Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Laba Turun, Apakah Sahamnya Tetap Bagus?

Saya pernah dapat pertanyaan cukup menarik dari rekan trader. Pertanyaannya kurang lebih sebagai berikut: 



"Bung Heze kalau laba perusahaan turun, apa sahamnya tetap layak buat dibeli? Apakah saat laba perusahaan turun sahamnya juga bakalan turun? Mohon pencerahannya" 

Di pasar saham itu tidak ada rumus pasti. Kalau laba perusahaan turun, bukan berarti sahamnya pasti jelek dan ikut turun. Jadi anda harus ingat dua hal ini: 
  • Laba naik, bukan berarti harga sahamnya akan naik.
  • Laba turun, bukan berarti harga sahamnya akan turun.
Memang dalam banyak kasus, ketika laba perusahaan turun dibandingkan tahun sebelumnya. Apalagi kalau perusahaan sampai mengalami rugi bersih, harga sahamnya dalam jangka panjang akan cenderung turun. 

Karena prinsipnya sederhana: Harga saham itu kembali ke faktor fundamentalnya. Jika laba perusahaan terus mengalami penurunan, maka investor akan menjual sahamnya. Value saham tersebut jadi kurang menarik, sehingga trader juga kurang berminat dengan sahamnya. 

Kalau tidak percaya, anda bisa perhatikan pergerakan saham-saham gorengan di Bursa Efek. Perhatikan kondisi laporan keuangannya. Banyak saham gorengan yang laporan keuangannya memang kurang sehat secara fundamental, sehingga sahamnya tidak terlalu diminati. 

Namun terkadang laba perusahaan yang turun pun juga bukan berarti sahamnya pasti akan jadi jelek, tidak likuid lagi dan turun terus. Saham-saham blue chip sekelas TLKM dan UNVR pun juga pernah mengalami penurunan laba bersih. 

Apa yang terjadi pada harga sahamnya? 

Yap, saham UNVR dan TLKM saat mengumumkan penurunan laba bersih, harga sahamnya pun langsung terjun bebas.. Anda bisa perhatikan tren kedua saham berikut: 

Saham TLKM
Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran merah. Itu ada periode awal di mana TLKM mulai turun karena saat itu mengumumkan penurunan laba. Harga saham TLKM langsung terjun bebas dari 4.400 ke 3.400-an. 

Tapi kalau anda perhatikan lebih jeli, di tengah penurunan saham TLKM, harganya masih cukup sering rebound / naik signifikan (tanda persegi). Setelah harga sahamnya turun, sahamnya banyak diincar trader harganya mulai murah.  

Saham UNVR
Saham UNVR pun juga mengalami penurunan drastis pasca membukukan penurunan laba bersih (tanda lingkaran merah). Sama seperti TLKM, setelah harganya turun, saham UNVE mulai diborong sehingga harganya tampak mengalami rebound / kenaikan (tanda2 persegi). 

Tapi penurunan drastis kedua saham ini dibarengi dengan tren naik sebelumnya. Jadi memang secara teknikal dan valuasinya saat itu, kedua saham memang sudah cukup mahal. Penurunan laba bersih hanya "mendorong" harga sahamnya jatuh. 

Namun sebenarnya, justru penurunan harga saham bleu chip yang fundamentalnya bagus ini merupakan peluang anda untuk buyback alias beli saham di harga support. 

Pos ini menuju pada satu kesimpulan: Laba yang turun, bisa saja harga sahamnya tetap bagus dan menjadi kesempatan anda untuk beli saham di hagra support / harga diskon. 

Laba turun bukan berarti 100% sahamnya pasti akan jelek dan tidak akan naik lagi. Karena perusahaan bagus pun labanya bisa turun, karena gejolak kondisi misalnya. 

Jika anda menemukan perusahaan yang laba-nya turun, anda harus menganalisa beberapa hal: 
  • Ketika laba perusahaan turun, tetap perhatikan fundamental. Penurunan laba bisa terjadi pada semua perusahaan, terutama ketika kondisi ekonomi negara sedang kurang bagus. 
  • Saham-saham blue chip yang harga sahamnya turun karena labanya turun saat itu, merupakan kesempatan emas untuk buyback sahamnya di harga murah.
  • Sebisa mungkin hindari saham perusahaan yang mengalami rugi bersih (terutama buat investasi jangka panjang). Kalau laba turun dan posisinya rugi bersih, berarti fundamental perusahaan memang kurang bagus.
  • Perusahaan yang labanya turun dan posisinya rugi bersih, sahamnya lebih cocok untuk trading jangka pendek. Karena saham2 tersebut biasanya juga tidak terlalu likuid. 
  • Jika tujuan anda ingin trading saham, tetaplah fokus pada analisis teknikal selain pengumuman laba.
Dan satu hal lagi, jangan langsung berasumsi bahwa ketika laba turun, berarti harga sahamnya pasti langsung jatuh. Dalam praktikknya, biasanya saham blue chip harganya akan turun ketika ada pengumuman laba turun. 

Namun, banyak juga saham yang mengalami penurunan laba, namun harga sahamnya tidak terlalu berpengaruh saat itu. 

Demikian juga, kalau anda menemukan perusahaan yang labanya naik drastis, jangan langsung berasumsi harga sahamnya pasti naik, sehingga anda memborong sahamnya. Padahal kalau secara analisa teknikal sahamnya sudah mahal, bisa jadi harga sahamnya malah turun.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.