Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham: Harga Saham Tertinggi & Terendah

Harga saham dalam satu hari dibagi menjadi 4 komponen, yaitu harga saham pembukaan (Opening), harga saham tertinggi (Highest), harga saham terendah (Lowest) dan harga saham penutupan (Closing). Biasanya trader menggunakan harga saham closing untuk acuan analisa saham.


Karena pada saat closing price, harga saham sudah tidak berubah-ubah dan closing price adalah acuan untuk menganalisa potensi perubahan harga saham keesokan harinya. 

Tetapi harga saham tertinggi dan harga saham terendah tidak kalah penting. Kalau anda melihat grafik candlestick saham, harga saham tertinggi dan terendah biasanya akan terlihat bentuk upper shadow (Highest) dan lower shadow (Lowest). 

Banyak trader saham yang mengabaikan pentingnya harga tertinggi dan terendah dalam analisis teknikal. Padahal kedua harga ini dapat memberikan banyak informasi pada trader. 

Pada pos ini, kita akan menganalisa pentingnya harga saham tertinggi dan terendah dalam grafik candlestick. Berikut kegunaan melakukan analisa highest price dan lowest price dalam chart saham: 

1. Analisa support resisten yang lebih akurat 

Seperti kita ketahui, support adalah harga batas bawah saham, dan resisten adalah harga batas atas. Trader saham seringkali salah kaprah ketika menentukan support resisten. Trader berpikir kalau menentukan support dan resisten harus ditentukan dengan closing pricenya, karena closing price adalah harga saham terakhir di periode tertentu. 

Padahal di dalam candlestick, ada harga tertinggi (upper shadow) dan harga terendah (lower shadow), di mana kedua harga ini juga merupakan komponen candlestick yang muncul di dalam grafik. 

Jadi untuk menentukan support dan resisten yang lebih akurat, sebaiknya juga mempertimbangkan harga tertinggi (sebagai resisten) dan harga terendah (sebagai support). Sebagai contoh, perhatikan chart saham SCMA berikut: 


Untuk menentukan support terdekat, anda bisa menentukannya dengan melihat lower shadow sebagai support (Lihat tanda lingkaran). Lower shadow adalah harga terendah. 

Mengapa menentukan support sebaiknya pakai lower shadow bukan closing price? Katakanlah saham SCMA diatas harga closingnya adalah 1.760 dan harga terendah (lower shadow) adalah 1.650. 

Logikanya, supportnya harusnya di 1.650 bukan 1.760, karena masih ada harga terendah dibawah 1.760, sehingga support seharusnya ditentukan pada harga yang lebih rendah. Sesuai namanya, support adalah harga batas bawah saham. 

Demikian juga dengan harga resisten. Harga resisten bisa ditentukan dengan mempertimbangkan upper shadownya juga. Seperti pada chart diatas, di mana resisten terdekat saya ambil di area harga upper shadownya (Tanda persegi). 

Konsepnya sama seperti support, menentukan resisten sebaiknya menggunakan upper shadow karena diatas harga closing masih ada harga tertinggi, sehingga penentuan resisten menggunakan upper shadow akan lebih akurat. 

Katakanlah harga closing saham A adalah 1.800. Tapi ada harga tertinggi / upper shadow di 1.850. Maka lebih baik menentukan resistennya di 1.850 bukan di 1.800, karena diatas 1.800 masih ada harga yang lebih tinggi. 

Sebagai referensi tambahan, anda bisa pelajari juga cara-cara menentukan support dan resisten saham dengan cara simpel disini: 
2. Sinyal trading / psikologis market 

Panjang pendeknya upper dan lower shadow yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah juga berguna untuk melihat sinyal trading dan psikologis market. Seperti kita ketahui, dalam analisa candlestick ada yang namanya candlestick pattern. 

Beberapa contoh candlestick pattern seperti doji, hammer, hanging man, merupakan contoh-contoh pattern candlestick yang menggunakan analisa upper shadow sebagai harga tertinggi dan lower shadow sebagai harga terendah untuk melihat sinyal dan kecenderungan pergerakan harga saham. 

Pelajari juga analisa-analisa candlestick pattern pada pos berikut: Belajar Candlestick Saham: Profit dari Candlestick. 

Jadi kesimpulannya, kalau anda sedang menganalisa grafik, khususnya analisa candlestick, jangan hanya melihat closing price-nya saja. Terutama buat yang sedang menganalisa support resisten suatu saham, dan analisa tren, anda harus gunakan harga tertinggi dan harga terendahnya juga pada grafik. 

Menggunakan harga tertinggi dan harga terendah dalam menentukan support resisten serta analisa tren akan lebih memudahkan anda menentukan titik-titik penting harga saham pada chart, karena upper shadow dan lower shadow pada chart terlihat lebih jelas, dan mudah ditarik dengan garis horizontal. 

Pelajari juga referensi belajar analisa teknikal mulai level pemula - expert, dan strategi2 trading disini: Ebook Saham Full Praktik Trading Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.