Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Jebakan Berbahaya dalam Trading Saham

Trading saham dapat menjadi sarana anda untuk menghasilkan profit dari modal yang anda kelola untuk membeli dan menjual saham. Namun juga sebaliknya, trading saham juga dapat meningkatkan risiko bagi trader. 


Walaupun banyak trader saham sukses, tetapi dalam praktikknya, tidak sedikit trader saham yang rugi di market. Baca juga: Benarkah Banyak Trader Saham Gagal? Hal ini menunjukkan bahwa di pasar saham itu juga ada jebakan-jebakan yang harus bisa anda analisa dan hindari. 

Kalau anda memahami risiko dan jebakan yang berpotensi membuat anda rugi besar di market, maka anda bisa mengantisipasinya. Ada beberapa jebakan berbahaya dalam trading saham yang harus anda antisipasi: 

1. Tidak memahami mekanisme perdagangan market 

Sebelum anda memutuskan trading saham, anda harus pahami dengan benar mekanisme perdagangan pasar saham terutama pahami cara membaca bid offer saham, auto reject saham, jam perdagangan market, cara memasang order beli dan jual saham, suspensi saham.

Banyak trader yang nggak paham mekanisme market, namun nekad menempatkan order beli jual. Akhirnya order saham yang ditempatkan salah, dan hal ini justru menjadi jebakan untuk trader. 

Pelajari juga cara-cara belajar saham pemula - expert dan full praktik trading saham disini: Belajar Saham Pemula - Expert (429 halaman). 

Beberapa kali saya mendapat cerita dari rekan-rekan trader pemula yang sudah mulai beli jual saham, tapi ternyata trader masih tidak paham cara membca bid offer. Ini yang harus anda antisipasi sebelum trading.

2. Membeli saham pom-pom

Trader yang ingin dapat untung besar di market akhirnya mencari saham-saham gorengan dan saham pom pom dengan harapan dapat profit cepat tanpa harus menganalisa. 

Padahal saham pom-pom adalah saham yang sudah di-setting oleh bandar, di mana bandar  sebelumnya sudah akumulasi saham di harga rendah, dan mengajak anda untuk membeli saham2 yang tidak likuid tersebut, dan setelah banyak trader ritel masuk di saham tersebut, bandar akan menjual saham besar-besaran.  

Baca juga: Saham Gorengan: Cara Kerja Saham Pom-Pom. Trader yang tidak memahami saham-saham gorengan ini pada akhirnya terjebak nyangkut di harga yang tinggi. Ketika sahamnya dibeli, harganya langsung jatuh. 

Solusinya, anda harus pelajari analisa teknikal, pola2 saham, dan pelajari cara-cara memilih saham yang baik untuk trading. Sebisa mungkin sebagian besar portofolio anda hendaknya diisi dengan saham-saham yang likuid dan bisa dianalisa. 

Pelajari juga cara-cara memilih saham bagus disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. 

3. Tidak memiliki strategi analisis teknikal pribadi

Jika anda pergi ke medan pertempuran, anda harus membawa senjata dan mampu menggunakannya. Jika anda akan menghadapi ujian, anda harus belajar dulu, karena proses belajar yang anda lakukan nantinya akan menjadi senjata anda untuk menjawab soal2 ujian. 

Trading saham pun juga demikian. Kalau anda memutuskan terjun ke pasar saham, anda harus punya strategi analisis teknikal yang bisa anda terapkan untuk memilih saham dan eksekusi trading. Analisa teknikal ibarat senjata anda di market. 

Sayangnya, banyak trader yang beli saham hanya karena ikut-ikutan dan trader bahkan tidak tahu kenapa saham tersebut layak untuk dibeli. 

Karena trader tidak memiliki senjata dalam trading, hal ini akhirnya justru menjadi jebakan bagi trader itu sendiri, di mana trader sangat berpotensi memilih saham-saham yang salah, saham2 tidak likuid, saham2 pom-pom dan merugikan trader itu sendiri. 

Jadi anda harus memiliki pemahaman dan analisa teknikal yang bisa anda terapkan untuk trading di market. Jangan trading hanya karena mengandalkan insting, atau ikut-ikutan trader lain. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

4. Tidak memiliki trading plan 

Trader yang tidak memiliki trading plan membuat pasar saham akhirnya justru menjadi perangkap untuk dirinya sendiri. Anda mungkin pernah mengalami hal-hal berikut dalam trading: 
  • Beli saham terlalu banyak (trader supermarket)
  • Pakai modal besar padahal baru pertama kali trading 
  • Portofolio saham banyak yang nyangkut 
  • Asal beli saham (hanya karena feeling) 
  • Tidak tahu apa yang harus dilakukan saat berhadapan dengan market
Itu adalah beberapa ciri trader yang tidak memiliki trading plan. Hal ini akhirnya membuat trader mengalami kerugian besar di market. 

Jadi dalam trading, anda harus belajar menyusun trading plan. Yang menjadi bagian dari trading plan beberapa diantaranya adalah manajemen portofolio, memilih saham2 prioritas, manajemen modal. Pelajari juga: Cara Menyusun Trading Plan Saham. 

5. Mengabaikan psikologis 

Trading saham itu erat dengan psikologis trader. Tujuan trader adalah ingin meraih profit besar. Hal2 inilah yang akhirnya bisa membuat trader mengabaikan faktor psikologis ketika bertujuan dapat untung. Contoh2nya yang sering terjadi di market: 
  • Overtrading
  • Tidak melihat batas kemampuan pribadi 
  • Ingin trading setiap hari 
  • Tidak memperhatikan kondisi market dan terus trading
Karena kondisi psikologis yang kacau dan anda memaksakan trading, akhirnya bukan profit yang didapatkan. Justru sebaliknya. Jadi dalam trading anda harus mengontrol emosi dan psikologis. 

Tradinglah sesuai kemampuan modal anda. Tradinglah secara bertahap. Dan jika anda merasa sudah capek trading atau anda merasa ingin beli saham terus, sebaiknya anda beristirahat dari trading, untuk "menetralkan" emosi anda.

6. Tidak memiliki manajemen risiko  

Bidang apapun yang anda tekuni pasti ada risikonya. Anda harus bisa memahami risiko-risiko yang ada, sehingga anda dapat mengantisipasinya. 

Trader saham yang tidak memahami risiko akan cenderung beli saham tanpa pertimbangan, hanya mengikuti faktor emosi, tidak dapat membedakan saham2 yang berisiko dan saham2 yang bagus buat trading. 

Sehingga ketika anda tidak paham risiko, tentu hal ini akan menjadi jebakan trading. Maka dari itu, kalau anda memutuskan untuk trading, pahami dulu risiko2nya. Dalam trading, anda harus menggunakan analisa dan rasionalitas, sehingga anda dapat meminimalkan risiko2 dan jebakan di market. 

Kesimpulannya, jebakan-jebakan dan risiko dalam trading itu ada. Tidak semua saham bagus. Banyak juga saham yang dipermainkan oleh bandar. 

Trader yang sering terjebak dalam kerugian trading, biasanya dikarenakan trader mengabaikan analisa2 dan pengetahuan sebelum terjun ke market. 

Jebakan-jebakan dalam trading ini bisa anda hindari atau minimalkan, jika anda dapat melihat risiko2 di market. Semoga pos ini dapat membuka wawasan para trader tentang apa yang harus dilakukan sebelum terjun ke dunia saham.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.