Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Trading Saham BCA: Profit & Risiko

El Heze

Di Bursa Efek, ada banyak pilihan saham yang bisa anda pilih dan tradingkan. Tetapi tidak semua saham memiliki kualitas yang sama. Ada saham yang bagus untuk trading. Ada saham yang pergerakannya kurang baik, sehingga risikonya besar. 



Itulah mengapa kita mengenal istilah saham blue chip, saham lapis dua (second liner) dan saham gorengan (saham lapis tiga yang memiliki market cap kecil). Pelajari juga: Memahami Saham Lapis Satu, Lapis Dua dan Lapis Tiga. 

Setiap trader saham biasanya juga memiliki preferensi mengenai saham-saham yang ingin dibeli. Ada trader yang lebih suka trading di saham-saham lapis satu (blue chip). Trader tipe ini biasanya tipe trader konservatif (tidak menyukai risiko besar). 

Ada juga trader yang cenderung trading di saham-saham lapis dua, karena pergerakan saham lapis dua lebih cepat dan mayoritas harganya lebih murah (secara nominal). Ada juga trader yang sering trading di saham-saham lapis tiga buat scalping. 

Di pos ini, kita akan bahas salah satu saham yang kualitasnya sangat bagus, baik secara fundamental maupun teknikal, yaitu saham BBCA (Termasuk salah satu saham blue chip). 

Terutama buat trader konservatif yang suka trading di saham2 blue chip, ada baiknya anda memahami juga pola pergerakan saham BBCA ini. 

Beberapa kali saya mendapat pertanyaan dari trader yang ingin trading saham BCA. Walaupun saham BBCA adalah saham yang kualitasnya bagus secara teknikal... Tetapi kalau anda perhatikan sahamnya, BBCA memang memiliki fluktuatif harga yang rendah. 

Banyak trader yang sudah terlanjur beli dan ingin trading jangka pendek di saham BBCA, ternyata pergerakan harganya lama, sedangkan  saham-saham second liner lainnya malah naik banyak.  

Jadi meskipun saham BBCA merupakan saham yang low risk buat trading, tapi saham BBCA juga ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

POTENSI PROFIT TRADING SAHAM BBCA

1. BBCA adalah saham low risk 

Pergerakan saham BBCA baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, memiliki fluktuatif yang stabil. Harga sahamnya nggak roller coaster seperti saham gorengan. Anda bisa perhatikan tren BBCA selama 5 tahun: 

Saham BBCA

Dalam jangka panjang, tren BBCA selalu uptrend. Walaupun ada momen-momen di mana BBCA koreksi, tetapi BBCA selalu bisa naik setelah turun. Kalau anda perhatikan pergerakan saham BBCA selama jam trading, fluktuatif harganya juga stabil. 

Pergerakan harga saham yang cenderung stabil, dan tren saham yang bagus membuat psikologis anda juga lebih tenang ketika menyimpan sahamnya. 

Sehingga saham BBCA ini tetap bisa anda manfaatkan untuk trading, khususnya buat trader yang ingin memilih saham-saham low risk. 

2. Mudah naik setelah harganya jatuh 

Karena saham BBCA merupakan saham yang fundamentalnya sangat baik, maka ketika harga sahamnya turun / jatuh dan sahamnya sudah diskon, sahamnya banyak diincar oleh trader dan investor, sehingga harganya mudah naik saat sudah turun banyak. 

Trading Saham BCA

Pada chart BBCA diatas, kita bisa perhatikan setelah saham BBCA turun banyak dan sideways di area Rp28.000-an, tidak lama kemudian saham BBCA kembali naik sampai ke Rp35.000. 

Momen saham2 blue chip yang lagi murah ini juga bagus untuk swing dan positioning trading, karena anda bisa meraih return yang maksimal dari bullish reversal saham tersebut.  

Jadi pada saat IHSG jatuh, mayoritas saham blue chip harganya turun dan saham BBCA sudah terdiskon, anda bisa masukkan saham BBCA dalam watchlist trading. Pelajari juga: Cara Menilai Saham Murah dan Mahal. 

KEKURANGAN TRADING SAHAM BBCA 

Walaupun BBCA adalah saham blue chip, bukan berarti saham BBCA nggak ada kekurangannya sama sekali. Ada beberapa kekurangan trading saham BCA:

1. Fluktuatif harganya lambat 

Pergerakan harian saham BBCA tidak terlalu cepat. Hal ini bisa jadi karena harga sahamnya relatif mahal (secara nomimal). Faktanya saham2 yang pergerakan fluktuatifnya cepat, harga sahamnya biasanya juga relatif terjangkau oleh trader modal kecil. 

Jadi saham BBCA kurang cocok buat tipe trader yang ingin mengincar return saham yang cepat dalam waktu lebih singkat. 

Karena dalam sehari biasanya saham BBCA hanya naik turun beberapa fraksi harga atau hanya naik sekitar 1-2%-an, kecuali kalau market lagi bullish atau sebaliknya IHSG lagi jatuh, maka pergerakan saham BBCA bisa anomali (diluar pergerakan fluktuatif normal). 

2. Harga saham relatif mahal 

Dengan harga saham BBCA diatas Rp30.000 per saham, maka untuk beli saham 1 lot, anda harus mengeluarkan modal lebih dari Rp3 juta (1 lot x Rp30.000 x 100 lembar saham). Itu belum ditambah fee beli. 

Sekarang banyak trader saham pemula yang modalnya di kisaran Rp1-2 juta. Itu artinya, anda yang modalnya dibawah Rp3 juta, anda belum bisa membeli 1 lot pun saham BBCA. 

Tapi kalau suatu saat nanti saham BBCA stock split (dulu BBCA pernah stock split pada tahun 2001), pergerakan saham BBCA pasti akan jauh lebih atraktif, sehingga BBCA jauh lebih menarik buat trader ritel dan sahamnya bisa lebih ramai. 

Karena kebanyakan saham perbankan blue chip yang stock split (pernah terjadi di saham BBRI dan BMRI), likuiditasnya jauh lebih bagus dan fluktuatif harganya jadi cepat. 

Itulah hal-hal yang perlu anda pertimbangkan jika anda ingin mencoba trading di saham BBCA. Salam profit.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.