Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Strategi Trading Efektif: Buy on Weakness

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saham Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, kita pernah membahas tentang salah satu konsep dan strategi trading yang bisa diterapkan oleh trader. 



Kalau anda baca pos tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa salah satu strategi trading saham terbaik dilakukan dengan membeli saham ketika harganya sedang turun. 

Di pasar saham, strategi ini dikenal dengan Buy On Weakness (BOW) atau Buy On Support. Di web Saham Gain ini, kita juga sering mengulas /watchlist saham2 yang  sedang turun dan bisa anda pertimbangkan buat trading. 

Saya juga pernah menerima pertanyaan dari rekan trader mengenai strategi buy on weakness saham. Seperti berikut pertanyaannya: 


"Memang harus beli ketika rebound/ mantul ya Pak Heze? Terus saya lihat volume juga boleh ya?"

Strategi trading saham itu ada banyak. Anda boleh melakukan variasi trading sesuai dengan kondisi market dan strategi yang cocok untuk anda pribadi. Artinya, anda nggak harus 100% selalu menerapkan strategi buy on weakness. 

Tetapi berdasarkan pengalaman trading yang saya jalankan, buy on weakness memang merupakan strategi trading yang relatif lebih mudah dipraktikkan dan hasilnya efektif (bisa menghasilkan profit lebih konsisten di market). 

Hal ini karena siklus market akan bergerak dalam dua kondisi: NAIK dan TURUN. Kalau harga saham sudah naik pasti akan turun / koreksi. 

Sebaliknya, setelah saham turun, maka saham-saham yang harganya mulai murah akan diborong lagi, sehingga harganya akan naik (REBOUND). 

Anda bisa pelajari cara-cara mencari saham yang diskon, murah dan berpotensi naik secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Dalam praktikknya, kita lebih sering melihat siklus saham, di mana saham naik 1-3 hari kemudian disertai koreksi 1-2 harian. Dibandingkan saham2 yang naik terus selama seminggu lebih tanpa koreksi. 

Di satu sisi, adanya pergerakan market dan bid offer saham yang fluktuatif di Bursa saham menunjukkan bahwa banyak trader yang suka memanfaatkan momentum jangka pendek untuk   

Kondisi saham2 yang naik terus biasanya dikarenakan market sedang bullish, sehingga para trader lebih optimis membeli saham dalam jumlah banyak. Demikan sebaliknya ketika market bullish. Tapi kondisi seperti ini kan tidak terjadi setiap saat. 

Namun kalau naik turunnya harga saham di market pasti akan terjadi secara harian dan ini merupakan SIKLUS PASAR.  

Jadi memanfaatkan siklus koreksi market untuk membeli saham2 di harga bawah alias buy on weakness adalah strategi yang relatif mudah untuk diterapakan. 

Anda bisa melihat siklus market pada grafik saham2 yang likuid. Siklus market (bullish bearish) ini juga bisa anda manfaatkan untuk menerapkan buy on weakness lebih sering:  

Buy on weakenss

Diatas adalah contoh grafik saham PGAS. Perhatikan pada chart diatas, di mana setelah saham PGAS turun (tanda2 lingkaran), maka harga sahamnya kembali naik. Demikan juga setelah sahamnya naik, harganya akan balik koreksi. 

Tapi perlu anda pahami bahwa tidak semua saham yang turun harganya pasti akan naik. Artinya, tidak semua saham bagus diterapkan untuk strategi buy on weakness. 

Hal ini karena tidak semua saham turun adalah saham yang murah secara teknikal. Katakanlah harga saham turun dari 1.000 ke 900. Penurunan harga saham ini belum tentu dikatakan diskon / murah secara teknikal. 

Jika secara teknikal saham tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda diskon atau potensi rebound atau kondisi market lagi bearish, maka sangat mungkin saham tersebut turun lebih murah lagi. 

Jadi, sebagai trader saham anda harus bisa memilih saham yang terdiskon secara teknikal. Karena saham-saham diskon-lah yang punya potensi rebound lebih bagus ketimbang saham2 yang hanya sekedar turun namun belum ada pertanda diskon / murah. 

Kualitas saham juga menentukan kemampuan cepat tidaknya saham untuk rebound setelah turun. Anda bisa pelajari full strategi menemukan saham diskon yang berpotensi naik disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

"Bung Heze, berarti apakah strategi2 lain seperti buy on breakout itu tidak efektif atau lebih sulit diterapkan?" Tanya anda.

Semua strategi trading efektif apabila anda bisa menerapkan secara benar. Sebenarnya kita beberapa kali juga sudah membahas tentang potensi saham2 breakout, salah satunya di halaman Rekomendasi Saham. Yap, kita pernah bahas saham ANTM: 


Kita pernah bahas potensi breakout saham ANTM dari 2.200 (saat tanda panah):  


Dan ketika market bullish dan saham ANTM berhasil tembus 2.200, ANTM naik sampai ke 2.600-an. Jadi semua strategi trading itu sebenarnya bagus. Buy on breakout pun bisa anda terapkan untuk trading. 

Tapi memang kalau anda ingin menerapkan strategi trading yang relatif lebih mudah dipahami dan dipraktikkan oleh semua level trader adalah BUY ON WEAKNESS, yaitu mengincar saham2 saat lagi koreksi. 

Karena konsep utama harga saham adalah belilah saham ketika sedang koreksi dan jual saat sudah naik. Siklus ini akan selalu kita temukan dalam keseharian trading, sehingga relatif lebih mudah dipelajari.

Untuk anda trader pemula, atau trader yang masih bingung menggunakan strategi trading apa untuk meraih profit, anda bisa mencoba memulai untuk mendalami strategi buy on weakness terlebih dahulu. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.