Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Teknikal dengan Momentum Saham

Dalam trading saham, anda pasti tidak asing dengan istilah MOMENTUM. Kalimat-kalimat seperti: "Belilah saham kalau momentumnya tepat". "Tradinglah kalau momentumnya bagus."


Sebenarnya apa itu momentum dalam trading saham? Dan seberapa penting peran momentum untuk trader? Dalam trading saham, momentum itu berkaitan dengan seberapa TEPAT keputusan anda untuk membeli saham. 

Jadi kata kuncinya adalah: Tepat. Seringkali trader hanya ingin cepat beli saham, cepat. Namun trader tidak membeli saham di saat yang tepat. Banyak trader yang beli saham asal-asalan tanpa memperhatikan analisa teknikalnya. 

Sehingga dapat dikatakan trader tidak memperhatikan momentum sebelum trading. Dengan kata lain, momentum dalam trading saham juga berkaitan dengan TIMING. 

Timing anda untuk membeli saham di harga yang bagus. Timing anda untuk menganalisa market. Timing anda untuk eksekusi hasil analisa anda. 

Tujuan momentum tentu saja supaya anda bisa meraih profit, yaitu membeli saham yang tepat. Kalaupun saham yang anda beli belum naik, setidaknya anda sudah membeli saham di harga yang bagus. 

Sehingga anda tidak butuh waktu lama untuk menunggu saham anda naik. Sekarang saya berikan dua skenario trading. 

Skenario 1 

Anda melihat saham ASII sedang naik tinggi ke harga 5.900. Tanpa analisa dan pertimbangan, anda langsung membeli ASII di harga 5.900 karena anda 'takut ketinggalan' kereta'.

Padahal saham ASII saat itu sudah berada di ujung tren naik dan sangat rawan turun. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham yang Akan Turun

Setelah anda beli sahamnya di harga 5.900, tidak lama kemudian ASII langsung turun ke 5.600-5.700. Anda harus menunggu dua minggu lebih untuk menjual ASII di harga 6.000.  

Skenario 2    

Anda ingin mengincar saham ASII. Tapi karena anda melihat saham ASII sudah naik terlalu tinggi. Analisa chart juga menunjukkan adanya potensi saham ASII akan turun. Di satu sisi anda melihat marketnya sudah mulai koreksi, anda memutuskan untuk wait and see. 

Ketika ASII koreksi ke 5.700 anda baru membeli ASII pada harga yang murah. Tidak butuh waktu lama, ASII kembali naik ke harga 5.900-6.000 dan anda bisa take profit. 

Dari dua skenario diatas, kita bisa menilai bahwa trader yang ada pada skenario 2 mampu menganalisa momentum dan timing sebelum membeli saham. Dari sini, anda sudah dapat gambaran tentang apa itu momentum? 

MOMENTUM DALAM TRADING ITU PERLU?

Momentum sangat diperlukan karena tidak semua saham punya peluang naik di waktu yang sama. Katakanlah ada beberapa saham blue chip yang sangat likuid yaitu BBRI, BBCA, ASII, BMRI. 

Walaupun sama-sama saham blue chip, tetapi pada saat yang bersamaan tidak selalu keempat saham ini akan naik di waktu berbarengan. Bisa saja saham BBRI dan BMRI sinyalnya lagi bagus. 

Tapi saham BBCA dan ASII harganya lagi stagnan. Dengan menganalisa saham lebih dalam, anda bisa melihat momentum dari saham-saham tersebut: Mana yang paling bagus untuk ditradingkan. 

Jadi momentum saham adalah kemampuan anda untuk menganalisa chart dan melihat kapan sebaiknya anda memilih, memprioritaskan dan membeli saham. Perhatikan chart berikut: 

Momentum Saham

Dengan menganalisa chart, menentukan support resisten seperti diatas, maka anda bisa mengambil momentum2 yang bagus untuk trading. Bukan hanya sekedar membeli saham dengan mengikuti 'arah angin' yang ada di market. 

Dalam analisa momentum, hal-hal yang perlu anda perhatikan adalah sebagai berikut: 

1. Menganalisa setiap pola dan potensi saham. 

Dengan menganalisa chart, support resisten, indikator, anda bisa mengetahui apakah suatu saham harganya sudah bagus dan layak untuk dibeli atau belum. Pelajari juga full praktik analisis teknikal disini: Buku Saham Pemula - Expert. 

2. Analisa market

Analisa market, yaitu melihat kondisi IHSG, apakah IHSG lagi koreksi tajam, atau berpotensi rebound (naik) juga berkaitan erat dengan analisa momentum. Market yang sedang lesu, atau IHSG yang sudah naik terlalu tinggi biasanya membuat mayoritas saham akan sulit naik. 

Ketika anda melihat kondisi IHSG yang belum mendukung buat trading, ada baiknya anda menunggu (wait and see) MOMEN yang tepat untuk beli saham di harga murah, atau menunggu market mulai rebound. 

Terutama kalau anda suka trading di saham2 LQ45, maka analisa market ini sangat diperlukan, sebab mayoritas saham LQ45 pergerakannya mengikuti indeks IHSG. 

3. Analisa tren

Tren dalam suatu chart berfungsi untuk melihat kecenderungan naik turunnya saham dalam jangka pendek. Analisa tren juga dapat dikombinasikan dengan analisa support resisten atau Moving Average. Baca juga: Moving Average Praktis untuk Screening Saham.  

INDIKATOR MOMENTUM SAHAM 

"Pak Heze, ada nggak indikator yang khusus digunakan untuk melihat analisa momentum saham, buat mengambil keputusan buy sell?" Tanya anda. 

Ada. Nama indikatornya adalah indikator Momentum. Kita tidak akan banyak bahas di pos ini, karena kita sudah pernah membahasnya di pos berikut: Cara Menggunakan Indikator Momentum. 

Namun indikator momentum juga harus dikombinasikan dengan analisa teknikal lainnya, seperti support resisten, chart pattern dan lain-lain. 

Di pos ini, kita sudah mempelajari apa itu MOMENTUM dalam trading saham, dan kegunaannya untuk trader. 

Dengan analisa momentum yaitu analisa chart, screening saham dan pertimbangan objektif sebelum trading akan membuat trading anda bisa berjalan kearah yang benar (profit konsisten dan karir trading anda bertahan dalam jangka panjang). 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.