Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham Kinerja Bagus

Saham-saham yang punya kinerja (fundamental) bagus, saya sarankan untuk anda miliki di portofolio saham. Walaupun anda seorang trader (bukan investasi jangka panjang), saham-saham yang kinerjanya bagus akan memberikan potensi profit yang lebih bagus, dengan risiko relatif kecil.



Apalagi kalau IHSG sedang jelek-jeleknya (turun banyak), maka saham-saham yang fundamentalnya bagus umumnya akan lebih mudah naik duluan. Nggak percaya? 

Anda bisa coba pantau pasar saham ketika IHSG lagi turun-turunnya. Setelah IHSG pulih atau rebound, maka saham-saham yang kinerjanya bagus ini akan naik duluan, dan kenaikannya bisa terjadi secara drastis. 

Contoh saham-saham kinerja bagus di pasar saham Indonesia adalah saham-saham blue chip. Misalnya BBRI, TLKM, ASII, INDF BBNI, BMRI, BBCA dan lain-lain. 

Memang ketika IHSG naik maka mayoritas saham akan naik juga. Tidak hanya saham2 blue chip / saham2 kinerja bagus. Pelajari juga cara-cara menemukan saham yang murah dan berpotensi naik secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Namun saham2 fundamental bagus punya pergerakan chart lebih pasti saat IHSG mulai nai. Lalu kenapa saham-saham yang kinerjanya bagus harganya selalu bisa naik tinggi kalau IHSG rebound?  

Simpel saja. Karena saham-saham yang kinerjanya bagus dan merupakan market leader, adalah saham-saham penggerak indeks (IHSG). Selain itu, ingat prinsip: Harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya.

Jadi kalau ada saham bagus yang harganya sudah murah, cepat atau lama pasti akan diborong lagi oleh trader, sehingga harganya naik. Saham2 likuid & penggerak indeks akan lebih menarik untuk dibeli. Inilah yang membuat saham2 tersebut umumnya relatif lebih mudah naik ketika IHSG mulai rebound. 

Coba perhatikan saham BBRI berikut: 

Saham Bagus
BBRI merupakan salah satu saham perbankan blue chip. Anda bisa lihat BBRI bisa naik dengan cepat berkali-kali (tanda persegi) setelah harga sahamnya turun / koreksi. 

Hal ini mungkin tidak anda temukan pada saham-saham yang kurang likuid, karena saham2 yang kurang likuid kurang diminati trader. Saat IHSG turun, para pelaku pasar akan prefer ke saham2 bagus yang harganya memang sudah murah, karena lebih worth it. 

Sehingga ketika saham-saham tersebut mulai naik, maka trader akan meraih profit yang maksimal di saham-saham tersebut. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

"Tapi Pak Heze, saham-saham yang fundamentalnya bagus itu geraknya lama kan? Mending beli saham-saham gorengan aja, naiknya bisa sampai 20% sehari" Protes anda. 

Jangan salah, saham-saham gorengan memiliki risiko yang tinggi. Di satu sisi, saham-saham gorengan belum tentu akan naik tinggi ketika IHSG rebound. Kalau IHSG lagi bagus, saham-saham yang 'naik panggung' duluan biasanya adalah saham2 penggerak indeks tersebut. 

Saran saya, mulailah untuk mengincar saham-saham fundamental bagus, yaitu saham-saham blue chip ketika IHSG jatuh. 

Hindari juga kata-kata para 'pakar saham' yang berpendapat: "Saham A bakalan jadi penerus saham Unilever. Saham B adalah saham yang bakal naik tinggi saat IHSG lagi turun".

Padahal saham-saham tersebut belum teruji secara teknikal maupun fundamental (kinerja). Banyak trader saham yang terjebak dengan pendapat-pendapat diluar. Akhirnya trader ikut-ikutan membeli saham karena pendapat-pendapat yang kurang valid tersebut. 

Kalau anda mau lebih jeli mengamati IHSG saat jatuh, maka saham2 fundamental bagus yang sudah teruji secara kinerja dan teknikal inilah yang sebenarnya punya peluang untuk memberikan return maksimal. 

"Bung Heze, kalau IHSG jatuh bukannya saham-saham blue chip justru berbahaya?" Tanya anda. 

Memang saham2 blue chip akan rentan turun banyak kalau IHSG turun, karena saham2 tersebut merupakan saham2 penggerak indeks. Namun seperti yang kita bahas tadi, saham2 blue chip ini akan lebih mudah naik setelah IHSG pulih atau rebound jangka pendek. 

Bukankah lebih baik anda fokus di saham2 blue chip ketika harganya lagi murah-murahnya? Ketimbang anda mencari saham2 yang chartnya tidak pasti, atau beli saham hanya karena dengar kata-kata trader lain. 

Jadi saham-saham yang kinerjanya bagus, bukan hanya cocok untuk investasi jangka panjang. Tetapi juga menguntungkan untuk trading jangka pendek (harian), swing trading dan positioning trading (tergantung kondisi market). 

Saran saya, di portofolio saham setidaknya anda punya saham-saham yang kinerjanya bagus. Walaupun anda seorang trader, saham-saham ini justru akan cenderung lebih menguntungkan buat anda.

Kalau anda ingin screening lebih dalam saham2 pilihan yang bagus untuk trading dan masuk stock pick, anda bisa pelajari strategi2 screening saham disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.