Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Unilever Anjlok: Tren dan Analisa Teknikal

El Heze

Saham Unilever (UNVR) seperti kita ketahui adalah salah satu saham blue chip yang juga memiliki brand image bagus di market. Sejak tahun 2002, harga saham UNVR memang relatif naik terus, sehingga saham UNVR pun sempat beberapa kali melakukan stock split. 

 

Tapi saham UNVR ternyata juga mengalami tren turun berkepanjangan seperti yang terjadi belakangan ini. Kalau anda perhatikan chart UNVR selama 6 bulan terakhir:  

Saham Unilever Anjlok

Saham UNVR terus jatuh dan tentu saja teori-teori yang mengatakan "saham blue chip trennya naik terus", "perusahaan fundamental bagus harganya bakalan diangkat" seolah tidak berlaku. 

Ada beberapa penyebab saham UNVR mengalami penurunan drastis. Pertama, kondisi market. Kondisi IHSG yang sedang bearish juga mempengaruhi pergerakan UNVR. Hal ini karena UNVR adalah saham blue chip, sehingga  pergerakan saham UNVR relatif mengikut arah IHSG. 

Kedua, penurunan fundamental. UNVR mengalami penurunan laba bersih. Hal ini tentu membuat sentimen negatif, sehingga investor banyak yang menjual sahamnya. 

Perlu anda ketahui, ketika perusahaan dengan fundamental bagus mengalami penurunan laba bersih, biasanya harga sahamnya akan lebih cepat koreksi. Hal ini juga sering terjadi pada beberapa saham blue chip lainnya.  

Ketiga, valuasi yang sudah mahal. Price Book Value (PBV) UNVR hampir mencapai 50 kali. Karena secara valuasi sudah cukup mahal, harga sahamnya dalam jangka menengah juga cenderung downtrend. 

TRADING SAHAM UNILEVER 

Tren turun seperti saham UNVR diatas tentu cukup berisiko untuk trader. Karena harga sahamnya terus breakdown dari level support-supportnya, dan kita tidak tahu sampai kapan UNVR akan bearish.

Dengan turunnya saham UNVR, membuat saham UNVR jadi murah secara teknikal. Tapi buat yang ingin trading, tentu anda harus menggunakan strategi trading yang baik, supaya saham anda tidak nyangkut. 

Kalau anda ingin trading di saham yang trennya turun seperti UNVR, anda perlu perhatikan pola-pola pergerakannya setidaknya selama 1-3 bulan terakhir. Perhatikan lagi chart UNVR berikut:

Pola grafik saham UNVR

Ketika saham mengalami tren turun, bukan berarti setiap hari harga sahamnya turun. Di dalam major downtred-nya, pasti tetap terdapat kenaikan jangka pendek alias technical rebound. 

Pada pola grafik saham UNVR diatas, terdapat pola rebound 2-3 harian. Anda bisa perhatikan tanda-tanda lingkaran. Biasanya setelah turun 2-4 harian, UNVR ada pola rebound 2-3 hari.

Sebagai trader, anda bisa trading pada saham yang tren-nya sedang turun dengan cara memanfaatkan technical rebound pendek, yaitu trading 2-3 harian alias trading cepat. 

Karena pada saham downtrend, kenaikan sahamnya tidak bertahan lama. Kenaikan saham 2-3 hari akan diikuti pola bearish setelahnya. 

Jadi kalau anda menemukan saham yang trennya turun, dengan catatan sahamnya adalah saham yang likuid, anda tetap bisa pertimbangkan untuk trading jangka pendek, dengan cara menganalisa pola-pola chartnya seperti analisa yang kita terapkan pada saham UNVR. 

Biasanya saham-saham yang trennya sedang bearish, tetap ada momen rebound 1-3 harian. Yap, momen technical rebound inilah yang bisa anda manfaatkan buat trading dan mencetak profit jangka pendek di market.

Apalagi kalau saham tersebut adalah saham big cap atau saham2 berfundamental baik, walaupun trennya lagi turun, likuiditas sahamnya tetap menarik, karena sahamnya tidak menjadi saham tidur (saham  yang sama sekali tidak diperdagangkan lagi).

Tapi kalau anda adalah tipikal trend follower yang menghindari saham-saham dengan tren turun seperti pola chart UNVR, maka ketika anda menemukan saham2 downtrend, anda bisa hindari dulu sahamnya. 

PELAJARAN PENTING DARI SAHAM UNVR 

Dari tren saham UNVR, kita semua bisa belajar satu hal penting, bahwa: Tidak ada saham yang kebal koreksi. Sekalipun saham blue chip dan memiliki brand image bagus, bukan berarti sahamnya bakal naik terus setiap saat. 

Ketika valuasi saham sudah mahal. Ketika ada sentimen2 negatif, maka sangat mungkin saham tersebut akan turun harganya. 

Jadi buat anda yang ingin membeli saham apapun itu, saran saya selalu lakukan analisa terlebih dahulu, baik analisa FUNDAMENTAL ataupun TEKNIKAL. Tujuannya, supaya anda tidak mudah terjebak dengan saham yang kelihatannya bagus tapi ternyata tren harganya sedang jelek.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.