Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham yang Bagus untuk Trading

Para trader saham yang ingin mengincar profit jangka pendek, dengan cara memanfaatkan fluktuatif harga saham, anda harus pintar memilih saham-saham yang bagus buat trading. Hal ini karena tidak semua saham di bursa efek bagus untuk ditradingkan. 


Mayoritas saham memiliki pergerakan yang kurang bagus, dan berisiko untuk ditradingkan. Sehingga kalau anda adalah tipe trader yang suka mencari saham-saham bagus dengan risiko lebih rendah, maka trader disarankan untuk memilih saham-saham yang pergerakannya bagus.

Ada beberapa jenis saham yang bagus untuk trading, yaitu saham-saham yang memiliki ciri-ciri berikut:  

1. Saham yang likuid

Saham likuid tidak mudah dimanipulasi harganya, sehingga risiko sahamnya lebih rendah. Contoh melihat saham-saham likuid paling mudah ada saham-saham yang ada di Indeks LQ45. 

Akan tetapi, saham LQ45 ataupun saham likuid belum tentu semuanya bagus buat trading. Jika anda ingin mencari saham-saham yang likuid, pilihlah saham-saham yang punya pergerakan fluktuatif relatif cepat. 

Contoh-contoh saham yang likuid dan punya pergerakan fluktuatif cepat namun stabil (sampai saat pos ini ditulis), antara lain saham ACES, BBRI, BMRI, JSMR, CMRY. 

Anda bisa perhatikan pergerakan saham-saham tersebut. Selain memiliki market cap yang relatif besar, pergerakan sahamnya juga relatif cepat tetapi tidak terlalu volatil. Inilah contoh-contoh saham yang bagus buat trading. 

Jadi dalam memilih saham likuid, tidak disarankan untuk membeli saham hanya karena bid offer-nya tebal atau karena saham tersebut ada di Indeks LQ45. Sekali lagi, pilihlah saham-saham yang likuid dan pergerakannya relatif bagus / cepat tetapi stabil. 

2. Saham uptrend yang sedang koreksi normal 

Saham yang uptrend (secara major trend) alias saham yang berada dalam tren naik, umumnya memiliki risiko lebih rendah untuk trading, dibandingkan saham-saham yang trennya turun tajam (downtrend). 

Hal ini karena saham yang trennya naik, minat beli-nya lebih besar daripada minat jual, sehingga potensi untuk naik kembali lebih tinggi. Sedangkan saham-saham yang downtrend, minat jual lebih besar daripada minat beli, sehingga saham yang downtrend risikonya untuk turun lagi lebih besar. 

Saham uptrend yang sedang mengalami koreksi normal adalah tipe saham yang paling ideal untuk trading, khususnya untuk anda yang ingin trading santai, dengan memilih saham-saham yang bagus. Pelajari juga: Full Praktik Strategi Swing Trading Saham (Trading Santai).


Chart diatas (saham ACES) adalah salah satu contoh ciri saham yang bagus untuk trading, di mana saham tersebut memiliki tren naik yang kuat, disertai koreksi-koreksi normal, sehingga bisa menjadi peluang untuk trading santai. 

3. Saham-saham untuk buy on weakness

Saham-saham yang sedang mengalami koreksi / penurunan wajar, adalah saham-saham 

Jadi ketika saham sedang turun, disitulah anda bisa membeli di harga murah, dan take profit di harga lebih tinggi. Kesalahan mayoritas trader adalah membeli saham di harga pucuk hanya karena "takut ketinggalan kereta".

Membeli saham di harga pucuk /tinggi risikonya sangat besar, karena para pelaku pasar yang sudah dapat saham di harga bawah, akan rawan untuk take profit, sehingga saham yang sudah naik tinggi berisiko untuk turun. 

Namun kalau anda membeli saham-saham bagus dengan buy on weakness (BOW), saham-saham yang harganya sudah murah dengan tren yang bagus, peluang naik akan lebih besar. Pelajari juga: Analisis dan Strategi Bottom Fishing Saham. 

4. Saham yang punya sentimen bagus 

Saham-saham yang sedang punya sentimen bagus, adalah saham-saham yang punya peluang naik lebih cepat di waktu tertentu, sehingga trader saham bisa meraih profit lebih maksimal. 

Sentimen bagus membuat pasar lebih optimis terhadap saham tersebut, sehingga harganya akan diapresiasi pasar. Namun perlu diingat, sentimen bagus disini adalah terkait dengan kinerja dan sektor-nya, bukan sentimen karena pom-pom tanpa didasari kinerja yang jelas. 

Sebagai contoh, setelah pandemi mulai berakhir September 2022 (di Indonesia), maka saham-saham di sektor transportasi seperti JSMR, BIRD yang masih murah kinerjanya berpeluang untuk pulih. 

Saham-saham berfundamental bagus di sektor transportasi yang sedang banyak sentimen positif pada saat itu biasanya berpotensi uptrend / turnaround. 

Jadi di dalam trading saham, anda juga perlu menganalisa kondisi ekonomi, dan sektor-sektor yang berpotensi turnaround, karena sektor-sektor saham yang sedang bagus dengan harga masih murah, peluang naiknya lebih cepat dibandingkan saham-saham yang sedang tidak banyak sentimen, atau bahkan saham-saham yang sentimennya lagi jelek.

Khususnya untuk anda para swing dan positioning trader, menganalisa kondisi sektor dan ekonomi makro, dikombinasikan dengan price action sangatlah penting. 

Itulah beberapa ciri saham yang bagus untuk trading. Untuk anda yang ingin trading dengan risiko lebih rendah, pertimbangkan memilih saham dengan kriteria-kriteria diatas.   

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.