Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Belajar Saham: Bid Offer Vs Grafik, Mana yang Lebih Penting?

El Heze

Mayoritas trader di pasar saham adalah trader jangka pendek, yang membeli dan menjual saham dengan jangka waktu relatif singkat. Harga saham yang bergerak setiap saat (jam bursa) menunjukkan bahwa banyak trader yang mencoba memanfaatkan keuntungan momentum jangka pendek dari trading saham. 


Jika anda trading jangka pendek, maka ada banyak analisa yang dapat digunakan. Analisa-analisa populer yang sering digunakan untuk trading jangka pendek adalah: 
  • Analisa teknikal (grafik)
  • Running trade
  • Bid offer / order book / tape reading 
  • Broker summary / bandarmologi (asing dan lokal)
Dua analisa yang cukup sering digunakan trader ketika ingin trading cepat adalah analisa teknikal / grafik dan analisa bid offer.

Untuk trading cepat, manakah yang lebih akurat untuk memberikan profit jangka pendek: Pakai analisa bid offer atau lebih baik pakai analisa grafik saja? 

Jawabannya yang lebih akurat adalah: ANALISA GRAFIK (teknikal). Mengapa? Karena sesungguhnya belum ada transaksi deal / matched yang terjadi pada bid offer yang anda lihat pada order book.


Sebagai contoh, kalau anda lihat pada bid TLKM harga 3.880, maka terdapat bid lot sebanyak 26.784 lot. Nah, 26.784 lot ini adalah orderan beli yang masih antri. Bukan orderan yang sudah matched / terjadi.

Demikian juga dengan bid lot dan offer lot lainnya.Semuanya adalah orderan yang masih belum terjadi, karena masih antri (open order). Apa artinya semua ini? 

Artinya, orang-orang yang antri pada harga-harga tersebut, bisa saja sewaktu-waktu "mencabut" alias membatalkan order-nya. Atau bisa saja orang yang antri jual katakanlah pada harga 3.890 mengganti (amend) ordernya ke harga 3.950. 

Jadi, bid offer itu bisa dimanipulasi oleh bandar saham, terutama pada saham-saham yang market cap-nya kecil. Sebagai contoh, bandar bisa saja menempatkan banyak order pada bid lot untuk membuat kesan seolah-olah saham tersebut akan naik, karena banyak minat beli. 

Setelah banyak trader ritel yang terpancing untuk membeli saham tersebut, bandar langsung "mencabut" semua ordernya pada antrian-antrian harga bid tersebut plus menjual sahamnya, sehingga membuat adanya kekosongan harga dan sahamnya ditinggalkan oleh bandar. 

Nah, karena bid offer itu adalah "transaksi" yang belum terjadi, maka tampilan bid offer bisa saja menipu trader. Anda mungkin berpikir saham yang bid lot-nya banyak berarti minat belinya tinggi, jadi sahamnya bakal naik. 

Sebaliknya, saham yang offer lot-nya banyak berarti minat jualnya besar, sehingga saham akan turun. Padahal belum tentu hal tersebut bakal terjadi, karena bisa saja sewaktu-waktu bandar "mencabut" ataupun amend harga beli dan jualnya. 

Tetapi kalau anda melihat grafik, grafik yang terbentuk pada suatu saham adalah CERMINAN TRANSAKSI yang sudah TERJADI pada kurun waktu tertentu. Jadi kalau anda menganalisa grafik, grafik adalah cerminan transaksi saham itu sendiri. 


Oleh karena itu, anda mungkin sering mendengar istilah: Grafik saham adalah cerminan psikologis pasar. Yap itu benar, karena transaksi yang terbentuk pada grafik saham merupakan keinginan para pelaku pasar untuk membeli dan menjual saham berdasarkan analisa dan pola pikirnya masing-masing, sehingga grafik saham akan membentuk suatu pola (pattern) yang berulang. 

Melalui grafik saham, anda bisa membaca, menganalisa kecenderungan psikologis pasar melalui pola-pola transaksi yang terbentuk. 

Kesimpulannya, analisa grafik lebih penting dibandingkan analisa bid offer. Jika anda ingin trading, meskipun trading jangka pendek sekalipun, analisa utama yang perlu anda lihat adalah grafik, jangan langsung melihat bid offer-nya. 

BERARTI BID OFFER ITU TIDAK PENTING?

"Apakah itu berarti analisa bid offer tidak penting Pak Heze? Saya soalnya sering melihat analisa tape reading sebelum trading" Tanya anda.

Buat intraday trader, analisa tape reading itu penting. Akan tetapi, analisa bid offer tidak bisa berdiri sendiri menjadi satu alat analisa. 

Seperti yang saya katakan tadi, terbentuknya bid offer baru sebatas antrian order, bukan order yang sudah matched. Jadi, anda tidak bisa menjadi kan bid offer sebagai patokan utama untuk analisa. 

Selalu gunakan analisa teknikal sebagai analisa utama. Bid offer tetap penting untuk seorang trader jangka pendek, khususnya intraday trader. 

Bid offer berguna untuk melihat minat pelaku pasar selama jam trading di saham-saham tertentu dan untuk menganalisa kecepatan fluktuatif harga saham. 

Bid offer yang antriannya banyak (ribuan lot keatas setiap antrian harga) dan bid offer yang pergerakannya sering berubah cepat menunjukkan bahwa saham tersebut likuid. 

Yap, jadi bid offer itu bisa menjadi salah satu alat analisa untuk melihat likuid tidaknya suatu saham. Karena trader harian mengincar saham-saham yang pergerakannya cepat, maka analisa bid offer bisa menjadi salah satu analisa tambahan yang berguna untuk melihat saham-saham yang pergerakannya cepat, dan bagus untuk trading harian. 

Anda bisa perdalam analisa-analisa untuk trading cepat, kombinasi analisa teknikal & tape reading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.

Tetapi, kalau anda seorang swing trader, investor saham ataupun trader saham dengan time frame lebih panjang, maka analisa bid offer memang kurang berguna. 

Karena bid offer umumnya lebih banyak digunakan untuk trader saham yang ingin mengincar profit dalam jangka pendek, yaitu beli jual saham di hari yang sama. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.