Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Perusahaan Rugi, Saatnya Jual Saham?

Beberapa waktu lalu, saya sempat mentradingkan saham APLN, karena berdasarkan analisa saya, APLN naik turun di range sideways yang sempit yaitu di kisaran 118. 


Kemudian saya menjual sebagian saham APLN di harga 119 saat itu karena saya menemukan saham yang cukup bagus secara teknikal, saya jual dulu sebagian sahamnya dan alih portofolio. Anda mungkin bertanya: Apa untung kalau jual di harga segitu? Bukannya masih rugi kena fee beli dan jual sekuritas? 

Well, semakin kecil harga saham, maka anda tidak butuh fraksi yang besar untuk take profit. Kita sudah pernah bahas disini: Saham Murah, Profit Lebih Cepat? 

Tidak lama kemudian setelah saya take profit di APLN, ada berita bahwa laporan keuangan APLN rugi bersih saat laporan keuangan kuartal III dirilis. Dan saya masih pegang APLN karena tidak jual 100%. Seperti ini beritanya: 


Terkadang kita juga menemukan kondisi seperti diatas, di mana saham yang beberapa kali kita tradingkan, ternyata tidak lama kemudian ada berita negatif di saham tersebut. 

Apakah kita perlu menghindari dulu sahamnya buat trading? Apakah ketika ada berita seperti ini, berarti sahamnya bakalan turun? Dan apakah anda yang sedang pegang sahamnya, anda sebaiknya jual dulu saham yang anda punya? 

"Tapi kalau sahamnya cukup likuid kan sayang sekali kalau sahamnya tidak kita tradingkan Pak Heze" Protes anda. 

Kalau anda menemukan saham yang fundamentalnya mengalami rugi bersih, ada baiknya anda melakukan beberapa strategi berikut:  

1. Hindari dulu sahamnya untuk trading (Dengan catatan sahamnya memang mulai terlihat turun)

Kalau perusahaan mengalami rugi bersih, ada baiknya anda hindari terlebih dahulu sahamnya buat trading. Dan kalau anda sedang memegang sahamnya, ada baiknya juga anda menjual saham yang sudah anda punya. 

Apalagi kalau posisi anda sudah profit, sebaiknya anda realisasikan profit supaya aman. Berdasarkan pengalaman saya, perusahaan yang mengalami rugi bersih, biasanya harga sahamnya juga cenderung sulit untuk uptrend. 

Dengan catatan, setelah munculnya berita harga saham tersebut ternyata mulai terlihat perubahan pola, harga sahamnya mulai turun, banyak dijual, maka anda anda bisa pertimbangkan untuk jual terlebih dahulu.

Tidak sedikit perusahaan yang rugi bersih sahamnya turun dalam jangka pendek - menengah. Berita atau sentimen negatif terkadang bisa membuat market bereaksi cepat terhadap saham tersebut. 

2. Tetap amati saham pergerakan chartnya

Apakah berarti saham yang rugi bersih tidak layak lagi digunakan untuk trading? 

Tentu saja bisa. Anda harus tetap amati pergerakan chartnya. Bagaimana support resistennya? Bagaimana fluktuatifnya? Apakah ketika perusahaan mengumumkan rugi, terjadi perubahan drastis pada pola saham tersebut? 

Dalam praktikknya, tidak semua perusahaan yang mengumumkan rugi bersih sahamnya langsung jatuh. Ada saham yang tetap stagnan, atau "hanya" turun beberapa poin. Atau bahkan naik karena market saat itu lagi bullish, sehingga 'menahan' sentimen negatif tersebut. 

Kita kembali lagi pada contoh saham APLN, di mana setelah ada pengumuman rugi bersih, ternyata saham APLN sahamnya justru naik sampai ke 138-139. 


Nah, kalau setelah saham tersebut tetap bergerak stabil ketika ada pengumuman rugi bersih, itu artinya sentimen negatif tidak memberikan pengaruh ke harga sahamnya. Dalam hal ini, anda bisa pertimbangkan untuk trading jika anda beranggapan bahwa saham tersebut memang layak untuk dibeli secara chart (teknikal). 

Namun kalau saham perusahaan mulai jatuh setelah ada pengumuman rugi bersih, sebaiknya anda hindari dulu sahamnya.  

FUNDAMENTAL RUGI = SAHAM HANYA COCOK UNTUK JANGKA PENDEK

Bagaimanapn juga, perusahaan yang secara fundamental rugi, hanya cocok digunakan untuk trading jangka pendek, yaitu dengan menganalisa dan melihat momentum pada chart sahamnya. 

Itupun sebaiknya anda tidak menyimpan saham terlalu lama. Karena ketika fundamental kurang menarik bagi investor, maka saham tersebut kurang diminati, sehingga pergerakan harganya biasanya hanya di kisaran itu-itu saja.

Berbeda dengan saham yang secara fundamental sangat menarik, maka dalam jangka panjang harganya bisa naik. Dan kalau sahamnya turun banyak, sahamnya akan diborong lagi.

Secara teknikal, saham2 yang fundamentalnya rugi pun sebenarnya masih bisa digunakan untuk trading. Seperti saham APLN ini tadi, di mana sahamnya tetap bisa naik banyak. 

Sebenarnya saham2 yang fundamentalnya rugi cukup high risk untuk seorang trader, karena fundamental perusahaan ujung2nya juga mempengaruhi likuid tidaknya saham tersebut atau saya biasa sebut sebagai minat market. 

Yap, itulah kenapa pada ulasan2 di web Saham Gain, saya sering menuliskan bahwa seorang trader saham juga harus paham analisa fundamental. Salah satu tujuannya ya supaya anda bisa memutuskan saham apa yang mau anda beli, saham apa yang anda simpan lebih lama atau hanya buat trading jangka pendek saja. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.