Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Alasan Perusahaan Menerbitkan Obligasi

El Heze

Di pasar modal, anda pasti tidak asing dengan istilah OBLIGASI. Di pos ini, kita akan membahas tentang obligasi, khususnya obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. 

  

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan dengan nominal dan jangka waktu / jatuh tempo tertentu. Obligasi juga berarti adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi, beserta janji untuk membayar pokok utang plus kupon bunganya pada saat tanggal jatuh tempo. 

Obligasi yang diterbitkan negara biasanya disebut sebagai Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Sedangkan obligasi yang diterbitkan perusahaan disebut sebagai obligasi perusahaan. Tujuan utama pemerintah ataupun perusahaan menerbitkan obligasi adalah untuk mendapatkan tambahan dana. 

Jadi obligasi itu ibarat pemerintah atau perusahaan "meminjam" uang kepada anda (masyarakat) dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam surat obligasi. 

Uang yang "dipinjam" perusahaan, akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. Namun setelah jatuh tempo, perusahaan akan mengembalikan dana obligasi tersebut beserta bunganya. Kalau dalam istilah obligasi, bunga disebut sebagai kupon. 

Keuntungan masyarakat yang investasi pada obligasi perusahaan atau pemerintah: Ketika jatuh tempo obligasi, perusahaan akan mengembalikan kembali modal anda plus kupon obligasi. Jadi anda akan mendapatkan keuntungan dari kupon obligasi. 

Seperti deposito, anda menginvestasikan modal (passive income). Setelah jatuh tempo tertentu, modal anda akan kembali plus bunganya. Kelebihan obligasi biasanya tingkat kupon yang ditawarkan diatas bunga deposito bank. 

ALASAN PERUSAHAAN MENERBITKAN OBLIGASI 

Kenapa perusahaan memilih menerbitkan obligasi? Bukankah ada banyak alternatif pendanaan yang bisa diperoleh selain melalui obligasi? Berikut beberapa alasan perusahaan menerbitkan obligasi: 

1. Perusahaan membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnis 

Obligasi adalah salah satu alternatif perusahaan mendapatkan dana, tanpa harus meminjam dana melalui pihak perbankan. Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk ekspansi usaha, atau membiayai operasional bisnis, maka obligasi bisa menjadi alternatif perusahaan. 

2. Proses obligasi lebih simpel daripada menerbitkan saham 

Perusahaan yang listing di Bursa Efek, bisa mendapatkan tambahan dana melalui proses right issue. Namun proses penerbitan obligasi relatif lebih simpel dibandingkan saham, di mana right issue ada tanggal cum date, ex date, tanggal penebusan saham dan lain2. 

Hal ini tidak diperlukan dalam proses penerbitan obligasi. Sehingga bagi perusahaan maupun investor, penerbitan dana melalui obligasi lebih mudah.

3. Menerbitkan obligasi tidak harus memberikan jaminan / lebih fleksibel

Kalau perusahaan ingin mendapatkan tambahan dana melalui pihak perbankan, biasanya perusahaan harus memberikan jaminan (collateral) berupa aset. Namun jika perusahaan menerbitkan obligasi, perusahaan tidak wajib untuk memberikan jaminan aset. 

Sehingga perusahaan bisa lebih fleksibel untuk menentukan berapa dana yang dibutuhkan sesuai kemampuan investor untuk bisa menyerap obligasi tersebut, dan kemampuan penjamin emisi untuk memberikan komitmen jumlah penerbitan obligasi. 

Sedangkan kalau perusahaan meminjam dana melalui bank, dana yang dipinjam akan lebih terbatas, sesuai dengan jaminan aset yang dimiliki oleh perusahaan. 

4. Suku bunga lebih fleksibel 

Tingkat suku bunga obligasi yang diterbitkan perusahaan bisa lebih fleksibel, karena perusahaan beserta penjamin emisi efek yang akan menentukan besarnya kupon obligasi sesuai kemampuan perusahaan. 

Jika perusahaan mengajukan pinjaman pada perbankan, tingkat suku bunga tentu tidak akan se-fleksibel obligasi, dan tingkat suku bunga lebih berpihak pada kepentingan pihak perbankan. 

5. Kebebasan pendanaan yang lebih besar 

Dalam menerbitkan obligasi, perusahaan tidak perlu mengikuti syarat-syarat pengajuan dana seperti yang disyaratkan oleh pihak perbankan. Syarat-syarat perbankan terkadang membatasi perusahaan dalam memperoleh pendanaan melalui utang. 

Namun dengan menerbitkan obligasi, perusahaan memiliki keleluasaan lebih dalam menerbitkan tambahan modal sesuai dengan kemampuan investor menyerap penerbitan obligasi tersebut. Dengan obligasi, perusahaan biisa lebih leluasa untuk meningkatkan pilihan2 pendanaan. 

6. Alternatif pendanaan di pasar modal 

Seperti kita ketahui, perusahaan go public yang membutuhkan modal bisa melakukan pendanaan melalui penerbitan saham baru. Obligasi adalah alternatif pendanaan yang bisa diterapkan perusahaan tanpa harus menambah saham. 

Perusahaan go public juga dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan obligasi perusahaan. Sehingga semakin laku obligasi, maka semakin besar pendanaan yang didapatkan oleh perusahaan. 

Itulah 6 alasan perusahaan menerbitkan obligasi. Nah kalau anda ingin investasi obligasi, terutama obligasi perusahaan, sebaiknya anda memperhatikan peringkat obligasi perusahaan. 

Karena obligasi juga ada risikonya, yaitu risiko gagal bayar. Kalau fundamental perusahaan jelek, perusahaan berpotensi tidak bisa mengembalikan obligasi beserta kuponnya. 

Jadi perhatikan peringkat risiko obligasi yang diterbitkan oleh Pefindo (pihak pemeringkat rating obligasi). Perusahaan dengan rating obligasi tertinggi adalah AAA. AAA adalah obligasi yang tingkat risikonya sangat rendah.

Kemudian dibawahnya adalah rating AA (risiko rendah). Lalu peringkat A, BBB hingga seterusnya sampai peringkat D (peringkat obligasi yang risikonya paling tinggi). 

Jika anda ingin investasi obligasi perusahaan, sebaiknya pilihlah perusahaan yang rating obligasi-nya AAA atau paling rendah pilihlah yang peringkatnya AA. Supaya investasi obligasi anda bisa kembali dan menghasilkan return. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.