Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Nabung Saham, Masih Worth It?

El Heze

Buat anda yang sudah masuk bursa saham sejak tahun 2016, anda pasti tidak asing dengan istilah "nabung saham". Yap, istilah nabung saham ini mulai disosialisasikan besar-besaran sejak tahun 2016, oleh Bursa Efek Indonesia dan sekuritas-sekuritas saham. Nama program-nya saat itu adalah "Yuk Nabung Saham". 


Jadi, nabung saham adalah metode investasi dengan cara membeli saham secara rutin setiap bulan, sesuai dengan modal yang anda punya / sisihkan dari gaji bulanan.

Analoginya, sama seperti menabung. Anda menyisihkan uang setiap bulan lama-lama menjadi bukit. Nabung saham konsepnya juga sama. Anda membeli saham dengan lot kecil tiap bulan, nanti lama-lama jadi banyak.


Dalam praktikknya, nabung saham ternyata tidak sebagus yang kampanye-nya. Banyak investor saham (terutama para pemula) yang justru nyangkut dengan mengikuti sistem investasi nabung saham. 

Akhirnya, banyak orang yang enggan menerapkan strategi nabung saham, karena banyak yang sudah mengerti kalau nabung saham itu ujung-ujungnya cuma "setor fee" ke sekuritas. Hanya menguntungkan sekuritas, dan anda tidak dapat profit. 

Saya mau cerita sedikit pengalaman saya di tahun 2018 silam. Saya dulu pernah ditawari sales sekuritas, kalau buka akun di sekuritas tersebut bisa dapat program nabung saham. Jadi saya juga ditawari program plan nabung saham. 

Ternyata planning nabung saham yang ditawarkan sales sekuritas tersebut adalah BERDASARKAN JUMLAH MODAL yang disetor ke sekuritas. Misalnya, saya punya modal Rp10 juta, maka sekuritas akan memberikan tabel daftar saham yang bisa dibeli dengan modal Rp10 juta sebanyak sekian lot. 

Dan waktu itu saya coba bilang ke sekuritas kalau modalnya Rp1 juta atau dibawah itu, apakah bisa nabung saham? Kemudian saya langsung ditawari tabel program nabung saham untuk saham-saham yang bisa dibeli dengan modal Rp1 juta sekian lot. 

Yang bikin saya kaget, ternyata tawaran-tawaran program nabung saham yang banyak saya lihat diluat, ternyata sama sekali TIDAK MEMPERHATIKAN KINERJA FUNDAMENTAL. 

Ketika saya melihat prenawaran daftar saham-saham yang bisa ditabung dengan modal Rp1 juta, semua sahamnya adalah saham-saham gorengan dan saham-saham second liner yang kinerjanya tidak terlalu bagus. Sama sekali tidak mencerminkan fundamental perusahaan. 

Dari sini saya jadi paham seluk belu program nabung saham. Bahwa nabung saham yang sering digencarkan BEI, sekuritas-sekuritas itu hanya mengikuti modal yang anda setorkan ke sekuritas untuk investasi, TANPA memperhatikan faktor kinerja perusahaan. 

Sisi buruknya, justru banyak para investor pemula yang dengan mudah terjebak dengan program2 semacam itu. Banyak investor berpikir kalau saham-saham yang ditawarkan sekuritas itu memang adalah saham2 bagus yang sudah disaring fundamentalnya. Ternyata tidak. 

Bahkan, banyak edukasi nabung saham / investasi yang tidak memberikan edukasi yang lengkap. Rata-rata hanya mengajarkan untuk setor modal dan beli saham secara bertahap tiap bulan. 

Saya beberapa kali mendapatkan pertanyaan tentang keluhan rekan-rekan trader / investor yang nabung saham, tapi malah rugi, bahkan dalam jangka panjang juga mashih nyangkut sahamnya. 

Jadi, apakah nabung saham itu masih worth it di era pasar saham sekarang? 

Jawaban singkat saya: Masih. Nabung saham itu pasti akan worth it sampai kapan pun, terutama kalau anda investor kecil. Semua tergantung dari anda nabung saham dan memilih saham yang cocok. 

Anda harus pahami konsep nabung saham. Menabung saham itu bukan hanya sekedar setor modal dan beli saham tiap bulan. Beberapa fakor yang harus anda analisa:
  • Faktor fundamental / kinerja perusahaan  
  • Sektor perusahaannya layak investasi atau tidak
  • Kondisi marketnya lagi bagus untuk menambah lot atau belum
  • Tunggu saat harga saham turun, baru menambah lot
  • Kalau kinerja fundamental jelek, jangan nabung saham disitu
  • Dividen rutin sebagai pertimbangan nabung saham jangka panjang
Kalau anda ingin nabung saham yang paling aman, pilihlah saham-saham blue chip perbankan: BBCA atau BBRI. Dan anda bisa menambah lot ketika harganya lagi turun, bukan asal membeli saham tiap ada modal, supaya harga beli anda lebih murah. 

Anda bisa pelajari lebih dalam mengenai strategi-strategi nabung saham yang efektif disini: 4 Cara Nabung Saham yang Efektif dan Cara Investasi / Nabung Saham yang Benar.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.