Bagaimana cara supaya kita bisa profit terus di saham? Bagaimana caranya agar kita bisa memprediksi saham dengan benar? Analisa-analisa apa yang sebaiknya digunakan? Saya seringkali mendapatkan pertanyaan2 serupa dari para trader.
Jadi sebenarnya kalau saya rangkum pertanyaan2 tersebut, pertanyaannya adalah: Bagaimana caranya jadi trader saham pro? Menurut pendapat saya, trader bisa dikatakan pro adalah ketika mereka memiliki tiga kondisi berikut: Bisa membaca kecenderungan kondisi market, tidak mudah panik, bisa untung konsisten. Baca juga: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham.
Trader pro bukan diukur dari seberapa kemampuan anda membaca indikator. Menjadi trader pro juga bukan diukur dari seberapa anda aktif di forum2 saham. Namun untuk jadi trader pro, anda harus punya: Pengalaman dan praktik.
Kalau dalam bahasa sahamnya, yang sering saya gunakan juga di tulisan2 Saham Gain ini, trader pro adalah sophisticated trader. Ada beberapa syarat agar anda dapat dikatakan menjadi trader saham pro:
1. Sudah menghadapi gejolak market, termasuk crash market
Untuk menjadi trader saham pro, anda harus sudah pernah menghadapi gejolak market, di mana anda menghadapi bullishnya pasar saham, kemudian anda juga menghadapi bagaimana masa2 bearish pasar saham yang begitu cepat.
Dan anda harus sudah pernah menghadapi crash market minimal satu kali. Karena disitulah psikologis anda sebagai trader akan benar2 diuji. Trader yang bisa melalui masa2 itu dan tetap bertahan dengan tradingnya, atau bahkan modalnya meningkat, maka level trading anda pasti akan jauh mengalami perkembangan.
Jadi kalau anda bisa untung besar hanya karena saat itu market memang lagi bullish, jangan berpikir bahwa adalah trader yang jago. Anda harus menghadapi dan bertahan dalam kondisi pasar bearish. Banyak trader yang bisa untung besar dalam kondisi market bullish. Tapi giliran dihantam periode bearish market, trader langsung rugi besar.
2. Mengetahui cara meminimalkan kerugian (cut loss)
Anda harus paham cara meminimalkan kerugian. Cara meminimalkan kerugian ada banyak cara: Dengam memilih saham yang secara analisa bagus, bisa memilih saham yang sesuai dengan karakter anda. Baca juga: Panduan Simpel dan Efektif Memilih Saham Bagus.
Termasuk dalam hal ini, anda paham cara melakukan cut loss yang benar. Anda paham kapan harus cut loss, dan kapan harus hold saham (tidak terburu cut loss). Banyak trader yang senang saat untung, tapi ketika sahamnya turun, trader tidak tahu apa yang harus dilakukan.
3. Punya pendirian trading yang kuat
Anda harus memiliki pendirian yang kuat dalam trading. Artinya, trader pro tidak mudah terpengaruh oleh analisa2 dari luar, atau bahkan menjadi takut hanya karena pendapat2 trader sesat / trader 'provokator' yang mengatakan "IHSG akan jatuh" "Saham A akan balik ke gocap" dan lain2.
Trader pro memiliki pendirian yang kuat, di mana mereka yakin dengan analisa yang sudah dibuat sendiri. Trader pro tentu juga tetap belajar dari para analisa ataupun broker. Namun mereka hanya menjadikannya sebagai referensi atau tambahan pengetahuan.
4. Punya 'ramuan' analisa saham pribadi
'Ramuan' analisa saham pribadi harus dimiliki oleh trader pro. Kalau trading yang anda jalankan acak adut, anda nggak tahu analisa apa yang mau anda pakai saat jam trading, anda beli saham cuma karena saran2 di grup, anda mudah panik saat ada yang bilang pasar saham akan jatuh, maka anda belum bisa dikatakan trader pro.
Seorang trader pro akan selalu memiliki 'ramuan2' analisa pribadi tersebut, sehingga trader pro lebih mampu untuk memilih saham-saham yang punya potensi naik, dan tahu kapan harus menjual sahamnya. Hal ini akan selalu dilakukan trader pro setiap saat jam trading.
Kalau anda punya ramuan untuk analisa saham anda, anda akan tahu apa yang harus anda lakukan saat pasar saham naik maupun pasar saham lagi lesu.
5. Punya metode evaluasi trading
Tidak ada trader pro yang tidak melakukan evaluasi trading. Kalau trader rugi di satu saham, trader akan menganalisis kenapa rugi. Analisa apa yang membuat rugi? Jadi kalau anda mau menjadi trader pro, anda harus senantiasa melakukan evaluasi trading anda. Dan anda harus bisa jawab, mengapa anda rugi, mengapa anda untung.
"Tapi Pak Heze butuh berapa tahun untuk jadi trader pro?" Celetuk anda.
Well, untuk jadi trader pro, semua orang punya pengalaman yang berbeda. Apakah anda butuh waktu 1 tahun? 2 tahun? 5 tahun? Semua tergantung dari pengalaman anda, dan niat anda untuk trading.
Trading 10 tahun tidak menjamin anda jadi trader pro, karena faktanya banyak trader yang sudah bertahun-tahun trading tapi trader tetap merugi. Kenapa? Ya karena trader tidak melakukan evaluasi saham, sehingga kesalahan yang sama terus diulang-ulang.
Tapi memang berdasarkan pengalaman saya, untuk menjadi trader pro, dibutuhkan waktu minimal lebih dari dua tahun, karena adalah hal yang wajar jika di tahun pertama atau bahkan beberapa bulan pertama, trader mudah panik saat market turun, atau sahamnya yang turun.
Lama-kelamaan anda akan lebih pintar dalam mengevaluasi dan menganalisis harga saham, seiring berjalannya waktu dan proses yang anda alami. Dan tentunya, semuanya dibutuhkan waktu dan ketekunan serta praktik yang anda jalankan untuk menjadi trader pro.
Menjadi trader pro bukan berarti anda harus menjadi full time trader, baru dikatakan trader pro. Anda yang bekerja kantoran, entah sebagai karyawan, buruh, manajer, anda tetap bisa menjadi trader saham pro. Semuanya harus dimulai dari anda sendiri.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.