Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Benarkah Banyak Trader Gagal?

Anda yang memutuskan untuk terjun ke dunia saham, anda pasti pernah mendengar kisah-kisah trader yang sahamnya nyangkut, rugi besar atau bahkan modalnya habis (bangkrut) dalam trading. 


Banyak juga pendapat yang mengatakan bahwa banyak trader saham yang gagal mencetak profit. Beberapa pendapat yang sering saya dengar kurang lebih seperti ini:  

"Hati-hati 90% lebih trader saham gagal di market"
"Kalau mau berhasil jadi investor saja, kalau jadi trader banyak gagalnya, soalnya orientasinya jangka pendek, mirip gambling"

Benarkah faktanya demikian? 

Yap, faktanya memang banyak trader saham yang gagal di market. Kita tidak bisa pungkiri hal tersebut. Tidak sedikit trader yang modalnya habis, terjebak dalam kerugian besar, dan akhirnya berhenti total dari dunia trading saham. 

Saya sendiri sering menerima sharing dari rekan-rekan trader yang mengalami kegagalan di dunia saham. Dan banyak juga trader yang

Namun saya tidak mengatakan kalau trading saham itu buruk, potensi rugi-nya besar atau bahkan trading saham itu judi. Karena kalau trading saham itu judi atau potensi rugi-nya besar, tentu saya tidak akan menekuni pasar saham sampai saat ini. 

Dibalik banyaknya trader yang gagal, sebenarnya banyak juga trader saham yang berhasil mencetak profit. Dan saya yakin banyak "silent trader" ataupun silent reader pembaca web Saham Gain ini yang sudah berhasil mencetak profit di market.

Trader yang gagal itu banyak. Namun trader saham yang berhasil juga banyak. Inilah yang akan kita bahas: Kenapa banyak trader saham yang gagal mencetak profit di market? Kenapa banyak trader yang bangkrut? 

Ada banyak penyebab trader gagal di market. Beberapa hal utama yang menjadi awal trader gagal di pasar saham adalah: 

1. Ingin dapat profit cepat 

Ingin cepat kaya di saham, ingin untung besar tanpa didasari rasionalitas trading, membuat trader mengambil keputusan trading tanpa pertimbangan yang benar.   

Trader yang ingin cepat kaya dari saham, ingin dapat hasil instan, pada akhirnya kerap kali mengambil keputusan2 trading: 
  • Membeli saham yang sudah mahal, karena 'takut ketinggalan kereta'
  • Mengincar saham-saham gorengan dan saham 'pom-pom'
  • Tidak melakukan manajemen risiko dalam trading 
  • Ikut rekomendasi berbayar dari orang lain, dengan harapan untung besar tapa harus belajar mandiri.  
Tidak ada salahnya anda ingin kaya dari saham, profit di saham. Kita semua pasti ingin profit dari trading. Tetapi anda juga harus menyesuaikan trading dengan kemampuan anda. 

Kalau anda baru pertama terjun ke dunia saham, targetnya jangan muluk-muluk. Anda nggak perlu pasang target macam-macam. Anda cukup fokus melakukan langkah2 trading yang benar. 

Mulailah dengan modal kecil. Pilihlah saha-saham yang bagus, yang risikonya kecil. Dan yang terpenting, anda punya bekal pengetahuan sebelum terjun ke dunia saham. 

Pelajari juga full praktik trading saham, manajemen modal, cara memilih saham yang benar, menyusun trading plan saham disini: Buku Saham Pemula - Expert.

Hindari membeli saham hanya karena faktor emosional, misalnya anda beli saham karena ingin segera kaya. Mindset2 ini pada akhirnya akan membuat anda mengambil keputusan2 trading yang berisiko. 

2. Memperlakukan market sebagai tempat gambling 

Secara anda sadari atau tidak, bidang apapun yang anda tekuni (bukan hanya saham), bisa anda perlakukan sebagai gambling kalau anda tidak memahami apa yang harus anda lakukan. 

Sebagai contoh, anda ingin membuka usaha rumah makan. Namun anda tidak mempertimbangkan modal, kemampuan anda, risiko, pesaing dan lain2. Anda hanya modal nekad. Itu sama saja anda gambling. 

Saham pun juga demikian. Banyak trader gagal karena memperlakukan market sebagai tempat gambling (judi). Dalam arti, trader asal membeli saham. Trader hanya beli karena untung-untungan tanpa mengetahui ilmunya. Sering kita temukan trader yang trading dengan cara-cara seperti berikut: 
  • Selalu beli saham pom-pom tanpa tahu kenapa saham tersebut layak dibeli 
  • Membeli saham tanpa pertimbangan, hanya karena ingin untung cepat
  • 100% mengikuti rekomendasi dari orang lain
  • Beli saham namun tidak tahu analisanya
  • Beli saham gorengan hanya karena ingin untung puluhan persen tiap saat 
Hal-hal inilah yang membuat trading saham menjadi berisiko tinggi untuk rugi. 

3. Nekad terjun ke pasar saham tanpa pengetahuan 

Saya sering menerima curhat pengalaman trading dari trader: 

"Pak saya sudah trading selama 1 tahun, tetapi saya masih sering rugi. Saya masih tidak tahu analisa apa yang sebaiknya dipakai. Biasanya saya mengandalkan saran-saran rekomendasi di grup-grup saham saja"

Ini ibarat anda berenang, tapi anda tidak tahu cara berenang yang benar. Risikonya, anda akan tenggelam dan tentu membahayakan diri anda sendiri.

Jika anda memutuskan masuk ke dunia trading, tapi anda tidak memiliki pengetahuan apapun, sama saja anda "membunuh" modal anda sendiri. 

Faktanya, banyak trader saham yang masuk ke pasar saham cuma modal nekad. Trader tidak paham analisis teknikal, analisis fundamental, screening saham, memilih saham yang layak secara mandiri. Trader tidak memahami mekanisme perdagangan saham. 

Tetapi trader tetap nekad membeli saham karena sering tergiur dengan kisah-kisah investor yang bisa beli rumah dari saham, bisa kaya mendadak dari saham. 

Inilah yang pada akhirnya membuat trader gagal di market. Ujung-ujungnya trader cuma asal memilih saham. Trader hanya modal nekad, ngarep dapat untung besar, tetapi tidak memahami dengan benar cara trading yang baik. 

4. Tidak ada jaminan jadi investor pasti profit 

Banyak anggapan kalau menjadi investor saham risiko gagalnya lebih kecil daripada trader. Jangan salah. Banyak juga investor saham yang gagal, karena ketidak-tahuan investor dalam memilih saham-saham yang benar.  

Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa faktanya banyak trader gagal. Bahka investor saham pun bisa gagal. Tapi seringkali kegagalan ini justru dikarenakan faktor ketidak-tahuan seseorang tentang bagaimana cara trading yang benar. 

Oleh karena itu, sebelum anda memutuskan beli saham, terapkan hal-hal berikut: 
  • Bangun mindset yang benar 
  • Milikilah pengetahuan cara memilih saham (pelajari analisa teknikal, fundamental, mekanisme market) 
  • Mulai secara bertahap
  • Belajar saham secara mandiri 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.