Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Big Cap Vs Saham Middle Cap

El Heze

Saham-saham di Bursa Efek dapat dikategorikan menjadi saham lapis satu (saham blue chip) saham lapis dua dan saham lapis tiga (saham gorengan). 


Anda bisa baca kembali pos-nya disini: Saham Big Cap Vs Saham Small Cap. Kalau anda mencari saham-saham yang likuid, maka saham2 big caps dan saham2 middle cap bisa menjadi opsi trading. 

Baik saham big caps maupun middle cap (biasa kita sebut dengan saham lapis dua / second liner), umumnya punya pergerakan harga yang lebih baik ketimbang saham-saham gorengan (lapis tiga / small cap). 

Tapi mana yang lebih menguntungkan buat trader? Sebaiknya anda memilih saham big caps atau dominan di saham-saham middle cap saja? 

Dari segi analisa teknikal untuk jangka pendek, ada beberapa perbedaan utama antara saham-saham big caps dengan middle caps. Mari kita bahas. 

SAHAM BIG CAPS 

1. Saham big caps memiliki kinerja fundamental yang bagus dan cemerlang di sektornya, sehingga risikonya lebih kecil baik untuk jangka pendek maupun investasi. 

2. Karena market cap-nya besar dan punya kinerja fundamental bagus, maka saham2 big cap banyak diincar trader, sehingga peminatnya banyak. Atas dasar inilah, mayoritas saham big cap pergerakan harganya lebih stabil karena permintaan penawarannya tinggi. 

3. Saham big caps harga sahamnya relatif lebih mahal (secara nominal) dibandingkan saham2 middle cap, karena sahamnya relatif naik dalam jangka panjang. 

4.  Jumlah saham big caps tidak terlalu banyak, hanya sekitar 10 saham. Anda bisa pelajari disini: Memahami Saham Big Caps.     

SAHAM MIDDLE CAPS 

1. Harganya relatif lebih murah (secara nominal) dibandingkan saham2 blue chip. Sebagai contoh saham PWON yang harganya kisaran Rp500. ACES harganya kisaran Rp1.650. Bandingkan dengan saham2 blue chip seperti CPIN, INDF yang diatas Rp5.000 per saham.   

2. Saham middle cap memiliki variasi analisa fundamental. Ada saham middle cap yang fundamentalnya cukup bagus. Ada saham middle cap yang fundamentalnya biasa2 saja.  

3. Jumlah saham middle caps cukup banyak. Kalau anda perhatikan saham2 LQ45, mayoritas saham LQ45 adalah saham2 middle caps jika kita lihat dari nilai kapitalisasi pasarnya. Hanya sekitar 10 saham yang merupakan saham blue chip (Big caps). 

4. Walaupun tidak se-likuid saham2 big caps, fluktuatif saham middle cap terkadang lebih cepat karena market cap-nya lebih kecil dan harga sahamnya secara nominal lebih murah. 

5. Karena jumlah saham middle cap cukup banyak, pergerakan saham middle cap cukup variatif. Ada saham middle cap yang likuid dan atraktif. Ada juga saham2 middle cap yang geraknya tidak terlalu bagus. 

Saham Big Caps Vs Middle Cap, mana yang lebih untung? 

Jadi disini kita bisa menyimpulkan perbedaan2 utama antara saham big caps dengan middle caps. Pertama, saham big caps harganya secara nominal relatif lebih mahal. Kedua, jumlah saham middle cap jauh lebih banyak ketimbang big caps.

Saat mengulas saham2 tertentu, saya beberapa kali membaca pendapat rekan-rekan trader. Ada yang cenderung menghindari saham big caps. Ada juga yang cenderung prefer untuk membeli saham2 big caps. Pernah juga ada trader berpendapat seperti ini: 

"Pak Heze, saya cuma mau beli saham2 blue chip karena pergerakannya lebih pasti. Saya beli saham2 diluar blue chip kurang berani, risikonya besar."

Sebaliknya, banyak juga yang berpendapat seperti berikut: 

"Saya malas beli saham blue chip. Harganya mahal, geraknya lambat"

Dalam trading, saya menyarankan agar anda agar meng-kombinasikan portofolio saham anda. I mean, anda nggak perlu harus melulu trading di saham-saham blue chip saja. 

Di Bursa Efek, hanya ada sekitar 10 saham blue chip di market. Anda yakin hanya beli saham2 blue chip saja? Kalau anda mau coba trading di saham2 middle cap, sebenarnya banyak juga kok saham middle cap yang teknikalnya bagus. 

Beberapa contohnya seperti PWON, PTPP, ADHI, SMRA, AALI, LSIP, ACES, JPFA dan lain2 yang menurut saya pribadi pergerakannya likuid dan layak buat trading. 

Kecuali anda sudah memiliki trading plan untuk beli saham2 blue chip saja, dan selama ini trading plan anda menguntungkan, itu beda lagi ceritanya. 

Tapi kalau anda saat ini dalam posisi bingung memilih saham2 blue chip atau saham2 lapis dua buat trading, lebih baik alokasikan saja modal anda untuk keduanya. Misalnya 60% modal anda masukkan di saham2 big caps, dan sisanya masukkan di saham2 middle cap. 

Dengan komposisi yang lebih beragam, anda punya lebih banyak pilihan saham yang fluktuatifnya lebih tinggi, dan saham2 yang fluktuatifnya lebih stabil dengan risiko lebih kecil. 

Pelajari juga cara-cara screening saham bagus untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.
 
Catatan tambahan dari saya: Kalau anda ingin membeli saham blue chip, namun belum cukup modal, anda bisa pertimbangkan untuk trading di saham2 middle cap dulu, sampai tabungan anda cukup untuk deposit dan membeli saham2 lapis satu. 

Untuk memilih saham2 middle cap, anda juga harus gunakan analisa teknikal dan screening saham. Hal ini karena dengan banyaknya jumlah saham middle cap, tidak semua saham2 middle cap bagus untuk trading, sehingga anda juga harus lebih selektif memilih saham apapun itu. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.