Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Indeks Saham Amerika

El Heze

Ketika anda mengamati pergerakan market, membaca ulasan dan berita tentang pasar saham, anda pasti sering mendengar istilah-istilah indeks saham. Indeks-indeks saham yang sering kita dengar seperti Indeks Dow Jones, Nasdaq, Hang Seng, Strait Times dan lain-lain.


Indeks saham yang sering menjadi acuan seluruh bursa saham dunia adalah indeks saham Amerika atau biasa disebut sebagai Indeks Wall Street. Kita semua tahu bahwa indeks saham Amerika yang utama adalah Indeks Dow Jones (Dow Jones Industrial Average). 

Kemudian ada dua indeks besar lainnya, yaitu Indeks SP500 dan Indeks Nasdaq. Namun ketiga indeks besar tersebut (Dow Jones, SP500 dan Nasdaq), biasanya bergerak secara simultan.

Dalam praktikknya, indeks saham Amerika yang paling 'populer' adalah indeks Dow Jones, karena indeks Dow Jones itu ibaratnya sama seperti IHSG-nya Amerika. 

Mengenai indeks saham Amerika, tidak akan kita banyak bahas di pos ini, karena kita sudah pernah mengulas di pos berikut: Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq. Anda bisa pelajari kembali. 

Di pos ini, kita akan bahas lebih banyak praktik di pasar saham yang seringkali terjadi ketika indeks saham Amerika mengalami pergerakan fluktuatif yang drastis. Misalnya seperti yang anda lihat pada grafik indeks Dow Jones berikut: 

Indeks Saham Amerika

Seperti yang anda perhatikan diatas (tanda lingkaran), di mana indeks Dow Jones jatuh 4 hari berturut-turut. Padahal dalam kondisi market normal, kita akan jarang menemukan indeks Dow Jones bisa jatuh sebanyak itu. 

Anda mungkin akan bertanya-tanya: 

Lalu, apa yang menyebabkan indeks Dow Jones tiba-tiba jatuh? Apakah hal ini berbahaya untuk pasar saham Indonesia? Apa dampaknya dan apa perlunya kita menganalisa indeks Amerika, bukankah kita trading di Indonesia? 

Seperti yang kita ulas, bahwa indeks saham Amerika seringkali menjadi acuan bagi pasar saham dunia. Ketika indeks saham Amerika jatuh, biasanya pergerakan mayoritas indeks akan mengikuti (koreksi) termasuk IHSG. Demikian juga sebaliknya. 

Walaupun tidak selalu naik turunnya indeks saham AS akan diikuti dengan bursa saham lainnya, tapi kalau anda menemukan "momen spesial" seperti pada chart diatas, itu artinya something happens.

Bursa saham AS yang jatuh menunjukkan bahwa sedang ada sentimen negatif yang menyebabkan market mengalami panic selling. 

Sentimen negatifi itu ada bermacam-macam, bisa jadi karena pertumbuhan ekonomi jatuh, mendekati pemilihan umum presiden (para trader jual saham dan memilih wait and see), kekhawatiran market mengenai stimulus ekonomi AS, dan masih banyak penyebab lainnya. 

Nah, kalau anda menemukan indeks Dow Jones dengan grafik seperti diatas, di mana Dow Jones jatuh secara signifikan selama beberapa hari berturut-turut, maka ini harus menjadi perhatian trader. 

Karena suka nggak suka, dalam kondisi seperti ini biasanya juga akan menimbulkan reaksi panic selling di Bursa saham Indonesia. Kalau indeks Dow Jones turun tajam, hal ini bisa memberikan dampak yang besar juga untuk saham2 kita.

Apa yang saya tuliskan ini tentu bukan sekedar teori. Namun kita sudah mengalami hal ini berkali-kali. Itulah pentingnya trader juga memperhatikan bagaikan kondisi penutupan Indeks Dow Jones (Anda bisa lihat pagi hari waktu Indonesia). 

Kalau indeks Dow Jones sudah jatuh, maka kemungkinan besar saham-saham kita juga akan koreksi besar dalam jangka pendek. Sehingga, anda bisa mengatur strategi untuk tidak langsung membeli saham dalam jumlah besar.   

INDEKS SAHAM JATUH, NAIKNYA JUGA CEPAT 

Tetapi kalau kita menemukan kondisi chart Dow Jones yang jatuh seperti diatas, kita tidak perlu panik. Justru hal ini merupakan kesempatan dan peluang anda untuk membeli saham2 yang murah. 

Pelajari juga cara-cara menemukan saham murah dan diskon yang berpotensi naik cepat jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.  

Prinsipnya, semakin cepat harga saham jatuh, semakin dalam harga saham turun, naiknya pasti akan cepat. Demikian juga sebaliknya. 

Hal ini selalu terjadi. Saham-saham yang turun karena panic selling, pasti akan kembali diborong oleh trader ketika market sudah mulai bergerak normal. Karena mayoritas pelaku pasar punya prinsip yang sama: Melihat saham2 yang murah, peluang dan sentimen market sudah mulai reda. 

Jadi kalau kondisi Dow Jones seperti grafik diatas, kemudian IHSG juga turun banyak, maka sebenarnya itu adalah peluang anda untuk membeli saham2 di harga murah dengan jumlah lebih banyak, dan jual ketika naik. 

Penurunan saham secara drastis dalam waktu singkat, biasanya hanya terjadi jangka pendek. Setelah market melihat saham2 bagus banyak yang turun, sahamnya pasti akan diborong lagi.

Lihatlah koreksi market sebagai peluang untuk mendapatkan profit. Potensi profit yang besar justru akan kita dapatkan setelah market anjlok dan kemudian mulai berbalik arah, right?  

Justru yang lebih sulit untuk trader itu kalau marketnya nggak gerak kemana-mana, sehingga kita sulit menemukan saham-saham yang fluktuatifnya bagus, karena mayoritas saham diam di tempat. 

Berhubung saya banyak menerima pertanyan rekan-rekan trader mengenai kondisi Indeks Saham Amerika yang jatuh sampai berhari-hari, dan itu jelas bukan koreksi biasa, maka kita bahas tentang hal tersebut di pos ini. 

Tentunya, kita bisa melihat penurunan suatu indeks saham sebagai kesempatan dan peluang positif. Jika anda suatu saat melihat kondisi indeks Dow Jones yang turun tajam, strateginya tunggulah opening market keesokan harinya. Kalau keesokan hari IHSG langsung jatuh, sebaiknya anda tahan untuk tidak membeli saham terlalu banyak. 

Anda bisa manfaatkan akumulasi (beli bertahap) di saham2 yang bagus dan sudah murah, dan anda bisa tambah porsi ketika koreksi market mulai reda. Di saat2 seperti itu, biasanya fluktuatif market cukup tinggi, sehingga peluang meraih profit jangka pendek cukup besar. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.