Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Trader Saham Anti Cut Loss

El Heze
Manajemen modal dan manajemen portofolio merupakan bagian yang sangat penting dalam trading saham. Salah satu yang termasuk dalam manajemen modal & portofolio adalah keputusan / manajemen CUT LOSS. 


Di web Saham Gain ini, kita sudah membahas bahwa cut loss ini diperlukan oleh trader saham sebagai bentuk proteksi modal. Anda bisa pelajari kembali analisanya disini: Cut Loss: Antara Perlu dan Tidak. 

Namun dalam praktikknya, ternyata tidak sedikit saya menemukan trader saham anti cut loss. Artinya, trader tidak pernah menerapkan cut loss. Trader tidak mau menggunakan strategi cut loss dalam trading. 

Beberapa waktu lalu, saat saya memberikan ulasan saham di grup FB Saham Gain, ada seorang trader memberikan komentar seperti berikut: 

"Saya selalu beli saham yang kinerjanya bagus dan rajin bagi dividen besar meskipun saya trader. Jadi mau saham turun pun saya nggak pernah cut loss. Saya tetap dapat dividen."

Apakah salah kalau trader tidak memiliki manajemen cut loss? 

Tidak salah. Boleh saja anda punya strategi tidak perlu cut loss di saham. Tapi kalau anda ingin menerapkan strategi tersebut, anda harus punya pertimbangan yang benar. 

Anda harus bisa jawab: "Kenapa tidak perlu cut loss?" Komentar rekan trader diatas tadi menunjukkan bahwa trader memang bisa menjawab kenapa tidak pernah menetapkan cut loss dalam trading. Sehingga, kalau anda bisa menjawab pertanyaan tersebut, lanjutkan strategi trading anda. 

Nah, buat anda yang punya pikiran sama "Nggak mau cut loss", sebaiknya anda menerapkan strategi trading berikut: 

1. Prioritaskan saham-saham pilihan yang bagus 

Kalau anda tidak ingin menerapkan cut loss, anda harus benar-benar disiplin dalam memilih saham. Karena kalau anda salah memilih saham, saham yang anda beli harganya bisa turun terus atau menjadi saham tidur. 

Itu artinya, kalau anda tidak melakukan cut loss di saham2 yang jelek, portofolio anda diisi oleh saham2 yang nyangkut. Saran saya, belilah saham-saham yang pergerakan dan polanya bagus. 

Pilih saham-saham yang anda pahami polanya. Pilih saham-saham yang likuiditas, tren dan chartnya bagus. Karena saham-saham yang pergerakannya bagus, harganya akan jauh lebih mudah naik, sehingga risiko nyangkut / rugi semakin kecil. Dengan cara ini, anda bisa menerapkan strategi anti cut loss. 

Bagaimana cara memilih saham-saham yang bagus untuk trading? Anda bisa pelajari full praktik screening saham bagus buat trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

2. Pilih saham-saham yang risikonya kecil 

Saham-saham yang pergerakannya stabil dan naik turunnya tidak terlalu drastis. Saham-saham yang likuid, mudah dianalisa dengan chart. Saham-saham tersebut umumnya memiliki risiko yang kecil. Saham2 yang risikonya kecil adalah saham2 yang relatif aman dari cut loss. 

Pelajari juga cara menganalisa sinyal saham dan praktik analisa teknikal yang simpel untuk level trader pemula sampai expert disini: Buku Saham Full Praktik Trading.

3. Beli saham saat momen / teknikalnya lagi bagus 

Anda bisa melakukan kombinasi poin pertama dan kedua, yaitu memilih saham yang bagus dan memilih saham2 yang risikonya kecil, plus kombinasikan juga dengan analisa teknikal. 

Belilah saham-saham saat momen dan analisa chartnya memang sedang bagus saat itu. Dengan demikian, saham yang anda beli memiliki peluang naik yang jauh lebih besar. 

Ketimbang anda membeli saham2 di harga yang terlalu mahal, atau bahkan anda membeli saham tetapi tidak memahami pola analisa chartnya. 

Salah satu strategi trading yang bisa anda terapkan dengan risiko lebih kecil adalah buy on weakness. Anda bisa pelajari strategi2nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Kalaupun saham yang anda beli turun / koreksi, anda tidak perlu menunggu waktu terlalu lama supaya saham anda balik naik. 

Karena anda sudah memilih saham2 yang bagus, risikonya kecil dan teknikalnya lagi mendukung. Sehingga, anda bisa mempertimbangkan untuk tidak melakukan cut loss terlebih dahulu saat sahamnya lagi turun. 

4. Analisa lain sesuai dengan kondisi anda   

Selain ketiga analisa yang bisa anda terapkan, anda bisa menerapkan strategi trading anti cut loss sesuai dengan strategi pribadi dan kondisi yang anda alami sendiri saat ini. 

Contohnya seperti pendapat trader saham diatas tadi, di mana trader memang tidak menerapkan strategi cut loss karena selalu beli saham yang bagus yang bagi dividen besar.

Sehingga ketika sahamnya turun, trader masih tetap dapat dividen. Nah, kalau anda punya analisa dan pendapat sendiri sehingga anda beranggapan nggak perlu cut loss dalam trading, go ahead.. Lanjutkan strategi anda. 

Dengan catatan, pendapat anda berdasarkan pada pertimbangan dan analisa yang objektif. Intinya kalau strategi anti cut loss yang anda jalankan selama ini terbukti membuat modal dan portofolio anda berkembang, tidak ada salahnya.


Tapi jangan sampai anda tidak mau cut loss karena anda takut untuk cut loss. Padahal saham-saham yang anda beli adalah saham2 gorengan. Anda beli saham di saat momennya lagi jelek. 

Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan di pos ini adalah: Trading saham itu tidaklah kaku. Ada banyak strategi dan variasi trading saham yang bisa anda praktikkan dan terapkan dalam trading anda pribadi.

Di luar sana anda mungkin sering mendengar anjuran-anjuran untuk harus selalu cut loss dan cut loss kalau harga saham yang anda beli turun. 

Namun sekali lagi, tidak ada ukuran dan rumus yang kaku dan baku di dunia saham. Seperti yang kita bahas di pos ini, selama anda punya pendapat dan analisa pribadi kalau cut loss ini belum diperlukan, maka anda boleh saja melakukannya. 

Terapkan strategi trading yang menurut anda nyaman dan terbukti menghasilkan profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.