Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Belajar Saham: Over Analysis

Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Walaupun ada banyak positif, namun jika kita melakukan secara berlebihan, hasilnya justru akan berbanding terbalik. Sebagai contoh, minum Vitamin C sangat baik untuk menguatkan daya tahan dan kesehatan tubuh. 


Tapi kalau anda minum vitamin C terlalu banyak, anda overdosis. Anda bisa terkena penyakit asam lambung. Lalu apa hubungannya sama saham? 

Jika anda ingin meraih profit dari saham, sebelum beli saham anda harus melakukan ANALISIS. Analisis saham bertujuan supaya anda mengetahui apakah sinyal saham tersebut sudah waktunya beli atau belum. Dengan analisa saham, anda juga bisa melihat titik-titik acuan harga yang bagus untuk trading. 

Analisa saham bisa dilakukan dengan analisis teknikal (untuk trader) dan analisa fundamental (investor). Anda juga bisa melakukan kombinasi analisa teknikal dan fundamental. 

Untuk anda yang ingin mendalami analisa teknikal dan fundamental untuk mengambil keputusan beli saham, anda bisa pelajari disini: Belajar Analisis Teknikal & Fundamental Saham. 

Dengan kata lain, analisa saham dapat memberikan anda pandangan, arah dan pengetahuan tentang saham apa saja yang sebaiknya dibeli, dihindari, saham2 apa yang bagus dan jelek. 

Tapi kalau anda terlalu banyak melakukan analisa dan pertimbangan sebelum beli saham, anda akan mengalami over analysis alias analisa saham yang berlebihan. Saya biasanya suka pakai istilah overdosis analisis saham. 

Pemahaman dengan overdosis analisis saham ini saya yakin belum banyak dibahas di sumber referensi manapun. Padahal overdosis analisis ini bisa menjadi sangat berbahaya untuk karir trading anda. 

Anda mungkin pernah mengalami namun tidak menyadari? Lalu, apa ciri-ciri overdosis analisis saham? Ada beberapa ciri utama anda sedang over analysis

1. Banyak menganalisa, nggak segera ambil keputusan trading 

Semakin saham anda analisa, kepala anda semakin puyeng. Pernah mengalami? Akhirnya anda ragu-ragu apakah saham tersebut sebaiknya dibeli atau tidak. 

Nah, ini adalah salah satu anda sedang mengalami overdosis analisa. Anda terlalu banyak melakukan analisa. Terlalu banyak pertimbangan. Terlalu banyak mikir. Akhirnya anda tidak mengambil keputusan trading apapun. 

Yang lebih menyakitkan, kalau ternyata saham yang sudah dianalisa, dan anda nggak jadi beli... Eh ternyata 1 jam kemudian sahamnya naik banyak. 

2. Terlalu banyak pakai analisa saham 

Menggunakan terlalu banyak indikator juga merupakan bagian dari over analisis (Analisa yang berlebihan). Di web Saham Gain ini, kita juga sudah sering membahas tentang penggunaan indikator saham yang efektif. 

Bahwa dalam menggunakan indikator, sebaiknya cukup menggunaan 1 indikator lagging dan 1 indikator leading. Kalau anda menggunakan terlalu banyak indikator, anda berpotensi melakukan berbagai macam analisa. 

Dan hasil tiap indikator saham bisa berbeda-beda. Ujung-ujungnya anda bingung sendiri apakah sebaiknya anda beli saham atau tidak, karena beberapa indikator memberikan sinyal buy. Beberapa indikator lainnya memberikan sinyal sell. 

Saya pernah dapat pertanyaan dari trader untuk menganalisa saham PGAS, karena trader bingung PGAS ini berpotensi naik atau turun lagi. Yap, saat itu trader langsung mengirimkan analisa chartnya ke saya. 

Saat saya lihat indikator2 saham yang dipakai trader, ada berbagai macam indikator mulai dari RSI, Moving Average, MACD, Pivot dan Bollinger Band.. 

Wah kalau dipasang indikator sebanyak itu, saya juga bingung menentukan saham PGAS ini sebaiknya dibeli atau tidak. 

Jadi, terlalu banyak indikator bisa menyebabkan anda over analysis. Terlalu banyak ukuran analisa saham, membuat anda berpikir semakin dalam, semakin rumit.. Namun hasilnya belum tentu bisa dipraktikkan buat trading.  

MENGATASI OVER ANALYSIS SAHAM 

Ingat satu hal penting ini: 
Overdosis analisis saham menunjukkan bahwa analisis saham yang anda gunakan TIDAK EFEKTIF. 
Karena kalau analisa saham yang anda pakai terbukti efektif, anda tidak akan terlalu banyak pertimbangan, sampai-sampai anda bingung sendiri mengambil keputusan trading. 

Jadi kalau anda mengalami gejala overdosis analisa saham, sebaiknya anda mengevaluasi kembali analisa saham yang anda gunakan. Anda perlu modifikasi, atau bahkan mengganti analisa saham yang anda gunakan. 

Ingat bahwa analisis saham yang efektif dan bisa menghasilkan profit itu adalah ANALISIS SAHAM YANG SIMPEL bukan analisa yang rumit, yang membuat anda semakin berpikir lebih kompleks. 

Analisa saham yang simpel, berarti anda bisa mempraktikannya ke dalam trading plan untuk mengambil keputusan trading. Dari situlah anda bisa meraih profit lebih konsisten. 

Pelajari juga strategi-strategi analisis teknikal yang simpel dan praktikal untuk level trader pemula - expert disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Ketika analisa yang anda gunakan semakin rumit, dan membuat anda tambah bingung, maka itu bukanlah analisa yang efektif untuk diterapkan. Jadi, mulai sekarang hilangkan persepsi semakin banyak analisa, hasilnya semakin baik. 

Yang benar adalah: Semakin simpel dan konsisten analisa saham anda gunakan, itulah analisa yang bisa membuat anda mengambil keputusan trading lebih baik. 

Satu hal lagi, overdosis analisa saham itu terkadang bisa datang juga dari PSIKOLOGIS kita sendiri. Pada saat kita lagi nggak tenang, mood lagi kurang baik, terkadang kita bisa terlalu banyak menganalisa dan mikir. Akhirnya kita bingung mau beli sahamnya atau tidak. 

Kalau overdosis analisa saham berasal dari psikologis anda, maka saran saya, anda hentikan dulu aktivitas trading dan menganalisa saham, sampai pikiran dan emosi anda sudah lebih tenang. Baru anda trading lagi.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.