Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Indikator Penting Fundamental Saham

Pada pos berikut: Belajar Indikator Saham, kita sudah bahas tentang indikator-indikator yang digunakan dalam analisis teknikal. Dalam analisa saham, selain analisa teknikal kita juga mengenal analisis fundamental. 

 

Kedua analisa ini berbeda. Analisa teknikal lebih fokus pda analisis grafik untuk mencari saham-saham yang bagus jangka pendek (trading). Sedangkan analisa fundamental adalah analisa  yang digunakan untuk memilih saham buat investasi jangka panjang. 

Analisa fundamental juga memiliki indikator-indikator yang harus anda jadikan acuan untuk analisa. Dengan beragamnya variasi analisa fundamental, anda harus bisa memahami indikator-indikator analisa fundamental utama untuk memilih saham jangka panjang. 

[Pelajari juga full praktik analisis fundamental untuk memilih saham-saham bagus jangka panjang + full analisa laporan keuangan saham disini: Ebook Analisis Fundamental Saham (302 halaman)].

Dalam analisis fundamental, ada beberapa indikator yang harus anda pahami dan terapkan untuk analisa memilih saham, yaitu sebagai berikut: 

1. Analisa sektoral perusahaan 

Sebelum investasi saham, anda harus pahami sektor bisnis apa yang ingin anda investasikan. Setiap sektor saham, memiliki pengaruh yang besar terhadap minat investor. Sebagai contoh, di sektor keuangan, investor saham lebih sering mengincar perusahaan2 perbankan ketimbangan sub sektor asuransi, institusi keuangan, reksadana.  

Selain itu, ada juga sektor usaha musiman (siklus). Misalnya sektor batu bara, CPO yang di waktu-waktu tertentu memiliki permintaan yang tinggi. Hal ini berbeda dengan perusahaan consumer goods yang produknya relatif dibutuhkan setiap saat. 

Jadi dengan analisa sektoral, anda juga bisa melihat apakah sektor perusahaan tersebut sedang booming atau masih lesu. Sebelum memutuskan untuk memilih perusahaan, pahamilah sektor usahanya dan prospek sektor tersebut untuk jangka panjang. 

2. Core business perusahaan

Investasi saham ibarat anda 'membeli perusahaan'. Artinya, anda harus mengenal perusahaan yang anda beli. Cara mengenal saham perusahaan yang anda beli adalah pahami core business (inti bisnis) perusahaan. 

Apakah bisnis yang dijalankan perusahaan bagus untuk jangka panjang? Apakah produk2nya selalu dibutuhkan masyarakat banyak seperti perusahaan makanan, obat-obatan?

Tidak semua perusahaan sahamnya diincar oleh investor. Inti bisnis perusahaan menjadi faktor penting supaya anda tidak salah dalam memilih saham.  

3. Valuasi saham 

Valuasi saham digunakan untuk melihat mahal murahnya harga saham perusahaan. Saham2 yang valuasinya masih murah lebih menarik untuk dibeli dan disimpan setidaknya untuk beberapa bulan ketimbang saham2 yang sudah overvalued

Indikator valuasi saham sederhana bisa anda lakukan dengan analisa PER dan PBV. Anda bisa pelajari beberapa contoh analisa valuasi saham disini: Valuasi Saham: Price Earning Ratio dan Price to Book Value.

KINERJA KEUANGAN 

Indikator utama yang harus anda pahami dalam analisa fundamental adalah ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Anda harus bisa membaca laporan keuangan perusahaan, bukan hanya membaca teori laporan keuangan, namun menganalisa lebih dalam poin2 penting laporan keuangan untuk investasi.  

Anda yang ingin belajar analisa laporan keuangan buat investasi jangka panjang, anad bisa pelajari full praktik bedah laporan keuangan disini: Bedah Laporan Keuangan untuk Investasi Saham.

Beberapa indikator analisa dalam laporan keuangan yang perlu anda perhatikan dalam analisa fundamental adalah: 

1. Return on equity (ROE)

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan imbal hasil pada pemegang saham dalam bentuk dividen, dan sebagai bentuk bahwa perusahaan mampu menghasilkan profit. 

ROE yang besar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ketahanan profitabilitas lebih baik dibandingkan erusahaan di sektor industrinya.  ROE diatas 10-15% merupakan ROE yang bagus untuk perusahaan. Anda bisa bandingkan ROE dengan ROE perusahaan sejenis.  

2. Pertumbuhan laba bersih atau EPS Growth 

Pertumbuhan laba bersih atau pertumbuhan Earning Per Share (EPS) harus anda analisa ketika melihat kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang mampu menghasilkan profitabilitas jangka panjang adalah perusahaan yang punya pertumbuhan EPS cenderung naik setidaknya selama 4-5 tahun. 

Baca juga: Makna dan Fungsi Rasio Earning Per Share. Analisa EPS juha berfungsi untuk melihat perusahaan2 apa saja yang mampu menghasilkan profitabilitas besar. Karena perusahaan yang memiliki EPS besar, lebih menarik untuk investor. 

Sebagai contoh, perusahaan A punya EPS Rp1.000 per saham. Sedangkan perusahaan B EPS-nya hanya Rp50 per saham. Perusahaan A tentu lebih menarik secara profitabiitas dibandingkan perusahaan B. 

Dengan EPS besar, berarti perusahaan  mampu menghasilkan profitabilitas lebih besar dibandingkan perusahaan B. Dengan EPS besar, perusahan otomatis punya kemampuan membagikan dividen per saham yang lebih besar.  

3. Struktur utang dan likuiditas perusahaan 

Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang bisa mengelola utangnya. Ukuran ini bisa anda lihat, salah satunya melalui Debt to Equity Ratio. Pelajari juga: Debt to Equity Ratio yang Bagus. 

Struktur utang yang tidak wajar juga berbahaya bagi fundamental perusahaan. Apalagi jika DER perusahaan besar, namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan laba yang bagus, maka investor biasanya akan cenderung menghindari sahamnya.

Itulah beberapa indikator penting fundamental saham yang harus anda pahami. Ada banyak kombinasi analisa dan formulasi fundamental mulai dari menghitung NPV, harga wajar, cash flow dan lain2. 

Namun analisa2 yang kita ulas di pos ini, merupakan analisa yang paling inti untuk investor. Karena fundamental dan potensi perusahaan bisa kita analisa dari indikator-indikator diatas.      

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.