Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

Setiap trader saham harus menguasai analisis teknikal / analisis grafik. Analisis teknikal merupakan analisis utama yang digunakan untuk memilih saham dan trading. 



Dengan analisa teknikal, anda bisa mengetahui saham-saham yang berpotensi naik dan saham-saham yang tidak layak ditradingkan. Anda juga bisa mengetahui titik-titik penting yang bisa dijadikan acuan untuk entry buy dan take profit saham. 

Ada beberapa bagian dasar analisa teknikal yang harus anda pahami. Kalau anda melewatkan salah satu saja, kemungkinan analisa teknikal anda akan berantakan. 

Untuk sebagian trader khususnya pemula, mungkin anda masih bingung bagaimana cara membaca grafik saham di Bursa Efek. Harus mulai darimana dulu? Apa saja yang harus dipelajari? 

[Pelajari juga full praktik analisis teknikal, strategi analisis teknikal simpel untuk pemula - expert, menemukan saham diskon yang berpotensi naik, anda bisa perdalam disini: Ebook Analisis Teknikal Full Praktik Trading.] 

Oleh karena itu, di web Saham Gain ini, kita akan bahas cara membaca grafik saham, khususnya hal-hal utama yang harus anda pelajari supaya anda bisa paham bagaimana cara menganalisa chart (analisis teknikal). 

Ada beberapa poin utama yang harus anda pelajari supaya anda mampu memahami grafik saham, yaitu: 
  • Jenis-jenis grafik saham
  • Grafik candlestick 
  • Time frame grafik saham
  • Time frame candlestick chart 
  • Tren saham
  • Indikator volume 
  • Indikator saham 
  • Support resisten saham
1. JENIS-JENIS GRAFIK SAHAM 

Grafik saham di Bursa Efek, dibedakan menjadi tiga, yaitu line chart (grafik garis) bar chart dan candlestick chart (OHLC). Pada software saham, anda bisa memilih salah satu jenis grafik yang ingin ditampilkan: 



Kita juga sudah pernah bahas jenis-jenis grafik saham di pos berikut: Macam-macam Chart: Bar Chart, Line Chart dan Candlestick Chart. 

2. GRAFIK CANDLESTICK (Grafik Lilin) 

Dalam praktikknya, grafik yang paling sering digunakan dan paling akurat adalah grafik candlestick. Grafik candlestick disebut juga dengan OHLC. 

Karena candlestic menampilkan empat komponen harga saham penting yaitu harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low) dan harga penutupan (Close). Berikut adalah contoh tampilan grafik candlestick: 

Cara membaca grafik saham di Bursa Efek
Grafik candlestick dapat digunakan untuk berbagai macam analisa saham, mulai analisa support-resisten, chart pattern, dan membaca pola-pola candlestick yang bisa dijadikan acuan trading. 

Grafik candlestick dapat menggambarkan psikologis pelaku pasar. Sehingga, pada candlestick juga terdapat pola-pola yang dapat menggambarkan kemungkinan bullish (naik) dan bearish (turun)-nya suatu saham dalam jangka pendek. 

Anda bisa pelajari lebih dalam tentang candlestick disini: Belajar Candlestick Saham: Profit dari Candlestick dan Cara Membaca Sinyal Candlestick Saham. 

3. TIME FRAME GRAFIK SAHAM 



Anda bisa menampilkan time frame (jangka waktu) grafik saham. Ada jangka waktu: 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 18 bulan, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun. 

Semakin panjang jangka waktu grafik yang ditampilkan, maka anda bisa melihat lebih banyak pola-pola candlestick dan analisa tren suatu saham. Umumnya grafik saham untuk analisis trader ditampilkan selama grafik saham 6 bulan sampai dengan 3 tahun. 

Grafik saham 6 bulan
Contoh diatas adalah tampilan grafik saham selama 6 bulan. Misalnya sekarang Bulan September, maka grafik yang tampil adalah mulai Bulan Maret - September. 

