Pernah dengar istilah strategi contrarian trading? Singkatnya, contrarian trading itu membeli saham yang pada saat itu sedang dihindari banyak orang, banyak bertebaran fear, dan harganya lagi jatuh atau downtrend. Dengan catatan, kinerja fundamentalnya BAGUS, valuasi murah, atau kinerja fundamental ada potensi untuk turn around.
Istilah contrarian trading ini mungkin tidak terlalu populer. Yang paling sering kita dengar biasanya adalah swing trading, day trading, scalping, karena memang strategi ini sangat sulit untuk diterapkan.
Lalu apa yang membuat strategi contrarian ini sangat sulit untuk diterapkan? Jawabannya adalah FAKTOR PSIKOLOGIS. Pelaku pasar biasanya suka ngikut. Ngikut bandar, ngikut teman, ngikut tren, ngikut beli saham yang lagi ramai atau viral, ngikut beli saham yang lagi euforia.
Tetapi beranikah anda membeli saham yang lagi banyak di-fear orang, harganya turun walaupun valuasi sedang murah dan fundamental bagus?
Inilah yang dinamakan dengan strategi contrarian, di mana anda membeli saham yang sedang turun, banyak orang takut masuk, namun fundamental dan valuasinya bagus.
Yap, problem utamanya ada di psikologis, karena ketika banyak orang sedang takut, di sisi lain anda melihat saham yang anda beli ternyata masih sideways atau bahkan turun setelah dibeli, godaan untuk cut loss itu sangat besar.
Contohnya yang pernah terjadi di beberapa saham bagus seperti INKP (yang harganya sempat turun dibawah 6.000 namun kembali ke 8.500), ASII (yang harganya turun dibawah 5.000 namun kembali ke 6.700), UNTR yang beberapa bulan lalu turun tajam, banyak fear di saham-saham tersebut, namun karena fundamental dan GCG masih bagus, saham-saham ini pada akhirnya naik lagi.
Pada dasarnya, ada beberapa alasan yang membuat para pelaku pasar takut menerapkan strategi contrarian. Pertama, contrarian dianggap sebagai strategi menangkap pisau jatuh. Kedua, contrarian = membeli saham downtrend = Risiko besar.
Mari kita bahas satu per satu.
CONTRARIAN = MENANGKAP PISAU JATUH?
Contrarian adalah membeli saham ketika harganya lagi turun tajam, dengan catatan fundamentalnya bagus. Jadi banyak anggapan bahwa strategi contrarian itu ibaray menangkap pisau jatuh.
Bagaimanapun juga saham yang sudah turun banyak, kita tidak pernah tahu pasti supportnya ada dimana, sehingga memang inilah risiko strategi contrarian.
Jadi strateginya, supaya anda bisa meminimalkan 'menangkap pisau jatuh', anda bisa menunggu konfirmasi harga saham sudah mulai bergerak sideways dan mulai breakout dari tren sideways dengan membentuk pola support higher high, higher low. Disitulah anda bisa pertimbangkan entry.
Anda bisa entry dengan menggunakan 30-35% modal. Apabila harga saham turun minimal 10-15% dari harga beli, anda bisa averaging. Jadi tidak langsung all in.
Seperti saham UNTR diatas contohnya. Level entry yang bagus adalah ketika harganya sudah mulai sideways agak lama dan mulai bergerak naik membentuk higher high support yang baru (lihat tanda persegi). Disitulah anda bisa pertimbangkan untuk mulai entry.
CONTRARIAN = MEMBELI SAHAM DOWNTREND = RISIKO BESAR
Konsepnya, saham downtrend berarti seller lebih banyak daripada buyer, sehingga idealnya tidak disarankan membeli saham downtrend, karena risiko turun masih besar.
Saham uptrend umumnya lebih aman karena ketika saham dalam tren naik artinya buyer lebih banyak daripada seller, sehingga potensi upside lebih besar.
Untuk meminimalkan risiko ini, maka anda bisa menerapkan strategi entry seperti yang saya paparkan diatas tadi.
Selain itu, menerapkan strategi contrarian berarti anda harus membeli saham BERFUNDAMENTAL BAGUS, dan jangka waktu hold-nya biasanya diatas 2 bulan, sampai tren berbalik arah.
Contrarian bukan berarti membeli saham gorengan, yang fundamentalnya jelek. Kalau anda beli saham berfundamental jelek yang tren-nya lagi jatuh, itu namanya bukan contrarian, namun lebih ke spekulasi / judi.
Saat ini ada banyak saham bagus yang lagi diskon seperti: BBCA, INDF, ICBP, ITMG.. Siapkah anda menjadi contrarian di market?

0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.