Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Dua Strategi Membeli Saham

Dalam trading saham, anda harus menggunakan strategi untuk membeli saham di harga yang bagus. Dengan beli saham di harga bagus, anda akan lebih mudah menjual profit saham anda. 


Di market, ada dua strategi membeli saham yang paling sering diterapkan, yaitu Buy on Weakness dan Buy on Breakout, khususnya untuk trader jangka pendek. Kedua strategi ini adalah strategi trading dengan mengikut tren dan fluktuatif market. 

Oleh karena itu, buy on weakness dan buy on breakout relatif lebih mudah diterapkan dengan cara menganalisa pergerakan grafik dan momentum market-nya. Pada pos ini, kita akan membahas kedua strategi ini. 

1. Buy on Weakness (BOW)

Buy on weakness adalah strategi membeli saham di harga support, yaitu membeli saham ketika harganya sedang turun atau diskon secara teknikal. Trader penganut strategi buy on weakness percaya bahwa pergerakan harga saham di market itu fluktuatif. 

Ketika harga saham sudah naik, cepat atau lama harganya pasti akan turun lagi. Sebaliknya, ketika harga saham turun banyak, pasti sahamnya akan diborong trader dan harganya bakalan naik. 

Pelaku pasar pasti akan ambil untung ketika harga saham naik. Dan ketika saham sudah murah, saham pasti akan lebih menarik, sehingga saham tersebut akan dibeli lagi. Demikian seterusnya. Siklus ini selalu terjadi di pasar saham. 

Konsep BOW sama seperti konsep belanja. Kalau anda belanja barang di minimarket or supermarket... Ketika ada harga diskon, terutama pada barang-barang kebutuhan pokok, barang2 tersebut pasti akan lebih banyak diborong, ketimbang pada saat tidak ada periode diskon. 

Karena orang pasti akan lebih tertarik membeli barang yang harganya diskon (lebih terjangkau dan bisa dapat banyak). Apalagi kalau barangnya adalah barang2 yang diperlukan. 

Demikian juga dengan trading saham. BOW memanfaatkan momentum TECHNICAL REBOUND, yaitu dapat untung dari kenaikan pantulan harga saham setelah harganya turun.  Berikut contoh penerapan strategi buy on weakness di grafik saham: 

Strategi membeli saham: Buy On Weakness

Perhatikan tanda-tanda persegi persegi diatas. Itulah momen-momen ketika harga saham turun dan setelah turun mencapai bottom tertentu, harganya naik lagi. 

Trader yang menerapkan BOW akan membeli saham ketika harganya sudah turun di support, ketika harga sahamnya berpotensi rebound / naik. Dengan demikian, trader bisa mendapatkan profit dengan membeli saham di harga murah dan jual pada harga yang lebih mahal. 

Kelebihan buy on weakness: Anda bisa dapat saham di harga murah, sehingga profit anda lebih terasa ketika jual di harga tinggi. Selain itu, BOW merupakan strategi trading yang RELATIF MUDAH untuk diterapkan. 

Karena dalam praktikknya, harga saham akan selalu naik-turun dan terjadi secara berulang, sehingga lebih mudah untuk mencari saham2 yang harganya balik support untuk buyback atau beli di harga murah. 

Pada pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, kita juga sudah membahas mengenai konsep dasar pergerakan harga saham, bahwa harga saham akan selalu bergerak naik-turun (terjadi pola rebound koreksi wajar). 

Dengan demikian, strategi BOW ini mudah dipraktikkan dan PALING BANYAK diterapkan oleh trader. Fluktuatifnya harga saham dalam jangka pendek menunjukkan bahwa banyak trader yang memanfaatkan saham murah untuk dibeli dan saham2 mahal untuk dijual (take profit) secara berulang.

Kekurangan buy on weakness: Terkadang saham yang sudah turun, harganya bisa turun lagi. Sehingga kalau BOW diterapkan dengan cara yang salah, anda berpotensi 'menangkap pisau jatuh'. 

