Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Emas

El Heze
Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak dicari orang. Hal ini karena emas adalah jenis instrumen investasi yang dianggap safe haven alias aman. Harga emas akan cenderung naik dalam jangka panjang. 



Ketika kondisi ekonomi sedang lesu, pertumbuhan ekonomi turun, kondisi ekonomi dunia bergejolak, atau saat kondisi politik suatu negara sedang kurang kondusif, maka emas orang-orang akan beralih menginvestasikan uangnya di emas. 

Hal ini menyebabkan harga emas akan cenderung naik. Tetapi harga acuan emas dunia tentu tidak naik setiap saat. Terdapat fluktuatif-fluktuatif harga emas 

Tetapi harga emas dunia tidak selalu naik. Yap, harga emas dunia akan mengalami fluktuatif naik turun. Inilah yang menyebabkan harga saham emas seperti ANTM, PSAB, MDKA juga tidak selalu naik setiap saat. 

Pergerakan saham-saham emas, salah satunya juga dipengaruhi oleh fluktuatif naik turunnya harga emas dunia. Lalu apa saja yang mempengaruhi naik turunnya harga emas? Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas: 

1.  Kondisi global (ekonomi dan politik) yang tidak pasti 

Situasi kondisi ekonomi, politik, resesi, krisis, perang yang menyebabkan banyak ketidakpastian baik di Indonesia maupun dunia, merupakan salah satu penyebab naik turunnya harga emas. 

Anda pasti ingat kondisi ketika terjadi perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dengan China. Kondisi perang dagang ini menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan politik. Pada saat itu, harga emas menjadi instrumen yang banyak diborong yang risikonya rendah. Harga emas saat itu juga naik. 

Selain itu, anda juga bisa perhatikan kondisi ketidakpastian ekonomi di tahun 2020 saat terjadi virus Corona di dunia. Pada saat itu, mayoritas negara mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi hingga minus. 

Indonesia sendiri kala itu mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi minus -5,32%. Di saat-saat tersebut, harga emas dunia mengalami kenaikan yang cukup signifikan, karena ketidakpastian ekonomi tersebut, membuat orang2 mengalihkan investasinya ke instrumen emas. Berikut chart emas saat wabah virus Corona: 


Harga emas dunia - Goldprice.com
Pada tanda lingkaran diatas, terlihat grafik harga emas dunia mengalami kenaikan yang sangat signifikan saat pertumbuhan ekonomi sedang turun akibat wabah Virus Corona. 

Ada tiga hal mengapa emas dijadikan sebagai pilihan investasi saat kondisi ekonomi sedang kurang kondusif. Pertama, nilai emas relatif terjaga walaupun sedang ada gejolak ekonomi dan politik. 

Kedua, nilai emas tetap terjaga di tengah kondisi inflasi dan deflasi. Ketiga, walaupun ketersediaan emas terbatas, namun permintaan akan emas tidak berkurang, terutama saat krisis. 

Tetapi ketika kondisi ekonomi sudah mulai stabil, investasi emas yang safe haven akan mulai berkurang peminatnya. Tipikal investasi risk appetite akan kembali memborong instrumen investasi yang risikonya lebih tinggi, sehingga hal ini akan membuat harga emas kembali turun / koreksi.  

2. Permintaan dan penawaran 

Naik turunnya harga emas juga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar. Sesuai hukum permintaan dan penawaran, ketika permintaan lebih besar, maka harga emas akan naik. Sebaliknya, saat banyak yang ingin jual alias penawaran tinggi, maka harga emas juga akan cenderung turun. 

Tentu saja ketika harga emas sudah mulai tinggi, banyak orang yang ingin merealisasikan keuntungan dengan menjual emas yang sudah disimpan, sehingga harganya akan turun lagi. Inilah siklus permintaan dan penawaran yang membuat harga emas juga mengalami fluktuatif. 

3. Inflasi 

Adanya inflasi membuat harga-harga barang naik, sehingga juga berpengaruh terhadap emas. Jika inflasi semakin tinggi, maka harga emas juga akan semakin mahal / naik terus. Karena ketika inflasi tinggi, masyarakat tidak ingin menyimpan aset dalam bentuk uang di perbankan, yang dapat menurunkan nilai uang itu sendiri. 

Masyarakat akan lebih memilih menginvestasikan / menyimpan uangnya dalam bentuk emas yang harganya lebih stabil dan aman (safe haven) saat terjadi kenaikan inflasi. Dengan semakin tingginya permintaan akan emas, harga emas pun meningkat. 

4. Kebijakan moneter pemerintah 

Kebijakan moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat / Federal System (FED) juga dapat mempengaruhi naik turunnya emas. Kebijakan moneter the FED adalah kebijakan menaikkan dan menurunkan suku bunga. 

Jika suku bunga turun, emas akan naik. Hal ini karena nilai Dollar menjadi tidak terlalu menarik untuk investasi, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uangnya dalam bentuk emas. Demikian juga ketika suku bunga naik, maka emas akan turun. 

Dengan naiknya suku bunga oleh The FED, Dollar akan lebih menarik, sehingga masyarakat akan lebih memilih untuk menyimpan Dollar atau menggunakan uangnya untuk trading pada mata uang Dollar forex. 

5. Nilai tukar Dollar AS

Perlu anda ketahui, harga emas di dalam negeri sebenarnya mengacu pada harga emas internasional / Dollar Amerika Serikat (AS). Harga emas ini dikonversi dari dollar Amerika Serikat ke dalam mata uang Rupiah. 

Jadi pada saat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS menguat, harga emas lokal akan relatif turun, karena saat Dollar menguat, Dollar menjadi lebih menarik, sehingga masyarakat lebih memilih Dollar ketimbang emas. 

Demikian juga sebaliknya, ketika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah, maka harga emas lokal akan relatif naik, karena emas menjadi lebih menarik dibandingkan Dollar, sehingga permintaan akan emas semakin besar. 

Itulah 5 faktor yang mempengaruhi harga emas. Kelima faktor tersebut merupakan faktor-faktor utama. Sekarang coba perhatikan grafik emas selama 5 tahun berikut: 

Grafik emas - Goldprice.com
Anda bisa perhatikan bahwa dalam jangka panjang emas mengalami kenaikan, karena emas adalah investasi safe haven. Tetapi pada grafik diatas, bukan berarti emas tidak pernah turun. 

Harga emas juga kerap kali mengalami penurunan tren karena faktor-faktor yang sudah kita bahas tadi. Sama seperti saham, harga emas pun juga mengalami fluktuatif. Jadi jika anda ingin investasi emas, anda juga harus mempelajari grafik dan pergerakan harga emas. 

Jika emas mulai turun, anda bisa membelinya. Namun jika harga emas sudah naik tinggi, sebaiknya anda tunggu hingga emas koreksi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.