Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Investasi Vs Saham Spekulasi

El Heze

Beberapa waktu lalu, saya pernah dapat pertanyaan cukup menarik. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze, saya pingin investasi jangka panjang. Mending saya pilih saham BBCA atau saham2 seperti BACA, AGRS soalnya naik lebih cepat". 


Kalau anda ingin investasi jangka panjang, pertama-tama anda harus pahami bahwa tidak semua saham yang tren-nya sedang naik (uptrend) adalah saham yang bagus buat investasi. 

Saham yang trennya naik, bisa jadi karena saham tersebut sedang di-hype oleh market, karena ada berita atau sentimen positif tertentu, sehingga belum tentu saham yang trennya naik kencang, harga sahamnya bakal bertahan dalam jangka panjang. 

Saham-saham yang naik sangat cepat karena sedang ada sentimen positif merupakan ciri saham spekulasi, bukan saham yang cocok buat investasi jangka panjang.  

Nah menjawab pertanyaan rekan diatas, maka kita coba flashback sedikit mengenai kenaikan drastis saham-saham bank kecil. Saham2 bank kecil (aset dan market cap kecil) seperti  INPC, BMAS, BNBA, DNAR, BBHI, BACA, ARTO, BANK, BBYB, BGTG, BINA memang sempat mengalami kenaikan yang sangat drastis. 

Bahkan kenaikan saham bank-bank kecil ini returnnya diatas saham blue chip. Di saat saham blue hanya naik turun beberapa persen, saham2 bank kecil lainnya justru naik ratusan persen. 

Penyebab naiknya saham bank-bank kecil ini dikarenakan adanya sentimen bank digital, di mana perusahaan2 unicorn seperti Gojek, Sea Group berencana mengakuisisi bank-bank kecil untuk mengembangkan ekspansi usaha, dengan bekerja melalui perbankan untuk penyediaan produk dompet bank digital. 

Perusahaan2 unicorn ingin membeli bank-bank kecil, di mana bank2 kecil ini nantinya bisa 'ditransformasi' menjadi bank digital. Karena sentimen ini, market menganggap bank-bank kecil yang akan diakuisisi kedepan akan menjadi perusahaan besar. 

Tapi sekali lagi, ini kan cuma sentimen positif. Realisasi kedepan kita belum tahu seperti apa. Kinerja keuangan dalam 1-3 tahun kedepan, pertumbuhan aset dan ekuitas kita juga belum bisa mengetahuinya, sehingga kenaikan saham2 bank tersebut hanya terjadi karena EUFORIA. 

Kita coba lihat salah satu grafik saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) berikut: 

Saham BACA

Saham BACA naik dari 400 ke 900 hanya dalam kurun waktu 1 bulan. Tapi setelah satu bulan, saham BACA jatuh dan kembali ke harga 500. Kalau anda berniat investasi di saham BACA dan saham anda langsung jatuh dengan cepat, alih-alih dapat profit, saham anda justru nyangkut. 

Jadi buat teman-teman yang berniat untuk investasi jangka panjang, ada baiknya anda membedakan saham-saham yang bagus untuk DISIMPAN dalam waktu lama, dan saham2 yang sifatnya spekulasi, alias lebih cocok buat jangka pendek. 

Tujuan anda melihat indeks saham luar negeri adalah untuk menganalisa kecenderungan potensi arah pergerakan IHSG di hari itu. Karena indeks Wall Street adalah indeks bursa saham dunia, maka pergerakan IHSG terkadang juga mengacu pada pergerakan Wall Street. 

CIRI-CIRI SAHAM INVESTASI 

Saham yang bagus untuk investasi memiliki ciri-ciri seperti berikut: 

1. Tren harga saham stabil, pergerakan agak lama  

Investasi saham berkaitan dengan RASA AMAN. Karena anda harus menyimpan saham untuk jangka waktu lebih lama (diatas 1 tahun), maka anda juga perlu membeli saham pergerakannya baik. Dalam arti tren harga sahamnya stabil, dan pergerakan fluktuatifnya memang relatif lebih lama. 

