Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Prediksi IHSG 2021 & Strategi Tradingnya

El Heze

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di penghujung tahun 2020 ditutup di angka 5.979,07. Dan seperti biasa, setiap tahun baru, di web Saham Gain ini kita akan selalu mengulas prediksi market di tahun mendatang beserta strategi2 yang bisa dipertimbangkan.

 

IHSG masih ditutup dibawah level 6.000 dan tentu saja IHSG masih jauh dibawah harapan para pelaku pasar dan analis saham. Sebab, IHSG pernah diproyeksikan akan menembus level psikologis 7.000. 

Tapi sampai saat ini, IHSG masih berada dibawah 6.000. Kita sendiri mengetahui di tahun 2020 pasar saham mengalami gejolak akibat kondisi pandemi Virus Corona (Covid 19). 

Covid melumpuhkan perekonomian dan memberikan dampak negatif yang besar bagi dunia usaha, yang pada akhirnya suka tidak suka membuat IHSG sempat jatuh sejak Februari minggu ketiga hingga akhir Maret. Berikut adalah pergerakan IHSG kita sepanjang tahun 2020:  

IHSG

Beberapa ulasan penting perjalanan IHSG 2020: 
  • Sejak awal tahun 2020, IHSG sudah mulai berat untuk naik, karena di tahun sebelumnya, IHSG sudah naik tinggi.
  • Minggu ketiga Februari- akhir Maret (lingkaran) IHSG mengalami fase strong bearish, di mana IHSG turun dari 5.500-an ke 3.900. Artinya, dalam 1 bulan IHSG sudah turun sampai sekitar 30%. 
  • IHSG cenderung banyak mengalami tren sideways sepanjang 2020
  • IHSG juga sempat bearish lagi (tanda persegi) dari 5.500 hingga turun dibawah level psikologis 5.000, walaupun penurunannya tidak separah di bulan Februari-Maret.  
  • Menjelang Oktober - Desember, IHSG kembali berada dalam jalur tren bullish, bahkan IHSG bisa kembali menembus level diatas 6.000. 
Saya pribadi juga apresiasi terhadap kebijakan2 Bursa Efek Indonesia, di mana BEI menerapkan kebijakan auto reject asitmetris dan trading halt apabila IHSG sudah turun 5%. 

Hal ini membuat penurunan IHSG di bulan Februari - Maret "hanya" sekitar 30%. Bayangkan kalau kebijakan2 ini tidak ada, IHSG bisa turun lebih banyak. Dan tentunya hal ini bisa menimbulkan kepanikan market lebih besar. 

Uniknya, di tahun 2020, IHSG kita jatuh, tetapi bangkit di tahun yang sama. Bayangkan saja, IHSG berhasil bangkit di 3 bulan terakhir bahkan IHSG berhasil tembus diatas 6.000 lagi, walaupun akhirnya IHSG akhir tahun ditutup di angka 5.979.

BAGAIMANA PROSPEK IHSG 2021 DAN STRATEGI TRADINGNYA?

Di tahun 2o21, kita masih banyak menghadapi ketidakpastian market. Ada beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan setidaknya untuk yang terdekat ini: 
  • Wabah covid yang masih belum berakhir, dan adanya jenis virus corona baru sewaktu-waktu juga bisa membuat sentimen negatif di market.  
  • Ekonomi belum pulih.
  • Statement Warren Buffet yang menyatakan adanya kejatuhan pasar saham, yang tentu dapat mempengaruhi psikologis market juga. 
  • IHSG jatuh dan bangkit di tahun yang sama, sehingga kita harus lebih waspada terhadap pergerakan market awal tahun.
  • IHSG belum kuat menembus resisten psikologis 6.200
Meskipun IHSG mulai pulih, namun masih banyak ketidakpastian market yang kita hadapi. Apalagi di tahun 2020, pulihnya IHSG terjadi sangat cepat, dan mayoritas saham yang sebelumnya sudah jatuh, harganya banyak yang balik atau hampir balik ke harga sebelum jatuh.  

Hal ini sebenarnya justru rawan untuk IHSG kita karena semakin cepat IHSG naik, potensi turun / koreksinya juga semakin cepat, apalagi kalau kita nanti kita menghadapi skenario2 yang tidak terduga.  

STRATEGI TRADING 

Kalau anda sering berkunjung ke web Saham Gain di halaman Rekomendasi Saham, di bulan November kita sudah pernah mengulas potensi saham-saham di sektor mining dan konstruksi & properti. 

Dan anda bisa lihat juga bahwa saham2 mining seperti ADRO PTBA INDY, serta saham2 konstruksi seperti WIKA WSKT PTPP, saham2 properti seperti PWON CTRA yang kita ulas saham2nya pada terbang semua.

