Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Menentukan Target Take Profit Saham

Di pos sebelumnya: Strategi Trading: Memasang Target Take Profit, kita sudah membahas tentang pentingnya memasang target take profit setelah anda membeli saham. 


Tentu saja pembahasan ini rasanya kurang lengkap kalau belum kita ulas tentang bagaimana cara menentukan target profit (target harga jual). 

Tidak ada rumus khusus untuk menentukan target take profit. Artinya, anda tidak harus jual saham kalau saham dengan target profit 5%. Karena Dalam menentukan take profit saham, anda bisa pertimbangkan beberapa strategi berikut: 

1. Target take profit berdasarkan time frame & strategi trading 

Take profit bisa ditetapkan berdasarkan strategi trading yang anda gunakan. Untuk trading jangka pendek, biasanya ada tiga strategi trading yaitu: trading menitan, trading harian, dan swing trading. 

Strategi-strategi trading tersebut memiliki time frame yang berbeda, sehingga target take profitnya pun juga berbeda. 
  • Take profit scalping trading (menitan)
Kareana scalping trading dilakukan dengan cara mengincar saham-saham lapis tiga (gorengan), maka anda bisa menetapkan target take profit di kisaran minimal 4-5% hingga 10% (tergantung pergerakan sahamnya). 

Saham-saham gorengan relatif mudah naik 5-10% dalam hitungan menit. Namun untuk anda yang membeli saham2 gorengan, sebaiknya anda tidak menyimpan saham terlalu lama, karena saham-saham gorengan memiliki risiko yang tinggi. 

Anda bisa pelajari strategi2 memilih saham untuk scalping trading, dan menentukan take profit untuk trading menitan disini: Panduan Menemukan Saham yang Berpotensi Naik 5-10% Sehari. 
  • Take profit Trading harian (intraday trading) 
Dalam trading harian, anda membeli dan menjual saham dengan jangka waktu nol hari (hari yang sama) sampai tiga harian trading. Intraday trading dilakukan dengan memililih saham-saham yang likuid dan pergerakannya stabil. 

Pelajari cara-cara memilih saham bagus untuk trading harian, dan momentum2 untuk trading cepat disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.

Maka dari itu, target profit untuk trading harian sebaiknya tetapkan beberapa poin diatas harga beli anda, atau anda bisa menetapkan 1-4% diatas harga beli. 

Kenapa kok nggak 10% saja? 

Karena biasanya saham-saham likuid punya pergerakan yang lebih stabil, sehingga kenaikannya di hari yang sama sampai tiga harian trading umumnya berkisar diantara 1-4%. Untuk trading harian, target profit tidak perlu ditetapkan terlalu tinggi, namun frekuensi trading lebih banyak. 

Bedanya dengan scalping trading, intraday trading memilih saham2 yang risikonya kecil (saham-saham gorengan), sehingga target take profit intraday trading juga mengikuti pola pergerakan sahamnya.  
  • Swing trading (mingguan)
Untuk swing trading, anda bisa menetapkan target profit diatas 5% untuk jangka waktu minimal 1 minggu. Kalau anda ingin trading diatas 1 minggu, anda bisa tetapkan target diatas 5%. 

Pada swing trading, anda bisa menetapkan target profit yang lebih besar, karena anda menyimpan saham untuk jangka waktu lebih panjang, dan anda memilih saham-saham yang trennya bagus. 

Pelajari jgua strategi2 swing trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus + Swing Trading. 

2. Target take profit dengan melihat kondisi market 

Dalam menentukan target profit, anda juga bisa menetapkan harga jual saham berdasarkan kondisi market saat ini. Kondisi market yang sedang kurang bersahabat untuk trader (turun, banyak sentimen negatif), maka anda bisa pertimbangkan untuk menetapkan target take profit yang tidak terlalu tinggi. 

Alias hit and run. Karena dalam kondisi market (IHSG) yang kurang bagus entah karena kondisi pertumbuhan ekonomi sedang lambat, politik kurang kondusif, ancaman resesi, maka saham-saham biasanya hanya akan naik untuk jangka pendek. 

Sedikit sentimen negatif bisa membuat harga saham jatuh lagi. Sehingga kalau anda keep saham terlalu lama di saat kondisi market lagi jelek, maka kemunginan besar saham anda yang seharusnya sudah untung, harganya akan jatuh lagi. 

Jadi di dalam kondisi market yang kurang kondusif, anda bisa coba pertimbangkan untuk menerapkan strategi trading dengan jangka waktu lebih pendek dan target take profit yang tidak terlalu tinggi. 

Anda bisa pelajari seni-seni menghadapi market saat market turun disini: Full Praktik Strategi Trading Saat IHSG Bearish. 

Sebaliknya, jika kondisi market sedang bullish, anda bisa pertimbangkan menyimpan saham dengan jangka waktu yang lebih panjang. 

Fleksibilitas dalam menentukan target take profit saham, juga berpengaruh terhadap kesuksesan trading. Saya sering mendengar anjuran-anjuran agar jual saham setelah naik 5% 10%... 

Padahal terkadang kita tidak bisa menerapkan strategi trading se-kaku itu. Memperhatikan strategi trading, pola2 saham yang kita beli dan kondisi market juga berpengaruh terhadap seberapa besar target take profit kita. 

Dan yang terpenting, khususnya untuk trader saham jangka pendek, menetapkan dan memasang harga jual setelah beli saham itu penting, agar anda tidak terlewat momen take profit, seperti pengalaman trading yang pernah terjadi pada saya disini: Strategi Trading: Memasang Target Take Profit.

Memasang target take profit adalah bagian dari trading plan. Jadi setelah membaca pos ini, mulailah untuk menentukan dan memasang harga jual saham anda.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.