Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Small Cap

El Heze

Saham small cap merupakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil. Pada umumnya, market cap saham-saham small cap dibawah 5 triliun. Baca juga: Apa itu Kapitalisasi Pasar?  


Di pasar saham Indonesia, saham-saham small cap jumlahnya paling banyak. Mulai dari saham small cap yang banyak ditradingkan, sampai saham tidur (saham yang tidak diperdagangkan) rata-rata adalah saham2 dengan market cap kecil. 

Ada beberapa ciri utama saham small cap yang sering kita temukan: 

1. Pada umumnya harga sahamnya murah 

Mayoritas saham small cap harga sahamnya dibawah 500 per saham. Beberapa contohnya seperti saya KAYU FILM PPRO ESSA ACST BUMI dan masih banyak lainnya. Walaupun ada beberapa saham small cap yang harganya sekitar Rp1.000 keatas, tapi kebanyakan saham small cap harganya murah.  

2. Volatilitas harga tinggi, dan terkadang tidak beraturan 

Karena market cap-nya sangat kecil, saham small cap mudah "digoreng" bandar. Bandar tidak membutuhkan modal terlalu besar untuk menaik-turunkan saham-saham small cap. 

Sehingga kebanyakan saham small cap memiliki volatilitas harga saham yang tinggi, dan seringkali pergerakan harganya tidak beraturan. Banyak saham small cap yang bisa naik puluhan persen hanya dalam waktu 1-2 hari tanpa ada sentimen apapun. 

Sebaliknya, saham-saham small juga sering turun berhari-hari dan terkena auto reject bawah sampai berturut-turut. Pergerakan saham2 seperti ini tidak akan kita temukan pada saham-saham big cap (blue chip), karena saham blue chip punya kapitalisasi pasar besar, sehingga lebih sulit dinaik-turunkan harganya. 

SAHAM SMALL CAP: "PENYELAMAT" KETIKA MARKET LAGI BEARISH 

Tapi saham-saham small cap ini juga ada kelebihannya. Pergerakan saham small cap umumnya tidak mengikuti arah IHSG, sehingga pada saat kondisi market sedang turun tajam (bearish), atau market sedang dalam kondisi sideways dan lesu, saham-saham small cap tetap bisa menjadi andalan trader. 

Ketika market sedang bearish, biasanya kita perlu menunggu saham-saham blue chip dan second liner di harga support untuk buyback, karena saham-saham tersebut pergerakannya cukup tergantung dari pergerakan IHSG itu sendiri. 

Akan tetapi dalam keadaan market yang bearish ataupun bullish, kita tetap menemukan saham small cap yang bisa naik 3-5%-an. Bahkan tidak sedikit saham small cap yang bisa naik 10% lebih ketika market sedang bearish. 

Anda bisa pelajari cara-cara menganalisa saham yang simpel untuk trading cepat, baik untuk saham-saham small cap maupun saham-saham likuid disini: Full Praktik Analisis Teknikal Saham dan Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading Saham. 

SAHAM SMALL CAP UNTUK TRADING 

Beberapa waktu lalu, saya dapat pertanyaan dari rekan trader: "Pak Heze apakah saham small bisa jadi pilihan buat trading, terutama kalau saya belum nemu saham blue chip yang sinyal tradingnya bagus?"

Tentu bisa. Saham small bisa menjadi alternatif trading selain saham blue chip dan second liner, untuk anda yang ingin meraih profit jangka pendek di market. 

Sebagai contoh, anda bisa perhatikan beberapa pergerakan saham small cap berikut (Saya ambil contoh saham PPRO dan saham KREN) berikut: 

Saham Small Cap 

Saham Small Cap - Saham KREN

Anda bisa perhatikan grafik kedua saham diatas, di mana terlihat jelas fluktuatif harga yang terbentuk pada saham-saham tersebut. Ada kenaikan harga saham yang cukup tinggi dalam waktu cepat, tetapi tidak lama kemudian harga sahamnya turun drastis.

