Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Strategi Memilih Indikator Saham

Jumlah indikator yang bisa anda gunakan untuk trading sangat banyak. Indikator saham terdiri dari indikator leading dan indikator lagging. Dalam indikator leading memuat puluhan jenis indikator. 



Demikian juga dengan indikator lagging. Anda mungkin sudah sering mendengar istilah-istilah indikator saham seperti Stochastic, RSI, Moving Average, MACD, Accumulation/Distribution, Chaikin Money Flow dan masih banyak indikator lainnya.

Yap, anda semua bisa menggunakan indikator2 tersebut untuk analisa saham. Artinya, dalam trading saham anda memiliki kebebasan untuk memilih dan menganalisa menggunakan indikator. 

Masalahnya, justru dengan banyaknya indikator yang ada, para trader saham seringkali bingung menentukan strategi memilih indikator saham terbaik

Sebagai trader, anda juga tidak mungkin terus menerus melakukan trial and error dengan mencoba semua indikator saham yang ada. Hal ini akan membuang waktu, dan bahkan mungkin bisa menyebabkan kerugian dalam trading kalau indikator2 tersebut ternyata tidak cocok untuk anda. 

Supya anda bisa memilih indikator saham untuk trading, anda bisa menerapkan dua strategi memiih indikator saham berikut:

1. Pilih indikator yang paling simpel dan bisa dipraktikkan 

Banyak trader beranggapan bahwa semakin banyak indikator, maka semakin bagus sinyal buy sell saham tersebut. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. 

Percayalah, semakin banyak indikator yang anda pakai, anda akan semakin bingung menentukan decision trading. Kalau indikator A memberikan sinyal beli. Sedangkan indikator B memberikan sinyal jual. Indikator C sinyal sideways. Mana yang akan anda ikuti?  

Apalagi cara membaca dan interpretasi indikator saham itu sebenarnya kurang lebih sama. Indikator leading digunakan untuk memberikan sinyal beli dan jual suatu saham. Artinya, jenis-jenis indikator leading seperti RSI, Williams %R, ADX, Stochastic cara membacanya hampir sama. 

Jadi tips dari saya, cara memilih indikator yang simpel adalah: Anda cukup menggunakan 1 indikator leading dan 1 indikator lagging. 

Menggunakan indikator yang simpel dan seperlunya, justru akan membuat decision trading anda menjadi lebih jelas, sehingga anda bisa lebih mantap untuk memutuskan apakah sebaiknya buy, sell atau wait and see dulu. 

Selain itu, indikator saham yang menguntungkan adalah indikator yang bisa anda PRAKTIKKAN. Anda bisa menggunakan kombinasi indikator dengan support resisten, chart pattern untuk menentukan apakah saham tersebut layak ditradingkan atau tidak. 

Kalau anda semakin bingung mengambil keputusan trading dengan indikator yang anda pakai sekarang, itu artinya indikator tersebut kemungkinan adalah indikator yang tidak cocok untuk anda. Dalam hal ini, anda bisa pertimbangkan untuk mengganti indikator.  

Cara-cara menemukan indikator saham yang simpel dan mudah dipraktikkan bisa anda pelajari juga strategi-strateginya disini: Ebook Saham Full Praktik Trading. Dengan praktik2 strategi trading yang simpel, anda bisa memaksimalkan kualitas analisa, sehingga anda bisa meraih profit lebih konsisten di market. 

2. Hindari terlalu sering mengganti indikator 

Jika anda sudah menemukan indikator saham yang cocok, saran saya jangan gonta-ganti indikator. Asah terus kemampuan anda menggunakan indikator yang sudah cocok untuk anda.

Semakin sering anda menggunakan indikator yang dipakai, semakin mahir anda memilih saham dan menentukan momentum trading. Ibarat pisau, semakin sering diasah, semakin tajam pisau tersebut. 

Anda boleh mencoba untuk mengembangkan eksperimen trading. Misalnya menambahkan analisa-analisa lain buat analisa kombinasi. Anda juga boleh mencoba indikator trading yang baru setelah menemukan indikator dan kombinasi analisa yang bisa membuat anda profit. 

Namun kombinasi analisa dan trading plan yang sudah anda temukan, harus tetap anda asah. Karena jauh lebih baik anda mengasah beberapa analisa, daripada gonta-ganti indikator. 
Dalam trading, KUALITAS lebih penting ketimbang KUANTITAS - EL HEZE (Saham Gain)  
3. Gunakan indikator umum 

Anda yang membaca sampai poin kedua, mungkin akan bertanya: "Bung Heze dari sekian banyak indikator yang ada, indikator mana dulu yang sebaiknya dipilih untuk trading?"

Anda bisa pertimbangkan untuk menggunakan indikator2 saham yang paling umum dan sering dipakai. Sebagai referensi, anda bisa melihat indikator2 apa saja yang paling sering digunakan para trader, analis, broker2 saham disini: 5 Indikator Saham yang Sering Digunakan Trader. 

4. Mulai dengan modal kecil 

Tahap memilih indikator saham yang cocok, biasanya dilakukan pada tahap belajar saham alias pemula. Kalau anda masih dalam tahapan ini, sebaiknya gunakan modal kecil untuk trading. Belilah saham beberapa lot sesuai dengan kemampuan pribadi. 

Karena saat tahap memilih dan menguji indikator, anda harus ber-eksperimen, sehingga dengan modal lebih kecil, psikologis anda lebih tenang. Anda bisa mengambil keputusan trading lebih jernih. 

Beberapa strategi memiih indikator saham ini bisa anda pertimbangkan untuk diterapkan dalam analisa rutin pribadi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.