Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Arti Bullish dan Bearish & Contohnya

Ketika anda membaca ulasan-ulasan market, anda pasti tidak asing dengan istilah BULLISH dan BEARISH. Sebagian besar dari anda mungkin sudah mengerti garis besar definisi bullish dan bearish. 

 


Bullish adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kenaikan harga saham atau market saat itu. Bearish merupakan istilah yang mengacu pada penurunan harga saham atau penurunan market. 

Sederhananya, kalau saham sedang hijau berarti sedang bullish (naik). Sedangkan ketika saham atau IHSG merah artinya saham tersebut lagi dalam keadaan bearish (turun). 

Tapi dalam praktikknya, anda harus paham bagaimana cara melihat apakah suatu saham sedang bullish ataupun bearish melalui chartnya. Karena bullish dan bearish suatu saham juga berkaitan dengan ANALISIS TREN, bukan hanya melihat pergerakan sahamnya secara harian atau menitan. 

Di pos ini, kita akan memahami arti bullish dan bearish pada chart yaitu kita akan belajar melihat bullish dan bearish dalam: 
  • Analisa tren grafik 
  • Pergerakan bullish & bearish dalam jangka pendek 
ARTI BULLISH SAHAM 

Untuk melihat apakah saham sedang bullish atau tidak, anda bisa melihatnya melalui ANALISIS TREN pada grafik saham tersebut. Dalam analisis tren, anda bisa menggunakan time frame minimal 6 bulan supaya dapat melihat kecenderungan bullish saham lebih jelas. 

Supaya anda bisa melihat tren bullish suatu saham, anda bisa lihat contoh jelasnya pada saham BBRI berikut:  

Saham bullish

Secara sederhana, suatu saham dikatakan bullish apabila saham tersebut membentuk higher low (support) dan higher high (resisten) selama tren minimal 6 bulan. Cara mudah menggambar tren adalah dengan menghubungkan titik-titik support dan resisten menggunakan garis tren / horizontal manual yang disediakan di software saham anda masing-masing. 

Setelah anda menghubungkan titik-titik support resisten dengan garis tren, anda bisa melihat kecenderungan bullish dan bearish suatu saham.

Perhatikan saham BBRI diatas, di mana harga support-support (tanda lingkaran) yang terbentuk selama 6 bulan semakin tinggi. Dan harga resisten-resisten (tanda persegi) yang terbentuk semakin tinggi. 

Itu adalah contoh saham dengan tren / pola bullish. Saham dengan pola bullish juga bisa anda lihat dengan indikator Moving Average 200 (MA200). Pada contoh diatas bisa anda lihat yang garis hijau. 

Jika candlestick saham berada diatas MA200, itu artinya saham tersebut SECARA TREN sedang berada dalam kondisi bullish. 

BULLISH SAHAM DALAM JANGKA PENDEK 

Bullish suatu saham juga bisa dimaknai dalam jangka yang lebih pendek. Hal ini bisa anda lihat menggunakan candlestick pattern seperti doji, bullish harami, hammer, inverted hammer dan lain-lain. Atau menggunakan chart pattern seperti double bottom dan masih banyak lainnya. 



Sebagai contoh, anda bisa perhatikan saham PWON diatas. Setelah saham PWON turun dan ada pola doji (persegi), keesokan harinya saham PWON naik drastis alias BULLISH. 

Jadi suatu saham bisa dikatakan bullish, maka anda bisa memaknainya dengan dua cara: Analisa tren dan analisa (potensi) bullish jangka pendek seperti pola candle, chart pattern.  

ARTI BEARISH SAHAM 

Sama seperti bullish, untuk melihat apakah saham sedang dalam tren bearish atau potensi bearish, anda bisa mengetahuinya dengan dua cara, yaitu analisa tren dan pola bearish jangka pendek. 

Kita bisa lihat contoh pola saham bearish pada grafik Unilever berikut: 

Saham Bearish 

Suatu saham dapat dikatakan bearish apabila dalam tren grafiknya saham tersebut membentuk LOWER HIGH dan LOWER LOW yang baru, sehingga harga saham terlihat mengalami penurunan. Hal ini adalah kebalikan dari tren bullish. 

Untuk melihat tren saham dikatakan bearish, anda juga dapat melihatnya melalui indikator Moving Average 200 (MA200), sama seperti pola saham bullish tadi. Jika candlestick berada dibawah tren MA200, maka dapat dikatakan saham berada dalam tren bearish. 

Bearish juga dapat diartikan dalam jangka waktu yang lebih pendek (tidak mengacu pada analisa tren seperti diatas), yaitu dengan melihat pola-pola candlestick maupun chart pattern.

Pola candlestick seperti bearish doji, matching high, shooting star atau chart pattern seperti horn top, triple top merupakan pertanda bahwa harga saham akan berubah arah dari bullish menjadi bearish (bearish reversal). Sebagai contoh perhatikan chart saham PWON berikut: 


Saham PWON terlihat membentuk tren bullish. Tapi setelah naik tinggi, anda bisa perhatikan ada pola matching high pada tanda lingkaran diatas. Tidak lama kemudian saham PWON langsung turun (BEARISH). 

Sehingga pola-pola candle dan chart pattern juga dapat digunakan sebagai analisa untuk mengetahui potensi pembalikan arah, dari bullish menjadi bearish reversal dalam jangka pendek. 

Pola candlestick, chart pattern dan kombinasi indikator dapat digunakan untuk melihat kecenderungan bullish dan bearish jangka pendek, sehingga analisa-analisa tersebut bisa digunakan untuk trading dan mengambil posisi buy ataupun sell.  

BULLISH DAN BEARISH UNTUK TRADING 

Saham yang trennya bullish bukan berarti saham tersebut pasti akan naik lagi. Ada baiknya anda melihat lebih dalam pola-pola candlestick, indikator dan chart patternya. Hal ini karena bisa jadi saham yang bullish mulai ada pertanda bearish reversal. 

Demikian juga ketika saham trennya bearish / turun bukan berarti anda harus menghindari sahamnya. Bisa jadi karena sudah ada pola-pola bullish reversal, saham yang awalnya bearish bisa rebound, sehingga dapat anda manfaatkan untuk meraih profit jangka pendek dengan membeli sahamnya di harga murah. 

Itulah arti bullish dan bearish dalam saham.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.