Perhatikan pula yang saya beri tanda-tanda persegi diatas. Yap, saham2 ini mengalami kenaikan-kenaikan harga yang tinggi hanya dalam 1-3 harian pada saat mayoritas saham lapis satu dan second liner sedang sideways & koreksi. 

Saya pribadi juga sempat mentradingkan saham PPRO untuk trading cepat dengan membeli di harga 88 dan jual di 90 pada saat mayoritas saham second liner masih sideways. Berikut rincian trading PPRO yang penulis terapkan di market: 


Jadi saham small cap ini bisa menjadi alternatif trading buat anda yang ingin mencari saham2 murah dan mengincar profit jangka pendek ketika IHSG sedang bearish. 

Tapi yang perlu diperhatikan disini, faktanya banyak saham small cap yang pergerakan harganya tidak likuid dan kurang atraktif buat trading. Jadi untuk anda yang membeli saham-saham small cap, sebaiknya perhatikan strategi2 berikut supaya anda tidak terjebak membeli saham yang salah: 

1. Cari saham small cap yang likuid 

Pilihlah saham small cap yang likuid dan banyak peminatnya. Hal ini bisa anda lihat dari bid offernya. At least pilihlah saham2 small cap yang spread bid offernya sebesar fraksi harga, karena hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut likuid serta diminati trader. 

Baca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham. Misalnya perhatikan bid offer saham KREN (small cap) berikut:  

Perhatikan bid dan offer lots saham KREN ada ribuan dan diatas 10.000 lot. Hal ini menunjukkan walaupun saham KREN memiliki market cap kecil (Sekitar 2,39 triliun), tetapi saham ini masih banyak diminati trader. 

Saham-saham yang bid offernya likuid lebih mudah diangkat harganya. Sebaliknya hindari saham2 yang bid-offer lotsnya cuma puluhan. Saham2 seperti ini biasanya naiknya lebih sulit, karena peminatnya sangat sedikit. 

2. Cari saham small cap dengan market cap minimal 1 triliun 

Anda bisa memprioritaskan saham small cap yang market capnya minimal diatas 1 triliun. Kalau anda menemukan saham tertentu yang kelihatan menarik, coba anda cek di google dan ketikkan kode sahamnya. 

Nanti anda akan menemukan nilai market cap (Kap. pasar) saham tersebut. Kalau market cap-nya hanya beberapa miliar sebaiknya hindari sahamnya, karena semakin tidak likuid dan tidak diminati, sahamnya juga semakin berisiko.

3. Analisa teknikal dan broker summary 

Walaupun anda trading di saham-saham small cap yang pergerakannya cepat, anda tetap harus melihat kondisi analisa chart dan broker summarynya untuk melihat siapa yang sedang akumulasi dan distribusi. Baca juga: Cara Membaca dan Melihat Broker Summary. 

Analisa teknikal dan broker summary bisa menjadi acuan untuk melihat apakah saham yang anda incar sudah bagus untuk dibeli atau masih berpotensi turun. 

4. Tetap gunakan modal kecil (HIGH RISK) 

Saham small cap memiliki risiko tinggi, karena likuiditasnya rendah, sehingga mudah digoreng bandar. Jadi kalau anda ingin trading di saham small cap, sebaiknya anda tetap menggunakan modal kecil (maksimal 10-20% modal). 

Anda juga harus punya diversifikasi di saham-saham likuid terutama saham blue chip dan saham second liner, karena saham2 tersebut punya pergerakan yang lebih stabil dan low risk. Kombinasi portofolio juga akan menciptakan rasa psikologis yang aman buat trader.  

Itulah seluk belum saham small cap dan beberapa strategi trading pada saham-saham small cap yang juga penulis terapkan di market. Anda bisa memodifikasinya dalam sistem trading pribadi.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.