Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Margin Call Saham

El Heze

Dalam trading saham, anda pasti sering mendengar istilah margin call. Margin call saham adalah aksi jual paksa saham oleh kantor sekuritas karena modal anda tidak cukup buat menutup saham yang terkena floating loss. 



Istilah lain margin call adalah force sell (jual paksa). Margin call bisa terjadi karena margin trading. Margin trading adalah aktivitas beli saham yang dilakukan dengan cara meminjam uang alias utang dari perusahaan sekuritas. 

Setiap broker sekuritas pasti menyediakan margin trading untuk nasabahnya. Katakanlah anda punya modal saham sebesar Rp5 juta. Maka anda bisa menggunakan modal lebih dari Rp5 juta buat trading (misalnya Rp9 juta). 

Tapi ingat bahwa Rp4 juta itu bukan modal anda, tetapi fasilitas margin trading yang diberikan oleh sekuritas. Artinya, kalau anda trading melebihi modal anda, maka sisa modal tersebut berarti anda meminjam alias utang dari sekuritas. 

Anda harus mengembalikan dana margin tersebut sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan, dengan cara menjual saham anda. 

Celakanya, kalau saham yang anda beli dengan margin trading harganya ternyata turun terus, dan anda tidak segera menjual saham, maka di hari H broker sekuritas akan melakukan margin call, yaitu menjual paksa saham anda, tidak peduli saham anda dalam posisi naik atau turun. 

Jika saham anda turun dan anda terkena margin call, maka kerugian anda akan semakin besar, karena anda menggunakan modal lebih besar buat beli saham, yaitu modal anda sendiri plus modal dari margin trading. 

Ketika terkena margin call, anda juga akan dikenakan biaya bunga atas transaksi margin yang anda lakukan. Jadi kerugian anda ketika terkena margin call akan berlipat ganda, dibandingkan kalau anda cut loss hanya menggunakan modal sendiri. 

Margin call ibarat pedang bermata dua. Kalau saham anda naik, maka profit anda semakin besar karena anda menggunakan modal sendiri + margin trading. Sebaliknya, kalau saham anda turun dan terkena force sell, kerugiananda juga semakin besar. 

Ketika sekuritas melakukan margin call, biasanya sekuritas akan memprioritaskan saham-saham di portofolio anda yang lagi naik untuk dijual. Tapi kalau kejadiannya, saham anda lagi turun semua, maka mau nggak mau saham anda yang sedang turun akan dijual paksa, sehingga anda mengalami kerugian yang lebih besar. 

Risk:reward margin trading tidaklah sebanding. Risiko dari margin trading akan lebih besar daripada potensi keuntungan (reward) yang akan anda peroleh. 

Margin trading seringkali membuat trader menjadi rakus membeli saham dalam jumlah besar. Karena keinginan untuk dpat profit cepat, trader pun mengabaikan analisa-analisa trading. 

Akhirnya ketika terkena margin call, trader mengalami kerugian besar. Banyak kasus trader yang rugi besar di market, dan harus berhenti dari dunia trading, karena nekad menggunakan fasilitas margin dan terkena margin call dalam keadaan saham-saham yang dipegang lagi turun.

Tujuan utama trader menggunakan margin trading adalah supaya bisa membeli saham lebih banyak daripada modal yang seharusnya dimiliki, sehingga otomatis profitnya juga lebih besar ketika saham dijual. 

Nah, kalau market lagi strong bullish, persentase profit anda dari margin trading mungkin akan lebih besar. Tapi bagaimana kalau tiba-tiba market berubah jadi bearish? Bagaimana kalau tiba-tiba pasar saham bergerak sideways dan saham2 yang anda beli dengan margin harganya diam di tempat? 

Saran saya untuk para trader saham, sebaiknya selalu gunakan uang dingin buat trading (uang dari modal anda sendiri). Hindarilah margin trading, meskipun sekuritas menyediakan fasilitas tersebut. Toh, margin trading bukanlah sesuatu hal wajib yang harus anda lakukan.    

Jadi kalau anda tidak pernah menggunakan margin trading / dana utang dari sekuritas untuk beli saham, maka anda 100% aman dari margin call.  

Khususnya buat trader pemula, hindarilah margin trading. Karena trader pemula masih harus belajar mengelola emosi dan psikologis trading. Margin trading akan menambah beban psikologis anda, apalagi kalau saham yang anda beli dengan margin ternyata turun. 

Lebih baik anda menggunakan modal trading sendiri (uang sendiri), daripada bernafsu dapat profit besar dengan margin trading tapi anda menghadapi risiko besar. 

Sekecil apapun modal trading anda, jauh lebih baik jika anda menggunakan uang dingin buat trading. 

Catatan: Bahkan para trader berpengalaman menghindari margin trading, karena risiko menggunakan margin trading (Risiko margin call, risiko tekanan psikologis) tidaklah sebanding dengan potensi profit yang akan diperoleh. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.