Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Apa Alasan Anda Membeli Saham?

Di pasar saham, ada banyak trader yang berhasil mencetak profit. Sebaliknya, banyak juga trader yang belum bisa meraih profit di market. 


Beberapa waktu lalu, ada pertanyaan dari rekan trader pemula di grup FB saham Gain. Seperti berikut pertanyaannya: 

Nyangkut di saham LEAD 2.000 lot. Kira-kira ada potensi naik lagi gak ya? Efek pemula. 

Saat saya bertanya alasan trader beli saham LEAD, trader menjawab: "Karena waktu itu ikut rekom premium beli saham LEAD. Waktu itu harganya masih bagus tapi entah kenapa turun." 

Terus terang, saya belum cek grafik saham LEAD saat itu. Dan waktu saya cek grafiknya, ternyata saham LEAD sudah lama jadi saham gocap: 


Dan kalau saya tebak, trader kemungkinan besar beli sahamnya waktu grafiknya lagi di harga atas sebelum turun. Karena di saat saham lagi naik tinggi karena digoreng, momen2 ini yang biasanya menarik trader2 ritel untuk ikut-ikutan masuk. 

Sebenarnya banyak trader yang belum bisa mencetak profit di market karena: Belum memiliki pengetahuan tentang cara membeli dan memilih saham yang baik. 

Kita juga sudah pernah bahas disini: Benarkah Banyak Trader Saham Gagal? Jika anda beli saham karena alasannya: 
  • Hanya ngikut trader lain 
  • Beli saham dari rekomendasi di grup2 saham 
  • Cuma coba-coba pilih saham 
  • Harga sahamnya rendah, gampang dijangkau pakai modal kecil
  • Sahamnya kelihatan lagi naik banyak, jadi saya beli
Seberapa banyak dari anda yang membeli saham karena alasan-alsasan tersebut? Kalau anda beli saham karena hal2 tersebut, maka anda sebenarnya tidak tahu kenapa anda membeli dan memilih saham tersebut. I mean, dalam membeli saham, anda harus punya analisa yang lebih spesifik. 

Analisa-analisa utama untuk membeli yaitu analisa teknikal (jika anda ingin trading) dan analisis fundamental (untuk investasi jangka panjang). 


Kalau anda punya alasan dan dasar yang jelas mengapa anda membeli saham, anda tidak akan muda terjebak di saham-saham yang risikonya besar, apalagi saham2 gocap dan saham2 'murahan'. 

Karena anda punya basic, pengetahuan dan kompas trading sebelum anda 'berlayar' di pasar saham. Sehingga anda bisa membedakan saham2 yang berisiko dan saham2 yang pergerakannya baik. 

Demikian juga kalau anda ingin investasi jangka panjang. Dengan memiliki pengetahuan analisa fundamental, anda bisa membedakan perusahaan2 yang bagus untuk diinvestasikan, dan saham2 yang menjebak trader. Pelajari juga: Belajar Analisis Fundamental Saham. 

Memang dengan memiliki pengetahuan saham, hal ini tidak 100% menghindarkan anda dari turunnya harga saham setelah dibeli. Karena bagaimanapun juga, market itu pasti ada fluktuatif. Dan hal tersebut adalah hal yang wajar. 

Tapi paling tidak, anda bisa menekan sebanyak mungkin risiko trading (risiko rugi, nyangkut) dan pengambilan keputusan trading yang konyol misalnya beli saham hanya karena ikut-ikutan atau beli saham hanya karena harga sahamnya rendah secara nominal.  

Jadi hal pertama yang harus bisa anda jawab sebelum membeli saham adalah: 
  • Apa alasan membeli saham? 
  • Mengapa anda membeli saham tersebut? 
  • Apa yang membuat saham tersebut menarik untuk anda?
  • Mengapa saham tersebut layak dibeli menurut anda? Apakah karena harganya udah murah? Mau breakout? Sahamnya likuid? Apakah karena sektornya lagi banyak sentimen positif?
Anda harus bisa jawab pertanyaan2 tersebut sesuai dengan analisa dan trading plan anda. Tapi kalau anda beli saham dan anda bahkan tidak tahu kenapa saham tersebut layak dibeli, anda harus pikirkan ulang eksekusi trading yang anda lakukan. 

Karena hal ini bisa berbahaya untuk kesehatan karir trading anda. Jika anda tidak tahu saham yang anda beli, sama saja anda gambling. Kalau anda pas kena saham yang bagus, anda untung. 

Tapi kalau anda kena saham gorengan atau saham2 yang sudah mulai turun ke harga gocap, dan anda tidak memahami pola2 ini, saham anda bisa nyangkut seperti kasus trader yang nyangkut di saham LEAD tersebut. 

Kalau saham anda udah nyangkut, ya solusi satu2nya anda hanya bisa tunggu saham anda naik lagi. 

Bukankah lebih baik kalau anda bisa menganalisa saham sendiri? Sehingga keputusan trading anda jauh lebih berkualitas, dan anda bisa meraih profit konsisten?

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.