Contohnya seperti saham BBCA, BBRI, TLKM, CPIN, ICBP, di mana saham2 tersebut memiliki tren harga saham yang lebih stabil dan fluktuatif harganya juga tidak terlalu tinggi. 

Saham BBCA

Tren saham BBCA diatas, adalah salah satu ciri tren saham yang bagus buat investasi, karena tren-nya relatif stabil, dan fluktuatifnya tidak terlalu cepat, serta fundamentalnya mapan. 

Kecuali kalau bertujuan anda investasi dengan jangka waktu tidak terlalu lama, misalnya cuma beberapa bulan, anda bisa pertimbangkan untuk cari saham2 multibagger yang naiknya cepat, atau saham2 yang fundamentalnya lagi booming. 

Tapi saham2 seperti itu kenaikannya biasanya tidak terjadi dalam waktu lama. Setelah overvalued, harganya bisa jatuh menyesuaikan harga wajarnya. 

2. Kinerja fundamental mapan

Saham yang layak investasi adalah saham yang kinerja fundamentalnya bagus dan sudah terbukti. Kalau ada perusahaan yang naik kencang hanya karena ada rumor, walaupun kedengarannya sangat menarik, namun fundamentalnya belum teruji, saham tersebut bukanlah kriteria saham yang bagus buat investasi. 

Anda bisa pelajari praktik2 analisis fundamental untuk mencari perusahaan bagus yang layak investasi jangka panjang disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

Jadi kalau anda seorang investor saham, carilah perusahaan yang kinerjanya bagus, bukan hanya membeli saham-saham yang lagi hype di market. Saham2 yang naik cepat, potensi turunnya juga cepat (high risk, high return) 

CIRI-CIRI SAHAM SPEKULASI 

Sedangkan saham-saham yang sering digunakan pelaku pasar untuk spekulasi jangka pendek ciri-cirinya seperti berikut: 

1. Harga saham punya fluktuatif tinggi 

Saham-saham yang punya fluktuatif sangat tinggi, merupakan ciri saham yang sering digunakan oleh spekulan market untuk mencetak profit cepat. Tentu saja, saham2 seperti ini (biasanya saham2 lapis tiga) memiliki risiko besar. 

2. Pergerakannya cepat dalam jangka waktu tertentu saja 

Saham2 spekulasi biasanya hanya memiliki pergerakan cepat dalam jangka waktu tertentu, ketika ada sentimen market. Contohnya seperti saham2 bank kecil itu tadi, di mana buat orang awam mungkin saham2 yang naik cepat ini akan kelihatan bagus. 

Padahal saham2 tersebut hanya naik karena lagi di-hype market. Cepat atau saham2 tersebut akan mudah turun. Sehingga saham2 yang hanya gerak cepat dalam jangka pendek karena sentimen positif, kurang cocok buat investasi long term. 

3. Fundamental belum tentu bagus 

Saham dengan fundamental yang kurang bagus, umumnya lebih cocok untuk spekulasi, atau trading jangka pendek jika pola teknikalnya baik. 

Saham-saham yang sedang ramai dan naik tinggi, belum tentu fundamentalnya bagus. Jadi jangan mudah terkecoh investasi di saham yang lagi ramai. Investasilah di saham2 yang kinerjanya memang baik. 

Jadi untuk investor saham, anda harus bisa membedakan saham yang bagus untuk investasi jangka panjang, dan saham yang lebih cocok untuk spekulasi. Hindari membeli saham2 spekulasi jika anda ingin investasi.  

Saham untuk spekulasi pun juga berbeda dengan kriteria saham buat trading. Karena spekulasi itu tidak sama dengan trading. Kita akan bahas di pos berikut: Saham Spekulasi Vs Saham Trading (Belum terbit.. Coming soon). 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.