Oleh karena itu, untuk menerapkan strategi BOW yang efektif, ada baiknya anda memilih saham yang pergerakannya baik, likuid dan momentum tradingnya tepat. 

Untuk mendalami lebih banyak strategi2 membeli saham diskon dengan strategi buy on weakness, anda bisa pelajari full praktikknya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

2. Buy on Breakout (BOB) 

Buy on Breakout adalah strategi membeli saham ketika harganya berhasil menembus / breakout resisten yang sebelumnya sulit untuk ditembus

Harga support dan resisten memberikan banyak informasi penting pada trader saham. Ketika harga saham tertahan di resisten dan sulit untuk naik, artinya pelaku pasar belum berminat untuk menaikkan harga saham. 

Tetapi, kalau resisten yang sebelumnya sulit ditembus akhirnya berhasil breakout, hal ini sebenarnya adalah sinyal bahwa saham tersebut mulai banyak diborong, banyak peminatnya, sehingga harga saham yang breakout berpotensi naik. Berikut contoh penerapan strategi Buy on Breakout saham di grafik: 

Strategi membeli saham: Buy on Breakout

Buy on breakout biasanya diawali dengan tren harga saham yang sideways di area tertentu dan terdapat resisten2 kuat yang sulit ditembus (lihat tanda-tanda lingkaran diatas). Namun setelah itu, saham BBRI berhasil menembus resisten kuatnya tersebut (tanda persegi). 

Perhatikan setelah BBRI berhasil menembus resisten kuat, harga saham BBRI berhasil naik kencang, dan mengalami pola bullish reversal. Biasanya saham-saham yang breakout, kenaikan trennya bisa terjadi lebih lama. 

Sehingga buy on breakout ini, biasanya banyak digunakan oleh trader mingguan atau following trader, yang membeli saham dengan cara mengikuti pergerakan tren yang berlangsung. 

Dalam BOB, trader biasanya membeli saham dengan menunggu sinyal konfirmasi breakout dari resisten yang sebelumnya sulit ditembus. Ketika resisten tersebut berhasil breakout atau "pecah" (seperti pada tanda persegi), disitulah titik entry buy seorang trader. 

Kelebihan buy on breakout: Saham yang berhasil breakout, biasanya memiliki kenaikan tren dalam waktu lebih panjang, sehingga dengan strategi ini, trader bisa mencetak profit dengan persentase / range yang lebih besar. 

Kelemahan buy on breakout: FALSE BREAKOUT / breakout palsu... Yap, terkadang saham yang breakout bisa jadi harga sahamnya cuma naik sehari saja, besok sahamnya langsung turun. Hal ini dikenal sebagai false breakout. 

Sehingga hal tersebut bisa menjadi jebakan trader yang ingin mengincar profit besar dengan strategi BOB. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan strategi buy on breakout, anda bisa mengkombinasikan dengan indikator2 saham yang bagus. 

Anda bisa pelajari tentang false breakout dan cara mengatasinya disini: False Breakout Saham. 

BUY ON WEAKNESS VS BREAKOUT 

Mana yang anda pilih untuk trading: Stratgi BOW atau BOB? 

Pada dasarnya kedua strategi ini sama bagusnya. Oleh karena itu, sebaiknya anda memanfaatkan keduanya untuk meraih profit di market. Tapi dalam praktikknya, strategi BOW lebih mudah diterapkan daripada BOB. 

Karena BOW mengikuti konsep dasar harga saham, di mana harga saham selalu naik dan turun akibat fluktuatif di market. Sehingga lebih mudah menerapkan strategi ini. Baca juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.

Selain itu, terkadang susah menemukan saham-saham yang akan breakout. Pola saham yang akan breakout tidak terlalu sering ditemukan, dibandingkan saham2 yang sedang turun.

Buat trader pemula, saya sarankan anda untuk mendalami strategi BOW dulu, karena BOW lebih mudah diterapkan untuk semua level trader. Baru setelah itu, anda bisa pertimbangkan untuk mengembangkan strategi BOB, sehingga skill trading anda lebih komplit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.