Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham ULTJ: Analisis Saham ULTJ

El Heze
Di Indonesia, ada cukup banyak saham perusahaan yang punya brand image bagus dan ternama. Beberapa brand yang sering kita kenal misalnya Indofood, Unilever, Mayora.. Di sektor non consumer goods ada Telkom, saham-saham bank seperti BCA, BRI.



Ada lagi product brand yang cukup dikenal di Indonesia yaitu Ultarajaya. Kode sahamnya adalah ULTJ. Produk-produk ULTJ juga cukup mudah ditemukan di, baik di toko-toko kecil, minimarket hingga supermarket. 

Saya tertarik membahas saham ULTJ karena beberapa waktu lalu, ada rekan trader yang bertanya tentang pergerakan saham ULTJ untuk trading. Masalahnya, saham ULTJ ini memang tidak terlalu banyak ditradingkan. 

Di pasar saham, ULTJ bukan saham unggulan seperti saham-saham Indofood, Unilever, sehingga sahamnya mungkin kurang menonjol. 

Terkadang saya juga menemukan pertanyaan: Kenapa ULTJ tidak banyak ditradingkan, padahal kan produknya juga terkenal dan mudah ditemukan di pasaran?

Sebenarnya ada banyak saham yang brand-nya cukup ternama, tetapi pergerakan sahamnya ternyata tidak terlalu bagus. Mengapa hal ini bisa terjadi? Biasanya, ada beberapa penyebab. 

Pertama, alasan fundamental. Walaupun anda mengenal produknya, tetapi bisa jadi kinerja keuangannya tidak terlalu bagus. Hal pernah terjadi pada saham Garuda Food. Kita sudah pernah bahas juga di pos berikut: Saham Garuda Food: Kenapa Harganya Turun Terus? 

Karena harga saham pasti kembali ke faktor fundamentalnya, maka ketika kinerjanya kurang cemerlang atau belum sesuai ekspektasi market, harganya juga akan relatif turun. 

Tapi buat saham ULTJ ini, menurut saya pribadi fundamental / kinerjanya sebenarnya tidak ada masalah. Walaupun sebenarnya kinerjanya juga tidak terlalu menonjol. 

Namun ULTJ cukup stabil, dan fundamentalnya tidak terlalu mudah goyah, karena produk-produknya sendiri cukup sering dikonsumsi dan mudah kita temukan.  

Kedua, masih jauh dibawah market leader. Ini adalah salah satu alasan utama yang menurut saya pribadi bisa menjelaskan mengapa saham ULTJ tidak terlalu banyak diincar: Jauh dibawah market leader. 

Secara brand image bagus. Namun market leader di sektor ULTJ (Consumer goods) adalah Indofood dan Indofood CBP. 

Ketika banyak saham yang harganya lagi bagus, maka mayoritas pelaku pasar biasanya akan mengutamakan saham2 blue chip yang sudah murah duluan, dalam hal ini INDF dan ICBP biasanya akan lebih banyak diborong dalam jangka pendek, sehingga saham2 blue chip terlihat jauh lebih likuid. 


Saham ULTJ - Laba rugi
Kita coba lihat analisa ringkas laporan keuangan dari segi laba bersih. Laba bersih ULTJ sekitar Rp1 triliun. Namun dibandingkan market leadernya INDF dan ICBP, laba bersih-nya sekitar Rp5 triliun. 

Biasanya para trader jangka pendek, maupun trader jangka menengah akan lebih tertarik mentradingkan market leader di sektor tersebut. Inilah yang bisa menjelaskan mengapa ULTJ di market kurang menonjol sahamnya. 

Ketiga, likuiditas saham yang rendah. Penyebab utama lainnya mengapa saham ULTJ kurang menonjol di market, adalah karena likuiditasnya yang rendah. 

Darimana kita bisa tahu likuiditas saham rendah? Beberapa diantaranya bisa kita lihat dari bid offer dan market capnya. Pertama, kita lihat bid offer ULTJ berikut: 

Bid offer saham ULTJ
Antrian bid dan offer lot saham ULTJ hanya sekitar puluhan sampai ratusan saja. Dan jumlah orang yang antri di satu antrian saham ULTJ hanya beberapa orang. Kalau anda lihat saham2 blue chip, mayoritas saham blue chip memiliki ribuan sampai puluhan ribu antrian lot. 

Nah, karena sedikit yang mentradingkan saham ULTJ, ini menjadi penyebab mengapa saham ULTJ pergerakannya kurang menarik, sehingga jarang menjadi hot topics di kalangan trader. 

Market cap saham ULTJ juga hanya sekitar 19,64 triliun. Sangat kecil jika dibandingkan dengan INDF misalnya, yang mencapai 63 triliun. 

Market cap yang relatif kecil ini juga berpengaruh pada banyaknya jumlah saham yang bisa ditradingkan, sehingga akan pengaruh pada likuiditasnya. Kita coba lihat chart saham ULTJ berikut: 
Grafik saham ULTJ
Grafik saham ULTJ selama 1 tahun terlihat memiliki volume yang tipis dan tidak banyak fluktuatif harga. Kalau kita perhatikan lebih detail chartnya secara 6 bulanan: 


Yap, anda bisa perhatikan lebih jelas bahwa saham ULTJ sideways dalam waktu yang lama. Hanya bergerak di kisaran 1.600-1.800-an selama 6 bulan. Pola candle yang tipis dan sempit menunjukkan adanya pergerakan harga yang sedikit (low volatility). 

Tapi kalau kita lihat lebih detai lagi chartnya selama 1 tahun diatas, pergerakan saham ULTJ sebenarnya cukup stabil. Tidak ada tren turun yang signifikan. Tidak ada tren naik yang terlalu tajam. 

Trennya sangat stabil. Kalau anda pegang saham ini selama 1 tahun, return-nya mungkin tidak besar, tetapi risiko menyimpan saham ini juga sangat kecil, karena selama 1 tahun, sahamnya hanya bergerak di rentang 1.500-2.000-an saja. 

SAHAM ULTJ SAHAM DEFENSIF  


Kalau kita lihat produk2 ULTJ dan pergerakan sahamnya, maka ULTJ ini termasuk dalam saham defensif. Saham ini kurang cocok untuk trading, namun lebih cocok buat investasi jangka panjang, khususnya untuk investor konservatif (tidak menyukai risiko tinggi). 

Saya pribadi sebenarnya berharap ULTJ suatu saat melakukan stock split seperti saham SIDO. SIDO sebelum stock split juga tidak terlalu likuid. Namun setelah stock split, pergerakannya lebih atraktif. 

Mengingat fundamental dan brand ULTJ yang cukup bagus, kalau ULTJ nantinya stock split, maka pergerakan sahamnya pasti lebih atraktif, dan setidaknya bisa digunakan untuk trading. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.