Walaupun kembali ke harga beberapa tahun sebelumnya, namun kenaikan saham2 tersebut terbilang cukup fantastis. 

Nah yang perlu anda waspadai adalah: Jangan sampai di awal tahun baru 2021 anda masih terbawa euforia kenaikan IHSG tahun 2020.   

Karena kalau kita perhatikan pola IHSG dari tahun ke tahun, IHSG di akhir tahun biasanya cenderung naik, dan kenaikannya bisa berlanjut sampai Januari (meskipun secara historis tidak se-konsisten bulan Desember), dan mulai bulan Februari IHSG rentan koreksi. 

Anda bisa pelajari analisa-analisa data historis IHSG selama 10 tahun disini: Analisis IHSG: Data Historis IHSG dan Window Dressing Saham.

IHSG di awal tahun ada dua kemungkinan: Masih melanjutkan euforia akhir tahun lalu atau turun lagi karena faktor koreksi dan sentimen2 negatif yang mungkin tidak kita duga. 

Kalau di Januari tidak banyak sentimen2 negatif, maka kemungkinan besar IHSG bisa lanjut naik. Kalau anda sudah beli saham2 yang murah di bulan Oktober-November, anda bisa pertimbangkan untuk hold. 

Namun jika kita menghadapi sentimen2 negatif yang tidak terduga, anda bisa pertimbangkan untuk take profit dulu. 

Sedangkan kalau anda ingin mulai trading lagi di Januari dan anda belum pegang saham2 di akhir tahun atau anda sudah take profit, anda bisa 

1. Tetap pilih saham2 yang bagus secara teknikal 

Dalam kondisi market yang masih volatil, analisa teknikal memegang peranan penting untuk trader. Saham2 yang terdiskon secara teknikal, saham2 yang pola2 teknikalnya bagus memiliki potensi naik yang lebih cepat dalam kondisi pasar saham volatil. 

Seperti pada tahun2 sebelumnya, analisa-analisa yang kita gunakan mengacu pada analisa teknikal (selain analisa market dan sektoral), karena analisa chart bisa memberikan gambaran tentang cerminan market. 


2. Pertimbangkan saham2 yang akan membagi dividen

Triwulan pertama (Januari-Maret) biasanya mulai masuk musim dividen, di mana banyak saham yang membagikan dividen. Biasanya saham2 blue chip atau saham2 yang fundamentalnya bagus, harga sahamnya akan cenderung naik menjelang pengumuman dividen (sebelum tanggal cum date).   

SEKTOR SAHAM APA YANG BAGUS?

Saya pribadi tidak memiliki sektor saham unggulan. Soalnya di triwulan IV 2020, saham-saham yang fundamentalnya bagus dan diskon sudah pada naik semua, termasuk perusahaan farmasi seperti KAEF INAF yang naik tinggi setelah kena sentimen positif vaksin covid. 

Yang penting, kita tetap mengacu pada analisa teknikal masing2, karena saham sektor bank, konstruksi, mining pun kemungkinan besar masih akan fluktuatif, sehingga bisa anda manfaatkan buat trading.  

Namun jika tren covid bisa turun di tahun 2021, maka sektor yang akan mendapatkan angin segar adalah sektor pariwisata dan transportasi. 

Hanya saja, kebanyakan saham sektor pariwisata maupun transportasi kurang likuid dan market cap-nya kecil. Saham2nya juga kurang dikenal trader. Anda bisa lihat daftar saham sektor pariwisata disini: Saham Sektor Transportasi dan Saham Sektor Pariwisata. 

Sehingga, jika tren covid mulai turun, saham2 ini kemungkinan akan mengalami volatilitas yang sangat tinggi dalam jangka pendek, sama seperti saham KAEF dan INAF ketika ada sentimen positif vaksin covid.

Prediksi saya, jika tren covid mulai turun, saham GIAA kemungkinan besar sahamnya yang bisa naik tinggi, karena dari saham2 sektor transportasi, saham2 sektor pariwisata, hanya GIAA yang paling ramai ditradingkan, dan market capnya yang paling besar di sektornya. 

Selain itu, di tahun sebelumnya, saham GIAA juga berhasil naik selama 1 bulan dari harga 250 ke 420 setelah market mulai balik arah.

IHSG kita sendiri masih menguji level resisten psikologis 6.200, dan resisten selanjutnya di 6.400. Dan untuk triwulan pertama, 6.200 menjadi patokan kita. Saya pribadi nggak muluk-muluk terlalu optimis dengan IHSG sampai breakout all time high 6.700. 

Kita masih perlu melihat kondisi2 market jangka pendek ini dan sentimen2 yang akan memberikan dampak ke pasar saham. SELAMAT TRADING dan MENGANALISA. Salam profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.