Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Dari Mana Harga Saham Terbentuk

Analisis-analisis saham yang sering digunakan untuk mengambil keputusan trading atau investasi umumnya adalah ANALISIS TEKNIKAL (trading) dan ANALISIS FUNDAMENTAL (investor). Analisa teknikal mempelajari analisis grafik untuk memprediksi saham-saham yang potensi naik jangka pendek. 


Analisis fundamental mendalami analisa laporan keuangan, analisa sektoral, kondisi makro negara, valuasi saham untuk melihat perusahaan-perusahaan yang punya kinerja bagus / prospek, sehingga dengan analisa fundamental investor bisa melihat saham-saham yang potensi naik dalam jangka panjang. 

Beberapa waktu lalu, saat saya membahas analisa teknikal, saya sempat dapat pertanyaan yang cukup menarik dari rekan trader di grup Facebook Saham Gain. Seperti berikut pertanyaannya: 

Dari mana harga saham terbentuk

Maaf saya pemula. Kenapa harus pakai analisis teknikal, sementara harga saham dipengaruhi oleh penjual dan pembeli? 

Harga saham bisa terbentuk karena adanya penjual dan pembeli. Atau istilahnya di market adalah permintaan (beli) alias BID dan penawaran (jual) alias OFFER. 

Konsep ini sama dengan transaksi di pasar riil. Sebagai contoh, harga-harga komoditas bisa terbentuk bergantung dari banyaknya permintaan dan penawaran pasar. 

Kalau banyak permintaan beli, maka harga barang akan naik. Sebaliknya, jika banyak penawaran jual, maka harga barang akan turun. Konsep ini sama dengan pasar saham. 

Ketika banyak orang mentransaksikan dan membeli saham, maka harga saham akan cenderung bergerak naik. Ketika banyak orang menjual saham (penawaran dominan), harga saham akan cenderung bergerak turun. 

Jadi kalau harga saham itu dibentuk oleh pembeli & penjual, dibentuk dari adanya transaksi-transaksi yang terjadi antar setiap pelaku pasar selama jam trading, lalu apa gunanya analisis teknikal dan analisis fundamental? 

Analisis teknikal itu kan grafik saham? Sedangkan naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh transaksi di market secara real time? 

Sedangkan analisis fundamental itu kan kinerja perusahaaan? Padahal naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh adanya permintaan beli dan penawaran jual? 

Anda harus pahami bahwa ANALISIS TEKNIKAL (GRAFIK) bisa terbentuk akibat adanya TRANSAKSI yang terjadi antara pembeli dan penjual. Pola-pola dalam analisis teknikal, seperti candlestick pattern, chart pattern, support-resisten terbentuk karena transaksi perdagangan di Bursa. 

Analisis grafik cerminan transaksi pasar

Jadi analisis teknikal sesungguhnya mencerminkan PSIKOLOGIS dan kemauan pelaku pasar. Melalui pola-pola grafik yang terbentuk, kita bisa memprediksi, menganalisa apakah harga saham akan cenderung bergerak bullish atau bearish. 

Artinya, kalau anda bertanya: Memang apa gunanya melihat analisa grafik kalau ujung-ujungnya harga saham itu sendiri dibentuk oleh mekanisme transaksi secara real time? 

Maka analisa grafik itu sangat diperlukan trader, karena analisa teknikal adalah REKAMAN transaksi yang terjadi di market. Jadi analisa grafik itu bukanlah data-data yang tidak valid, atau hanya sekedar "hiasan". 

Kalau analisa teknikal adalah cerminan transaksi perdagangan saham, maka sebagai trader anda harus menggunakan analisa teknikal untuk melihat saham-saham yang bagus, atau sebaliknya, melihat saham-saham yang jelek (transaksinya rendah, potensi turun, dan lain-lain). 

Dengan mendalami analisis teknikal, anda sesungguhnya juga mempelajari pola psikologis pasar, dan mempelajari keinginan pelaku pasar melalui transaksi yang terjadi di Bursa. Pelajari  juga: Belajar Analisis Teknikal Saham Pemula - Expert. 

Lalu bagaimana dengan analisis fundamental?

Analisa fundamental mendalami analisa laporan keuangan, kondisi ekonomi makro, news, analisa sektoral dan lain-lain. Analisa fundamental juga banyak menimbulkan perdebatan: 

"Harga saham kan dibentuk oleh bandar dan transaksi di Bursa? Tidak dibentuk oleh laporan keuangan?"  

