Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Master Saham Dadakan

Mayoritas trader saham sangat mudah terbawa dalam arus euforia market maupun panic selling. Itulah mengapa saya beberapa menemukan ada trader saham yang berpendapat seperti ini: 



"Waktu saham-saham naik banyak pakar saham dadakan rekomendasi saham ini itu. Tapi pas IHSG jatuh langsung pada menghilang semua". 

Sebenarnya hal ini bukanlah sesuatu yang baru. Pada saat saham-saham pada terbang, "Para master saham" dadakan banyak bermunculan dengan memberikan rekomendasi saham untuk dibeli. 

Bahkan saat kondisi saham2 sudah overbought, sudah sangat rawan turun sekalipun, masih banyak "master saham" yang merekomendasikan beli saham ini itu tanpa didasari analisis yang benar. 

Sebaliknya, ketika IHSG lagi drop (koreksi tajam), keadaan akan berubah 180 derajat. Yang semula memberikan rekomendasi2, memberikan analisa2, semuua berubah menjadi trader2 yang pesimis, panic selling, bahkan tidak sedikit trader penebar 'fear' bermunculan, yaitu trader2 yang memberikan pendapat2 bahwa pasar saham akan jatuh tanpa adanya dasar analisa yang jelas.  

"Para analis" yang sebelumnya sering muncul saat IHSG lagi bagus-bagusnya mendadak hilang. 

Bahayanya, di pasar saham sangat banyak trader pemula yang baru mulai buka rekening saham, belajar saham beberapa bulan dan belum punya arah2 trading yang jelas. 

Trader-trader saham ini kemudian ingin mencari pencerahan dan "wangsit" melalui grup-grup saham dengan tujuan mendapatkan saham-saham bagus tanpa harus menganalisa sendiri. 

Apa yang terjadi? 

Bisa kita tebak, trader dengan mudah mengikuti dan melabeli trader lain sebagai "master saham" hanya karena memberikan rekomendasi saham A, saham B, saham C tanpa analisa yang jelas sekalipun.

Trader hanya menjadi follower tanpa pengetahuan analisa saham yang benar. Saat market naik, trader ikut terbawa euforia, terus membeli saham tanpa melihat kondisi market yang sudah overbought.

Risikonya, trader akan cenderung membeli saham2 yang harganya sudah tinggi, sehingga saham yang dibeli nyangkut di harga puncak, karena saat itulah sebenarnya market berpotensi turun. 

Sebaliknya saat pasar saham turun, anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena "pakar saham" dadakan yang banyak muncul saat market bullish tiba-tiba hilang. 

Karena trader merasa tidak punya mentor saat market bearish, trader akhirnya terbawa dalam arus market. Trader tidak berani beli saham, ikut panic selling, pesimis dan takut masuk market. 

Apalagi ketika market lagi turun, banyak trader penebar fear seolah-olah pasar saham akan jatuh lagi. Padahal penurunan IHSG adalah siklus yang normal. 

Dan semakin anda nggak punya pondasi trading, anda akan semakin terbawa oleh arus market yang salah, serta tidak bisa melihat peluang2 bagus ketika saham sedang turun. 
Trading saham dengan menggantungkan analisa orang lain membuat anda menjadi trader latah dan mudah terbawa dalam arus trading yang salah    
Padahal saat pasar saham turun, itu adalah kesempatan yang bagus bagi trader untuk menyeleksi saham2 murah, sehingga anda bisa dapat saham2 yang sudah terdiskon. Saham2 yang terdiskon akan naik lebih cepat saat market rebound. 

Inilah salah satu penyebab trader mengalami kerugian besar bahkan bangkrut: Mengikuti "master saham" dadakan.            

ANDA HARUS PUNYA PONDASI TRADING 

Trader yang mencari rekomendasi2 saham instan melalui master saham, menunjukkan bahwa trader tidak memiliki pondasi trading. Karena ketika anda mengikuti trading karena orang lain, anda akan mudah goyah ketika terjadi perubahan tren market. 

Saya tidak melarang anda untuk belajar dari orang lain. Anda mau belajar dari trader lain, itu adalah hak anda. 

Namun yang tidak saya sarankan adalah kalau anda mengikuti orang lain 100% karena anda malas menganalisa. Saran saya, anda tidak perlu mengandalkan "master saham" untuk memilih saham. Sebagai trader, anda harus bisa melakukan analisa-analisa berikut: 

1. Screening saham 

Setiap trader harus bisa melakukan screening saham. Screening saham merupakan analisa2 simpel yang digunakan untuk memilih dan menyeleksi saham2 yang layak trading. 

Sehingga selama jam trading, anda mengetahui saham2 apa saja yang sebaiknya ditradingkan, dan saham2 yang sebaiknya dihindari. Pelajari juga cara2 screening saham praktis disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. 

Screening saham membuat anda bisa menjadi trader mandiri dan tidak harus bergantung dengan rekomendasi trader lain. 

2. Memahami market, bukan hanya menjadi follower 

Analisa market, seperti melihat kecenderungan pergerakan IHSG sangat diperlukan supaya anda peka dalam melihat kondisi market. Ketika IHSG sudah naik tinggi, maka anda harus waspada, karena tidak lama lagi koreksi. 

Kalau ada "master-master saham" yang rekomendasi saham2 yang sudah naik di saat IHSG naik tinggi tanpa didasari analisa yang jelas, jangan langsung percaya. 

Sebaliknya, ketika IHSG sedang turun, dan banyak trader yang menebar ketakutan di market seolah IHSG akan jatuh lagi, anda pun sebaiknya nggak langsung percaya. Karena di pasar saham itu ada siklus bullish dan bearish. 

Ini adalah hal yang biasa. Itulah kenapa di web Saham Gain ini, kita sering membahastentang potensi pergerakan market / IHSG selain analisa2 saham. 

Tujuannya supaya anda bisa lebih peka membaca dan menganalisa market untuk mengambil momentum trading yang baik, bukan hanya sekedar percaya dari kata-kata trader lain.  

Dengan cara-cara ini, anda bisa menjadi trader mandiri, sehingga tidak mudah terpengaruh ajakan2 membeli saham dari pakar saham dadakan tanpa didasari analisa yang jelas.  

Pesan terakhir saya: Tradinglah secara mandiri, jangan mengandalkan trader lain. Profit anda ditentukan dari hasil praktik dan belajar saham mandiri yang anda terapkan, bukan sekedar menjadi follower di market. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.