Kalau anda menampilkan grafik selama 1 tahun, maka candlesticknya semakin banyak, karena chart yang anda tampilkan lebih panjang. 

4. TIME FRAME CANDLESTICK CHART 


Candlestick juga memiliki time frame. Time frame candlestick adalah sebagai berikut: 

1. Time frame menitan. Candlestick ditampilkan dalam jangka waktu per menit. Ada yang setiap 1 menit, 5 menit, 10 menit 15 menit, 30 menit dan 60 menit. 

2. Time frame daily. Candlestick ditampilkan dalam jangka waktu sehari penuh. Jadi katakanlah kemarin adalah tanggal 23 September. Maka OHLC candle yang ditampilkan adalah candlestick sehari penuh mulai open sampai closing pada tanggal tersebut. 

3. Time frame weekly. Candlestick yang ditampilkan adalah candlestick untuk perdagangan satu minggu. Jadi OHLC diambil berdasarkan perdagangan saham selama 5 hari terakhir. 

4. Time frame monthly. Candlestick yang ditampilkan adalah candlestick selama 1 bulan perdagangan saham.

Pada umumnya, di pasar saham candlestick yang paling sering ditampilkan adalah candlestick daily, karena candle daily menampilkan posisi candle full untuk sehari trading. Anda bisa gunakan candlestick daily dengan time frame grafik 6 bulan atau 1 tahun untuk trading. 

Untuk memperlejas time frame candlestick, anda bisa pelajari juga analisa-analisa yang pernah kita ulas disini: Grafik (Chart) Saham: Minute, Daily, Weekly Monthly, Yearly dan Chart Daily - Analisa Saham Paling Bagus. 

5. TREN SAHAM 

Tren saham
Tren saham dibagi menjadi tiga, yaitu tren naik (uptrend), tren turun (downtrend) dan tren mendatar (sideways / trendless). Pada chart diatas, kita sudah bisa melihat perbedaan tren naik, turun dan mendatar. 

Tren mendatar adalah tren di mana harga saham tidak naik / turun (tanda persegi). Sedangkan tren naik adalah tren di mana harga saham cenderung mengalami kenaikan, sehingga membentuk harga2 tertinggi yang baru (tanda panah naik). 

Tren turun adalah tren di mana harga saham cenderung turun, sehingga harga sahamnya semakin rendah (tanda panah turun). 

Setiap tren saham ada strategi-strategi tradingnya. Anda bisa pelajari strategi meraup profit dengan tren saham disini: 
6. INDIKATOR VOLUME


Volume merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat likuiditas suatu saham. Intinya, semakin tinggi bar volume, maka semakin besar transaksi di saham tersebut (saham semakin likuid) dan sebaliknya. 

Tinggi rendahnya bar volume yang stabil juga menunjukkan transaksi saham yang stabil. Anda bisa pelajari lebih banyak tentang indikator volume disini: Cara Menggunakan Volume Saham dan Forex. 

7. INDIKATOR SAHAM 


Ada banyak indikator saham dalam analisis teknikal. Diatas adalah contoh nama2 indikator saham. Kegunaan indikator saham adalah sebagai 'alat bantu' untuk menentukan tren, support resisten, sinyal saham. 

Indikator dibagi menjadi indikator leading dan indikator lagging. Anda bisa pelajari disini: Analisis Teknikal: Indikator Leading Vs Indikator Lagging. 

Anda bisa pelajari lebih dalam cara-cara menganalisa indikator untuk memilih saham disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. Pelajari juga: 5 Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader. 

8. SUPPORT RESISTEN SAHAM 

Support adalah harga batas bawah saham. Sedangkan resisten adalah harga batas atas saham. Terkait support resisten, sudah kita bahas banyak cara membacanya disini: 
Itulah poin-poin penting cara membaca grafik saham di Bursa Efek. Untuk anda para trader pemula, anda harus pahami poin-poin penting di pos ini, karena apa yang saya tulis di pos ini, merupakan rangkuman keseluruhan analisa grafik saham basic yang harus anda mengerti. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.