Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Strategi Investasi Saham Dividen

El Heze

Dalam investasi saham, investor memiliki beberapa preferensi dan strategi. Ada investor yang mengincar pertumbuhan harga saham yang tinggi. Biasanya investor2 ini mengincar frowth company. 



Ada investor yang mengincar saham-saham dengan valuasi murah, karena saham fundamental bagus yang valuasinya murah memiliki potensi naik lebih cepat dalam jangka menengah. 

Ada juga investor yang investasi saham karena mengincar DIVIDEN, di mana dividen ini bisa menjadi passive income untuk investor saham. Di pos ini, kita akan membahas strategi investasi saham dividen.  

Karena dengan dividen, anda bisa menjadikan saham sebagai passive income tanpa perlu sering memperhatikan fluktuatif harga saham atau menjual saham terlalu sering.  

Tapi di satu sisi, tidak semua perusahaan bagus untuk investasi. Tidak semua perusahaan membagikan dividen yang bisa memberikan profit maksimal untuk investor. 

Walaupun perusahaan punya fundamental / kinerja baik, belum tentu dividen perusahaan menguntungkan untuk investor. 

Oleh karena itu, kalau anda ingin investasi dengan mengincar dividen, ada baiknya anda memilih perusaahan2 yang bisa membagikan: DIVIDEN BESAR dan KONSISTEN. 

Berikut beberapa strategi investasi saham dividen:   

1. Pilih saham-saham dengan kinerja mapan (blue chip) 

Perusahaan yang bisa membagikan dividen besar, konsisten dan bertahan dalam jangka panjang, umumnya adalah perusahaan dengan kinerja mapan, yaitu perusahaan-perusahaan yang menjadi market leader di sektor industrinya (blue chip).  

Cara melihat perusahaan blue chip bisa kita ketahui dari market capnya yang besar (diatas 100 triliun), memiliki company size (ekuitas, aset, laba) yang jauh lebih besar dibandingkan perusahaan2 di sektor industri, memiliki Earning per Share (EPS) yang lebih besar dari sektor industri dan umumnya punya brand image yang ternama. 

Sebagai contoh, di sektor perbankan perusahaan2 blue chipnya adalah Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank BNI (BBNI).  


Kalau memang tujuan anda adalah investasi untuk dapat dividen, saran saya anda bisa prioritaskan saham-saham blue chip, karena perusahaan blue chip memiliki kinerja yang mapan, sudah tidak bertumbuh seperti perusahaan2 yang baru berdiri, sehingga perusahaan punya modal yang sangat besar untuk bagi dividen. 

Jadi, dividen yang dibagikan perusahaan2 blue chip biasanya mayoritas lebih besar dibandingkan perusahaan2 non blue chip. 

Walaupun kita sering menemukan perusahaan yang berhasil mencetak kenaikan laba bersih, namun belum tentu perusahaan tersebut membagikan dividen per saham yang tinggi. Pelajari juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen. 

Kalau tujuan anda investasi untuk dapat dividen, maka pilihlah perusahaan2 yang bisa membagikan DIVIDEN PER SAHAM yang TINGGI. 

Yap, dalam hal ini kalau anda mau cari dividen yang nominalnya besar, saham-saham blue chip bisa menjadi solusi buat investasi anda. 

2. Pilih saham yang rajin membagikan dividen interim 

Kalau anda ingin menyeleksi lagi perusahaan2 yang rajin bagi dividen, anda bisa memilih perusahaan2 yang sering membagikan dividen interim. Kalau anda belum paham dividen interim, anda bisa pelajari disini: Pengertian dan Contoh Dividen Interim. 

Anda bisa lihat perusahaan2 apa saja yang rajin membagikan dividen interim disini: Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun. 

Akan lebih baik lagi jika anda investasi pada perusahaan2 blue chip yang sering membagikan dividen interim. Anda akan mendapatkan banyak keuntungan, selain memperoleh dividen yang besar, dari sisi psikologis anda lebih nyaman karena anda membeli saham2 yang kinerjanya sangat baik. 

3. Pilih perusahaan yang sektornya cenderung stabil

Dalam investasi saham, ada baiknya anda memilih sektor usaha yang bisnisnya cenderung stabil. Sebagai contoh sektor consumer goods yang produk2nya selalu dibutuhkan masyarakat. 

Atau sektor perbankan, di mana masyarakat selalu membutuhkan perbankan untuk menyimpan uang, kegiatan simpan pinjam dan lain-lain. 

Sektor2 bisnis yang bergejolak contohnya adalah emiten2 sektor komoditas seperti mining, minyak bumi. Karena pergerakan harga komoditas cukup fluktuatif. 

Perusahaan2 yang sektor usahanya cenderung stabil juga mampu menghasilkan tren laba bersih lebih konsisten, sehingga dengan tren laba bersih yang baik, perusahaan otomatis juga punya kemampuan membagikan dividen dengan jumlah yang lebih stabil. 

4. Hindari growth company 

Growth company yaitu perusahaan2 yang masih dalam tahap bertumbuh. Salah satu cirinya yaitu, perusahaan memiliki pertumbuhan laba bersih yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun growth company memiliki pertumbuhan laba yang cepat, namun kebanyakan growth company biasanya belum membagikan dividen besar, karena perusahaan masih membutuhkan pendanaan untuk ekspansi usaha. 

Growth company stock biasanya lebih cocok untuk investor yang mengincar kenaikan saham dalam jangka menengah, karena saham2 growth stock memiliki peluang besar untuk menjadi saham2 multi bagger. 

5. Dividen besar = modal besar

Kalau anda ingin investasi saham dengan tujuan dapat dividen, salah satu hal yang perlu anda pertimbangkan adalah profit yang anda dapatkan. Dividen per saham (DPS) nilainya tidak terlalu besar, jika anda menggunakan modal kecil. 

Sebagai contoh, anda memiliki modal Rp100 juta dan ingin investasi saham BBCA di harga Rp34.500 per saham. Dengan modal Rp100 juta, anda bisa memperoleh 29 lot saham BBCA. 

Sedangkan BBCA membagikan DPS sebesar Rp555 per saham dan dividen interim sebesar Rp98 per saham. 

Jadi, dividen tahunan yang anda dapatkan adalah Rp1.609.500 (Rp555 x 29 lot x 100 lembar saham). Dan dividen interim sebesar Rp284.200 (Rp98 x 29 lot x 100 lembar saham). 

Total keuntungan dividen setahun sebesar Rp1.893.700. Apakah dengan modal Rp100 juta dan total keuntungan tersebut sudah bisa memenuhi kebutuhan anda sehari-hari? 

Untuk meraih profit besar dari dividen, anda juga perlu menyesuaikan dengan kemampuan modal anda, karena jika modal anda masih kecil, otomatis dividen yang anda dapatkan juga tidak terlalu besar. 

Kalau modal anda masih sekitar Rp1-5 jutaan, anda bisa pertimbangkan untuk trading terlebih dahulu. 

Itulah beberapa strategi investasi saham dividen yang bisa anda pertimbangkan. Salam profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.