Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Paling Murah

El Heze
Saham apa yang paling murah? Apakah saham-saham yang paling murah bagus untuk trading dan investasi? 



Banyak trader dan investor saham pemula yang mencari saham-saham sangat murah untuk dibeli. Karena semakin murah harga saham, maka semakin mudah saham tersebut untuk dijangkau dengan modal kecil.

Selain itu, pada saham-saham murah, kenaikan beberapa fraksi harga sudah bisa memberikan profit. Tapi apakah benar saham-saham yang harganya sangat murah benar-benar menguntungkan untuk anda?

Di Bursa Efek Indonesia, kita melakukan trading saham di pasar reguler. Di pasar reguler harga saham paling murah adalah harga gocap alias Rp50. Jadi jika harga saham turun terus, maka batas maksimal penurunan harga saham adalah sampai Rp50 (pasar reguler).

Kecuali untuk waran (produk turunan saham), harganya bisa dibawah Rp50. Beberapa perusahaan biasanya juga menerbitkan waran yang bisa ditradingkan. Kode sahamnya ada tambahan waran dibelakang, misalnya ALTO-W.  

Di pasar reguler, anda tidak akan menemukan harga saham yang mencapai misalnya Rp20 atau Rp30. Karena saham paling murah di Bursa Efek adalah Rp50, anda sebenarnya bisa mencari sendiri saham-saham apa saja yang punya harga 'murah' tersebut. 

Ada banyak jumlah saham yang harganya Rp50 atau sedikit diatas itu. Contohnya seperti saham-saham berikut:   

Saham paling murah
Bisa anda perhatikan pada daftar saham yang saya sort diatas. Yap, cukup banyak saham paling murah di Bursa Efek, yaitu saham2 yang harganya Rp50 atau Rp51, 52, 53. Sebenarnya jumlah saham tersebut masih sangat banyak. Totalnya mungkin bisa ratusan.

Jadi tidak sulit untuk menemukan saham paling murah. Namun masalahnya, mungkinkah anda bisa mencetak PROFIT KONSISTEN dari saham-saham seperti ini? 

Faktanya, saham-saham yang harganya sangat murah mayoritas tidak likuid, jarang ditradingkan, sehingga harga sahamnya pun juga unpredictable. Kalau anda adalah pengguna analisa teknikal, maka analisa teknikal untuk saham2 yang tidak likuid juga tidak memiliki pola2 yang jelas, sehingga sulit diprediksi. 

Karena saham-saham murah banyak yang tidak likuid, biasanya saham2 tersebut sering 'digoreng' bandar saham, sehingga fluktuatifnya bisa sangat tinggi dalam waktu tertentu, namun tidak lama kemudian balik menjadi saham tidur (tidak diperdagangkan). 

Selain itu, saham-saham yang harganya sangat murah dan tidak likuid, umumnya memiliki kinerja fundamental yang kurang bagus (sering rugi bersih, ekuitas negatif, utang besar, operasi usaha tidak jelas). 

Sehingga, harga sahamnya cenderung turun terus. Logikanya, kalau saham tersebut bagus, pasti sahamnya akan banyak dibeli dan ditradingkan, sehingga harganya nggak mungkin sampai turun ke kisaran Rp50-60 per saham. 

Anda bisa perhatikan saham2 blue chip misalnya, yang kinerja fundamentalnya bagus. Saham2 blue chip harganya juga relatif mahal secara nominal, karena peminatnya banyak dan banyak trader serta investor yang tertarik mengangkat harga sahamnya. 

Jadi di dalam trading saham, anda juga perlu perhatikan KUALITAS SAHAM tersebut. Jangan hanya membeli saham yang paling murah, hanya karena bisa dibeli dengan modal kecil, atau hanya karena anda ingin mengincar profit cepat. 

Kalau memang anda ingin mencari saham yang murah, ada beberapa tips berikut yang bisa anda terapkan buat trading:

1. Carilah saham murah yang teknikalnya bagus

Dalam trading, anda tidak perlu mencari saham paling murah. Kalau anda memang ingin cari saham yang murah yang bisa dijangkau dengan modal kecil, anda bisa pertimbangkan untuk mencari saham-saham murah yang analisa teknikalnya bagus untuk trading, dan likuid. 

Di web Saham Gain, kita sebenarnya sudah pernah membahas beberapa contoh saham murah yang bisa dipertimbangkan buat trading. Anda bisa pelajari kembali disini: 8 Saham Bagus yang Bisa Dibeli dengan Modal Rp100 Ribu dan Daftar Saham Bagus Harga Dibawah 1.000. 

2. Tunggu hingga anda mencapai 'modal minimal' trading

Kalau modal anda memang belum mencukupi untuk beli saham2 yang lebih bagus, anda bisa tunggu sampai modal anda mencapai modal yang ideal. Modal ideal untuk trader pemula adalah Rp1-3 juta. Anda bisa pelajari analisa lengkapnya disini: Modal Ideal Trading Saham. 

Jangan memaksakan beli saham2 yang harganya murah namun kualitasnya jelek. Hal ini akan membahayakan portofolio anda sendiri. Sudah banyak trader saham yang rugi besar hanya karena mengincar saham2 gorengan yang murah dan membeli waran. 

SAHAM MURAH DAN SAHAM MURAHAN 

Kesimpulannya, saham paling murah belum tentu bagus. Di dalam trading, anda harus bisa membedakan mana saham murah dan saham murahan. Salah satu caranya adalah dengan analisa teknikal. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Anda boleh saja membeli saham yang murah. Namun anda harus tetap perhatikan kualitas saham tersebut, baik dari segi analisa teknikal maupun fundamentalnya. 

Karena banyak saham harga murah yang tidak likuid, tidak ada pola2 pergerakan yang jelas, jarang ditradingkan. Inilah yang dinamakan dengan saham murahan. 

Dalam trading saham, sebaiknya anda mengutamakan KUALITAS daripada KUANTITAS, sehingga karir trading anda bisa berkembang dalam jangka panjang. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.