Ada satu saham prospek yang akan saya bahas di pos ini. Sahamnya nggak asing kok dan fundamentalnya juga sangat bagus. Sahamnya juga bukan mutiara terpendam. Saya yakin semua sudah familiar: Jasa Marga (JSMR).
Mengapa tiba2 Bung Heze membahas saham ini? Perhatikan grafik JSMR dibawah, anda mungkin terkejut dengan grafik JSMR satu tahun.
Mengapa tiba2 Bung Heze membahas saham ini? Perhatikan grafik JSMR dibawah, anda mungkin terkejut dengan grafik JSMR satu tahun.
JSMR pernah mencapai titik tertinggi di 6.250, namun kemudian JSMR terkoreksi cukup hebat, bahkan sempat turun sampai 3.990! Pada akhirnya JSMR berhasil rebound perlahan ke 4.300. Aneh juga rasanya kalau saham sekaliber JSMR turun sebanyak itu, padahal secara fundamental oke-oke saja.
Laporan keuangan audit 2015, JSMR mampu mencetak profit (naik dari 1,2 triliun menjadi 1,3 triliun) di saat sebagian besar emiten mencatatkan penurunan laba. Per kuartal III / 2016, JSMR juga mencetak kenaikan profit yang memuaskan (dari 902 miliar pada kuartal III / 2015 menjadi 1,1 triliun pada kuartal III / 2016).
JSMR juga memiliki banyak proyek yang bisa mendongkrak kinerjanya di masa mendatang. Salah satu proyeknya, kalau anda sering lewat tol Waru (Sidoarjo-Surabaya), tol tersebut sering tampak macet karena ada pelebaran jalan tol. Nah, pemegang proyek tersebut adalah Jasa Marga. Bukankah proyek ini bagus untuk JSMR di masa mendatang? Lantas, mengapa JSMR justru turun terus? Dan turunnya juga tidak tanggung-tanggung?
Jawabannya tidak lain adalah right issue JSMR yang harga pelaksanannya ditetapkan dibawah harga pasar. Perlu anda ketahui, JSMR melakukan right issue di kisaran harga 3.900-4.500 (padahal harga sahamnya saat ini sekitar 4.800). Sehingga, harga sahamnya perlahan turun mendekati harga pelaksanaannya. Anda bisa baca penjelasannya lagi disini: Arti dan Ilustrasi Right Issue, dan Dampaknya Pada Harga Saham - Part II.
Tetapi berhubung right issue JSMR digunakan untuk ekpansi besar2-an dan pengembangan proyek, harga saham JSMR setelah right issue punya peluang untuk naik tinggi. Sekarang anda dan saya sudah tahu bahwa JSMR turun bukan karena faktor fundamental. Saat ini harga sahamnya benar2 sudah terdiskon.
Saat ini harga sahamnya ada di kisaran 4.300. JSMR punya peluang untuk kembali ke 5.000. Ayo dikoleksi ☺.
Laporan keuangan audit 2015, JSMR mampu mencetak profit (naik dari 1,2 triliun menjadi 1,3 triliun) di saat sebagian besar emiten mencatatkan penurunan laba. Per kuartal III / 2016, JSMR juga mencetak kenaikan profit yang memuaskan (dari 902 miliar pada kuartal III / 2015 menjadi 1,1 triliun pada kuartal III / 2016).
JSMR juga memiliki banyak proyek yang bisa mendongkrak kinerjanya di masa mendatang. Salah satu proyeknya, kalau anda sering lewat tol Waru (Sidoarjo-Surabaya), tol tersebut sering tampak macet karena ada pelebaran jalan tol. Nah, pemegang proyek tersebut adalah Jasa Marga. Bukankah proyek ini bagus untuk JSMR di masa mendatang? Lantas, mengapa JSMR justru turun terus? Dan turunnya juga tidak tanggung-tanggung?
Jawabannya tidak lain adalah right issue JSMR yang harga pelaksanannya ditetapkan dibawah harga pasar. Perlu anda ketahui, JSMR melakukan right issue di kisaran harga 3.900-4.500 (padahal harga sahamnya saat ini sekitar 4.800). Sehingga, harga sahamnya perlahan turun mendekati harga pelaksanaannya. Anda bisa baca penjelasannya lagi disini: Arti dan Ilustrasi Right Issue, dan Dampaknya Pada Harga Saham - Part II.
Tetapi berhubung right issue JSMR digunakan untuk ekpansi besar2-an dan pengembangan proyek, harga saham JSMR setelah right issue punya peluang untuk naik tinggi. Sekarang anda dan saya sudah tahu bahwa JSMR turun bukan karena faktor fundamental. Saat ini harga sahamnya benar2 sudah terdiskon.
Saat ini harga sahamnya ada di kisaran 4.300. JSMR punya peluang untuk kembali ke 5.000. Ayo dikoleksi ☺.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.