Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis IHSG: Data Historis IHSG

El Heze

Dalam trading saham, melakukan analisis market / IHSG itu juga sangat diperlukan. Karena pergerakan market (IHSG), juga menentukan bagus tidaknya mayoritas pergerakan saham di Bursa pada saat itu. 


Anda mungkin bertanya seperti ini: "Bung Heze, tapi kan yang kita beli dan analisa itu sahamnya, bukan IHSG. Kan kita beli saham, bukan IHSG?"

Benar, namun seperti yang kita bahas pada awal paragraf, bahwa bagus tidaknya IHSG berpengaruh pada kebanyakan saham. Terutama buat anda yang sering trading saham2 LQ45 dan saham blue chip, suka nggak suka pergerakan saham2 tersebut juga sangat tergantung pada kondisi market. 

Analisa IHSG dalam trading saham itu ibarat anda berkendara di jalan raya. Jika anda berkendara dengan sepeda motor, anda bukan hanya harus bisa menggunakan sepeda motor. Tetapi anda juga harus berhati-hati di jalan. Anda harus melihat sekitar anda, jalan raya pada saat berkendara. 

Hal ini juga sama dengan pasar saham. Anda bukan hanya bisa menganalisa saham-saham spesifik. Tetapi melihat kondisi market juga penting. 

Pasar saham (IHSG) itu memiliki pola, kecenderungan atau biasa disebut sebagai siklus historis yang sering terulang. Setiap bulan (Januari-Desember), IHSG punya kecenderungan pola mencetak return positif (naik) ataupun return negatif (turun). 

Nah, untuk melihat hal ini, anda bisa menganalisa pola historis IHSG minimal selama 10 tahun. Data pola historis return IHSG, bisa anda lihat, salah satunya melalui Stockbit. Sekarang anda bisa perhatikan pola historis IHSG selama 10 tahun mulai bulan Januari-Desember: 

Data Historis IHSG

Pada pola historis pergerakan IHSG ditas, IHSG mengalami banyak koreksi itu pada bulan-bulan: Mei, Agustus, September dan November. Yap, bisa anda lihat IHSG banyak merahnya pada bulan-bulan tersebut. 

Mei mayoritas pergerakan IHSG dari tahun ke tahun mengalami koreksi. Itulah banyak trader menggunakan istilah Sell in May and Go Away. Kemudian Agustus dan September IHSG juga sering koreksi. 

Bulan September juga sering dikaitkan dengan penurunan IHSG. Pada historis, ternyata memang mayoritas bulan September IHSG turun. Dan bulan yang paling terjadi koreksi besar di market itu adalah Bulan November. 

Bulan November biasanya rentan koreksi, karena pelaku pasar mengambil aksi untung setelah Oktober naik banyak. Pelaku pasar juga menjual saham supaya bisa dibeli dan dikoleksi buat akhir tahun Desember sampai Januari. 

Sedangkan bulan-bulan di mana IHSG cenderung naik / bullish adalah: Januari, Maret, Juli, Oktober dan Desember. Bullish IHSG yang paling mantap biasanya terjadi pada Desember dan Januari. 

Karena banyak pelaku pasar yang koleksi saham-saham murah di Bulan November dan lanjut  di akhir tahun- awal tahun baru. Di bulan-bulan tersebut, beberapa emiten juga sudah mulai bagi dividen, sehingga momen tersebut banyak dimanfaatkan buat koleksi saham.   

Dengan analisa IHSG 10 tahun, anda bisa melihat pola IHSG sebagai pola pengulangan historis. Jadi pergerakan IHSG ini, bukanlah suatu kebetulan yang terjadi di market. 

Dengan kata lain, pola-pola tersebut sangat mungkin untuk terulang pada tahun-tahun berikutnya. Pola historis IHSG bisa menjadi bahan untuk mengatur strategi trading. 

Terutama pada bulan-bulan di mana IHSG sangat rentan koreksi, anda bisa menggunakan modal lebih sedikit untuk trading, lebih selektif memilih saham dan screening saham2 bagus yang sedang murah. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Sedangkan ketika IHSG sudah turun banyak dan pada bulan-bulan di mana IHSG cenderung bullish, anda bisa "gas pol" beli saham dengan duit lebih besar dan belilah saham2 yang analisa chartnya bagus, sehingga saham yang anda beli dapat memberikan return profit jauh lebih maksimal. 

Di Bulan November misalnya.. Karena dari tahun ke tahun, IHSG mayoritas mengalami koreksi, maka anda bisa memutuskan untuk lebih banyak wait and see atau trading dengan modal tidak terlalu besar. 

Anda juga bisa mengincar take profit pada pola-pola saham yang berulang. Pelajari juga: Strategi Trading di Saham Sideways. Namun ketika bulan-bulan di mana IHSG bullish seperti Desember dan Januari, anda bisa menyimpan saham2 bagus untuk waktu yang agak lama.  

Walaupun analisa ini bukanlah rumus pasti, dalam arti IHSG tidak selalu 100% naik atau turun pada bulan-bulan tertentu, tapi kecenderungan ini sangat mungkin untuk terulang. 

Jadi ada baiknya anda juga memiliki pengetahuan dan kompas tentang analisa market tersebut. Sehingga, anda bisa mengatur strategi trading lebih baik. Anda tidak terjebak membeli sahm terlalu banyak. Atau sebaliknya, beli saham terlalu sedikit padahal marketnya ada potensi bullish. 

Kedepan, untuk anda para trader, khususnya yang mengandalkan analisa teknikal, anda kini sudah paham kecenderungan pola bullish / bearish IHSG. Gunakan analisa ini dan modifikasilah untuk strategi trading anda sehari-hari. SALAM PROFIT.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.