naik karena Fundamental dan Gorengan

Di pasar saham, anda pasti menemukan saham-saham yang harganya tiba-tiba naik dengan kencang, dan kenaikannya tidak tanggung2. Misalnya dari harga 100 menjadi 2.500 dalam kurun waktu beberaoa bulan saja. Padahal sebelumnya, saham tersebut adem ayem saja dan tidak terlalu banyak peminat. 

Biasanya trader berpikir saham2 seperti ini adalah saham2 yang memang secara valuasi murah, dan secara fundamental punya prospek bagus. Tapi perlu anda ketahui, tidak selalu saham2 yang naik kencang adalah saham yang punya fundamental bagus dan murah secara valuasi. Bisa jadi saham yang naik kencang ini justru karena banyak permainan bandar untuk menggocek anda sebagai pemodal ritel. 

Saya kasih contoh, saham TRAM. TRAM sekitar tahun 2010-2011 harga sahamnya masih di kisaran harga 400. Tiba-tiba TRAM harganya naik terus sampai harga 1.800, padahal saat itu TRAM sedang dilanda banyak berita negatif. TRAM yang saat ini armada kapalnya sempat kebakaran, dan termasuk membukukan rugi bersih yang cukup besar dengan utang yang menumpuk. Tapi harga sahamnya justru naik terus. 

Tapi setelah di harga 1.800 ini, saat banyak trader yang mulai tamak dengan melipatgandakan modalnya di TRAM karena melihat tren saham TRAM sudah tidak meragukan lagi, harga TRAM langsung jatuh sampai kembali lagi ke harga 400. Dan pada tahun 2017, TRAM masih berada di kisaran harga 140-160.  

Contoh lainnya MLPL. MLPL di tahun 2013 harganya berkisar di harga 300-an. Namun, MLPL harganya naik terus sampai 1.200. Padahal MLPL bukanlah perusahaan yang berfundamental bagus pada saat itu. 

Kenaikan MLPL dikarenakan banyaknya rumor tentang akuisisi, berbagai macam aksi korporasi yang masih belum bisa dibuktikan kebenarannya. Dan benar saja, saat banyak trader mulai tamak dengan membeli terus saham MLPL yang sudah tinggi, harga sahamnya langsung terjun bebas. 

Nah sekarang kita analisis, mengapa saham yang naik kencang dan tampak meyakinkan, tiba2 harganya langsung anjlok tanpa ampun? Hal ini karena memang pergerakan harganya sudah direncakanan oleh bandar2 yang sudah bekerja sama untuk mengangkat harga saham dan menjatuhkannya ke level tertentu. Sehingga, jelas tujuannya bandar ingin agar anda menjadi serakah dan nyngkut. 

Hal ini berbeda dengan saham-saham yang memang punya fundamental bagus, secara valuasi murah, sedang ada banyak sentimen positif. Maka, kenaikan harga sahamnya memiliki dasar yang jelas. 

Sebagai contoh, UNVR yang harganya sejak awal tahun 2017 naik dari 38.000 sampai 51.000. Hal ini dikarenakan secara valuasi UNVR sudah rendah dan secara fundamental juga bagus.
Kemudian, perhatikan juga saham PPRO yang pada awal 2016 harganya di kisaran 185 kemudian naik sampai 1.500 dalam waktu 1 tahun. Hal ini dikarenakan PPRO secara valuasi rendah, dan growthnya termasuk paling tinggi di sektornya, sehingga nggak heran kalau harga sahamnya naik karena faktor fundamental. 

Jadi, gimana cara membedakan saham yang naik karena fundamentalnya bagus dan saham naik karena shaam tersebut adalah saham yang digoreng? 

Simpelnya, anda harus menilai fundamental perusahaan tersebut. Kalau anda menemukan harga saham yang mulai naik secara drastis, ada baiknya anda cek kinerja keuangan perusahaan tersebut, valuasi harga sahamnya, dan berita2 apa yang menyebabkan saham tersebut naik. 

Kalau ternyata saham naik kencang tetapi tidak diikuti dengan kinerja keuangan yang bagus (laporan keuangannya justru rugi misalnya), saham naik kencang karena rumor yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya, saham naik tanpa alasan2 yang jelas lainnya, maka ada baiknya anda menghindari saham2 seperti ini baik untuk investasi maupun untuk trading. 

Percayalah saham2 yang berfundamental jelek, harga sahamnya jauh lebih tidak stabil ketimbang saham2 yang memiliki fundamental baik.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.