Para pelaku pasar yang membeli dan menjual saham, pasti akan mentransaksikan saham berdasarkan keputusan-keputusan dan analisa tertentu. Salah satunya adalah kondisi ekonomi makro, news, bagus tidaknya laporan keuangan yang diterbitkan. 

Jadi salah satu keputusan pelaku pasar untuk mentransaksikan saham juga berdasarkan dari kondisi analisa fundamental. Sebagai contoh, lesu-nya kondisi ekonomi, bad news di market (analisa fundamental makro) membuat banyak orang menarik dananya dari pasar saham. 

Baik orang-orang yang memang ingin mengamankan uang dari kejatuhan pasar saham, maupun orang-orang yang hanya panic selling. 

Tapi itu menunjukkan bahwa analisa fundamental juga mempengaruhi psikologis dan keputusan pelaku pasar untuk membeli dan menjual suatu saham. Anda bisa perdalam mengenai analisa fundamental disini: Belajar Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

BANDAR SAHAM ADALAH PEMBENTUK HARGA SAHAM SESUNGGUHNYA?

Sekarang kita masuk ke bagian yang paling sering diperbincangkan, yaitu analisa bandarmologi. Banyak anggapan kalau bandar saham itulah yang sesungguhnya punya peran untuk menaik-turunkan harga saham. 

Baca juga: Siapa Itu Bandar Saham? Dan Bagaimana Bandar Bekerja? Kalau bandar pingin naikkan harga saham,  nggak peduli laporan keuangannya jelek, nggak peduli analisa teknikalnya amburadul, ya harga saham pasti akan naik. 

Kalau bandar ingin menurunkan harga saham, nggak peduli laporan keuanganya bagus atau analisa teknikalnya oke, ya harga saham pasti akan turun.

Bandar memang punya peran besar untuk menjadi MARKET MAKER di suatu saham, karena bandar adalah sekumpulan orang / sekuritas yang punya modal jauh lebih besar dibandingkan para trader ritel. 

Tapi bagaimanapun juga, transaksi saham yang dilakukan bandar (melalui sekuritas, yang salah satunya bisa dilihat melalui broker summary), ujung-ujungnya pasti akan tercermin dari analisa teknikalnya. 

Dan perlu diingat juga, bahwa di pasar saham yang transaksi saham bukan cuma bandar. Harga saham bukan hanya dibentuk oleh bandar, namun oleh SELURUH PELAKU PASAR (bandar, trader ritel). 

Jadi semakin ramai / likuid transaksi suatu saham, maka mekanisme pergerakan harga saham semakin mencerminkan mekanisme transaksi perdagangan yang sesungguhnya. 

Hal ini karena semakin likuid suatu saham, pasti akan terjadi banyak transaksi, tarik-ulur pembeli dan penjual di market, sehingga risiko manipulasi harga saham akan lebih rendah. 

Karena risiko manipulasi harga saham lebih rendah, maka analisis teknikal lebih valid digunakan sebagai dasar untuk analisa saham, karena analisa teknikal dapat menggambarkan psikologis market dan cerminan transaksi yang sesungguhnya. 

Kesimpulannya, asal terbentuknya harga saham adalah dari transaksi antara pembeli dan penjual yang terjadi di market, baik transaksi antara trader ritel, maupun bandar saham (market maker). 

Transaksi-transaksi di pasar saham akan tercermin atau tergambar pola-polanya dari analisis teknikal (grafik). Sedangkan semua orang yang melakukan transaksi saham di market, akan membeli dan menjual saham berdasarkan keputusan-keputusan tertentu. 

Misalnya, dari news, kondisi ekonomi (analisa fundamental), analisa grafik (teknikal), maupun dengan mengikuti pergerakan market maker (analisa bandarmologi). 

Jadi kalau anda ingin mendapatkan profit di market, dasar-dasar analisa yang harus anda gunakan tetap bertumpu pada: ANALISIS TEKNIKAL (untuk trading) dan ANALISIS FUNDAMENTAL (untuk investasi). 

Analisa bandarmologi bisa menjadi analisa pelengkap, terutama untuk melengkapi / mengkombinasikan analisa teknikal anda, karena dengan bandarmologi, anda bisa melihat "pembuat" transaksi terbesar di saham-saham tertentu. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.