Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham IPO, Apakah Aman?

El Heze

Jumlah saham IPO di Bursa Efek cukup banyak. Setiap bulan, setiap tahun pasti ada perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa. Di situs Bursa Efek Indonesia, anda bisa melihat perusahaan2 yang listing setiap periode. 


Yap, anda bisa lihat informasinya disini: Daftar Perusahaan Go Public IDX. Nah, kalau anda perhatikan jumlah perusahaan yang IPO setiap tahun, maka tiap tahun hampir mencapai 50-60 perusahaan yang go public. 

Pertanyaannya: Apakah beli saham IPO itu aman? Dari sekian banyak saham yang baru IPO, berapa persen perusahaan yang bisa memberikan return maksimal buat trader ataupun investor?   

Sepanjang yang saya amati, mayoritas saham IPO di Bursa Efek, memiliki pola yang cukup unik. Saham-saham yang listing pertama kalinya, biasanya punya fluktuatif harga saham yang luar biasa tinggi. 

Saham-saham IPO bisa naik dan turun sampai 25% lebih dalam sehari. Dan masih bisa lanjut naik tinggi keesokan harinya. Namun tidak lama kemudian, harga sahamnya juga bisa jatuh dengan cepat. 

Tetapi naik turunnya saham secara cepat seringkali tidak diimbangi dengan likuiditas yang baik. Seringkali spread bid-offernya sangat renggang dan antrian beli jualnya hanya beberapa lot saja. 

Kalau anda belum paham mengenai spread bid offer saham, anda bisa pelajari kembali tulisannya disini: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.   

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tipikal saham-saham IPO itu HIGH RISK HIGH RETURN. Kenaikan saham2 IPO yang bisa terjadi dalam waktu singkat, memberikan anda potensi peluang profit jangka pendek, dengan persentase besar. 

Sebaliknya, karena likuiditasnya kurang baik dan pergerakan harganya terlalu unpredictable, maka saham2 IPO juga punya risiko yang besar. Apalagi dengan likuiditas rendah dan spread bid offer renggang, kemungkinan besar anda akan kesulitan mendapatkan saham di harga bagus walaupun harganya bisa naik banyak.  

Sekarang kita coba pelajari beberapa pola pergerakan saham IPO di market. Kita analisa tiga saham yang baru IPO dalam beberapa minggu: 

1. Saham BBSI 


Perhatikan dua-tiga hari pertama listing, saham BBSI mengalami kenaikan drastis, dari harga 640 ke 800. Namun setelah itu, saham BBSI turun drastis (lingkaran), dan sahamnya dengan cepat balik ke harga IPO-nya. 

Setelah 1-2 minggu listing, BBSI pergerakannya mulai terlihat lebih stabil, namun volume transaksi sangat kecil (persegi). Tetapi BBSI masih jauh dari harga tertingginya saat naik. DAn sahamnya cenderung sideways, hampir tidak ditradingkan.

Pergerakan saham seperti ini sangat berisiko untuk trader, karena selain likuiditas yang rendah, kalau anda terlanjur beli sahamnya di harga atas, saham anda akan nyangkut dan kita tidak tahu kapan akan naik lagi, karena peminatnya sedikit. 

2. Saham ENZO


Saham ENZO pasca melantai di Bursa harganya justru turun tajam secara drastis (lihat candlestick merah panjang). Setelah itu, sahamnya turun secara berangsur dan nyaris tidak ada peminatnya. 

Anda bisa perhatikan candlestick2nya yang hanya membentuk seperti garis (nyaris tidak ada body candle). Ini menunjukkan bahwa saham tersebut hampir tidak ditradingkan, dan nyaris tidak ada pergerakan harga.  

3. Saham HOME 


Saham HOME pada tiga-empat hari pertama IPO berhasil naik drastis (tanda persegi). Akan tetapi, likuiditasnya sangat rendah, karena candlestick-nya hanya membentuk garis. Ini artinya volume transaksi sangat tipis dan bid offernya hanya puluhan saja, dengan spread yang renggang. 

Sebab kalau saham tersebut memang likuid, candlesticknya pasti membentuk pola-pola tertentu, yaitu membentuk body candlestick yang jelas. 

Beberapa minggu setelah IPO, saham HOME memang mulai terlihat ada pergerakan harga, namun pergerakannya cukup lambat, dan fluktuatifnya masih belum stabil. 

BELI SAHAM IPO

Itu adalah beberapa contoh pergerakan saham2 yang baru IPO di market. Tapi mayoritas saham IPO punya pola yang mirip. Apalagi saat ini banyak saham IPO yang market cap-nya kecil, sehingga kurang menarik dan atraktif. 

Kesimpulannya: Mayoritas saham IPO KURANG AMAN untuk trader. Banyak trader yang rugi besar di saham IPO dan sahamnya sulit kembali ke harga awal, karena saham2 IPO yang mudah turun cepat dan unpredictable. 

Saham IPO tetap bisa digunakan untuk trading. Namun tentu saja, anda harus menggunakan strategi yang benar. Jangan hanya tergiur dengan kenaikan saham IPO yang cepat. 

Nah, kalau anda ingin trading di saham IPO, ada baiknya anda pertimbangkan beberapa hal berikut: 

1. Tunggu pergerakannya lebih stabil 

Jika saham IPO pergerakannya masih sangat liar, dan tidak diimbangi dengan likuditas yang baik, sebaiknya hindari dulu. Tunggulah beberapa minggu ketika saham IPO sudah mulai stabil dan terlihat pola chartnya. 

Namun jika sampai beberapa minggu sahamnya juga tetap tidak likuid, tidak ada pergerakan ada baiknya anda mencari saham lain. Toh, banyak saham yang lebih likuid di market. 

2. Tunggu sampai ada pola yang bagus untuk scalping 

Saham2 yang baru IPO bisa anda tradingkan jika sudah ada pola chart dan candlestick serta tanda-tanda akumulasi untuk scalping. 

Disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading, kita sudah pernah membahas cara-cara menemukan saham yang berpotensi naik 5-10% untuk scalping dengan pola-pola yang bagus. Hal ini juga bisa diterapkan buat saham2 yang baru IPO beberapa hari-beberapa minggu.

3. Gunakan untuk trading jangka pendek 

Fluktuatif saham IPO yang cepat, lebih bagus digunakan untuk trading jangka pendek. Buat saham2 IPO yang baru listing, apalagi jika anda tidak memahami core bisnis perusahaannya, jangan nekad untuk investasi jangka panjang. 

Faktanya, cukup banyak saham IPO yang pergerakannya dalam jangka panjang hanya berada di harga itu-itu saja dan tidak naik signifikan.  

Catatan: Tidak semua saham IPO memiliki tipikal yang sama seperti yang sudah kita ulas diatas. Sebagian kecil saham IPO juga punya pergerakan teknikal yang cukup bagus, sehingga bisa anda pertimbangkan untuk analisa dan trading. 

Misalnya yang saya amati seperti CLEO dan BRIS. Setelah IPO dan pergerakan harganya mulai stabil, CLEO dan BRIS sudah membentuk pola-pola chart yang bagus, bid-offernya bagus dan bisa anda analisa grafiknya. 

Buat anda yang suka fluktuatif tinggi, anda bisa membeli saham2 IPO dengan catatan strategi yang sudah kita ulas diatas. Namun untuk anda yang tidak suka high risk, anda bisa hindari saham2 yang baru IPO atau menunggu sampai saham2 IPO terlihat jelas pola2 chartnya.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.