Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Indikator Lagging vs Indikator Leading

Indikator dalam analisis teknikal ada beragam jenis, sangat banyak bahkan jumlahnya bisa puluhan. Indikator dalam analisis teknikal tidak sama dengan pola. Kalau pola, berarti Anda belajar candlestick, candlestick yang  membentuk rangakaian pola tertentu dalam sebuah tren (seperti triple tops, duoble tops dan lain-lain). Sedangkan indikator tidak lain adalah grafik dan volume. Kalau Anda sering melihat grafik2 untuk menganalisis teknikal, itulah yang disebut sebagai indikator. 

Indikator yang akan saya bahas di pos ini, sebenarnya terbagi menjadi indikator lagging dan indikator leading. Apa yang membedakan keduanya? Mari kita bahas satu per satu.

Indikator lagging

Sesuai namanya, kalau diterjemahkan lag = terlambat. Berarti indikator lagging adalah indikator yang terlambat dalam memberikan sinyal beli dan sinyal jual. Artinya, indikator lagging berada di belakang pergerakan harga, itulah mengapa dikatakan sebagai indikator yang terlambat. Indikator lagging paling efektif digunakan ketika saham tertentu sedang membangun tren yang kuat. Pada saat terjadi trendless / sideways, indikator lagging tidak seberapa berguna. Contoh dari indikator lagging adalah moving average, MACD, bollinger band.

Mengapa dikatakan indikator yang terlambat atau dibelakang pergerakan harga? Saya berikan contoh moving average. Jika Anda menggunakan MA 15, maka MA 15 terdiri dari rata2 pergerakan harga saham selama 15 hari kebelakang. Itu artinya, MA aka berada di belakang pergerakan harga. Kalau Anda tidak percaya, garis moving average akan selalu mengikuti pergerakan dsari candlestick. Jika candlestick naik, MA ikut naik, jika candlestick turun MA biasanya cenderung ikut turun. Sinyal buy yang bagus dari MA adalah ketika candle memotong garis MA dari bawah atau kedua garis MA membentuk golden cross. Namun biasanya sinyal tersebut cenderung terlambat. Harga saham naik agak banyak, MA baru memberikan sinyal rebound. 

Sehingga, indikator lagging lebih banyak digunakan untuk melihat dan menentukan tren pergerakan harga saham, cenderung bullish atau bearish. MA banyak digunakan oleh para analis, para pakar, saya dan mungkin Anda untuk menentukan tren / momentum harga saham yang sedang berlangsung, karena sifatnya yang terlambat. Sedangkan, indikator leading yang akan saya bahas selanjutnya, cenderung digunakan untuk menentukan sinyal jual dan beli.

Indikator leading

Indikator leading berarti kebalikan dari lagging. Leading = memimpin. Berarti indikator leading adalah indikator yang mendahului pergerakan harga saham. Dengan kata lain leading, berarti indikator ini memberikan sinyal buy atau sell yang lebih awal. Contoh dari indikator leading adalah: stochastic oscillator, relative strengh index, williams%, volume, relative volatility index, momentum dan indikator2 lainnya. Secara umum, indikator leading jumlahnya lebih banyak ketimbang indikator lagging. 

Mana yang lebih bagus, lagging atau leading?

Yang paling bagus sebenarnya adalah ketika Anda bisa mengkombinasikan keduanya. Silahkan simak pos saya: Cara Memilih Indikator Analisis Teknikal Terbaik Part I (Belum Terbit.. Coming Soon).   

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.