Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Indikator Terbaik untuk Trading Saham

Indikator saham jumlahnya sangat banyak, ada puluhan bahkan ratusan. Bermacam-macam indikator yang kita kenal misalnya Relative Strengh Indeks (RSI), Moving Average, Stochastic Oscillator (SO), MACD, volume, Zig Zag, Bollinger Bands dan masih banyak lainnya. 




Praktik menggunakan indikator saham juga dibagi menjadi indikator leading dan lagging. Anda bisa pelajari disini: Analisis Teknikal: Indikator Leading Vs Indikator Lagging. 

Cara membaca indikator saham relatif lebih mudah dipahami. Itulah mengapa banyak trader yang berusaha untuk mencari indikator terbaik untuk trading saham. Pertanyaannya: 

Dari sekian banyak indikator saham yang ada, manakah indikator saham yang terbaik, yang paling akurat buat trading? Bagaimana caranya mengetahui indikator saham yang paling baik?  

Jika anda sedang mencari indikator saham terbaik, anda perlu pahami beberapa poin berikut: 

1. Semua indikator saham bagus 

Semua indikator saham itu sebenarnya bagus. Bagus tidaknya indikator saham, tergantung dari anda sebagai pengguna indikator tersebut. Di poin ini, anda sudah paham bahwa tidak ada indikator saham yang jelek. Kita akan masuk ke poin selanjutnya. 

2. Banyak indikator saham yang sifatnya pengulangan (redudant)

Tetapi dalam praktikknya, mayoritas indikator saham itu sifatnya pengulangan atau redudant, alias cara membaca dan menginterpretasikan indikator kebanyakan caranya sama. 

Misalnya indikator-indikator leading seperti SO, RSI, CCI, Williams %R. Walaupun indikator2 tersebut punya nama yang berbeda-beda, tetapi cara membaca indikator tersebut nyaris sama. Hanya beda area jenuh beli dan jenuh jualnya saja. 

Inilah yang terkadang membuat trader bingung bagaimana cara menentukan indikator saham yang paling baik, karena kebanyakan indikator saham cara membacanya hampir-hampir sama. 

Sebagai contoh, jika anda menggunakan dua indikator leading sekaligus yaitu SO dan RSI seperti pada chart berikut ini:  

Indikator terbaik untuk trading saham
Kalau anda menggunakan dua indikator leading yang sama, anda bisa bingung harus mengikuti RSI atau SO jika keduanya memberikan sinyal yang berbeda. Pada tanda lingkaran, indikator SO garisnya turun, yang artinya harga saham ada potensi lanjut turun.

Tapi pada indikator RSI (tanda persegi) justru memberikan sinyal garis naik, yang artinya harga saham masih ada potensi untuk lanjut naik lagi. Mana yang anda percaya? RSI atau SO? Bingung kan? 

Indikator2 yang sifatnya pengulangan pun bisa memberikan sinyal yang berbeda pada chart-nya. Dan jumlah indikator ini ada banyaaaak sekali. Tentu anda tidak mungkin menggunakan semuanya. 

MEMILIH INDIKATOR TERBAIK UNTUK TRADING SAHAM 

1. Gunakan indikator yang paling sering digunakan trader 

Kalau anda bingung menggunakan indikator untuk trading, saran saya gunakan dulu beberapa indikator saham yang paling banyak digunakan oleh trader, analis maupun broker2 saham. 

Indikator2 saham yang paling banyak digunakan bisa anda pelajari disini: 5 Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader. Kalau anda sering baca ulasan analis2 saham, atau broker mereka sering menggunakan indikator2 tersebut untuk analisa saham. 

Karena banyak indikator yang sifatnya pengulangan, ada baiknya anda memilih indikator2 yang sering / umum dipakai. Sehingga, anda bisa lebih konsentrasi dan pilihan indikator anda tidak melebar kemana-mana. 

2. Uji satu indikator leading, satu indikator lagging 

Seperti yang sudah kita bahas tadi, kebanyakan indikator saham sifatnya pengulangan (cara membacanya). Oleh karena itu, hindari menggunakan dua atau lebih indikator yang sama. 

Hal ini akan membuat anda bingung untuk mengambil keputusan. Seperti contoh indikator SO dan RSI yang sudah kita bahas diatas. Saran saya, untuk menguji indikator yang bagus, cukup pakai satu indikator leading saja dan satu indikator lagging untuk membantu analisa support resisten dan tren. 

Yap, anda bisa gunakan indikator2 yang paling sering dipakai trader terlebih dahulu (kita bahas di poin 1). Logiknya, kalau satu indikator saja masih berada dalam proses pengujian trading plan, anda nggak perlu muluk-muluk pakai banyak indikator sekaligus. 

Uji dulu satu indikator. Kalau ternyata tidak cocok, anda bisa memutuskan untuk menggunakan / mengganti indikator yang lain.  

"Bung Heze tapi kan kalau kita gonta-ganti indikator terus karena nggak cocok, malah bisa rugi terus trading kita" Protes anda.  

Nah karena anda masih dalam proses menguji indikator, saran saya anda bisa mencoba menggunakan virtual trading terlebih dahulu. Jadi kalau indikator tersebut ternyata tidak cocok untuk anda, anda nggak rugi karena anda menguji dengan demo trading. Pelajari juga: 

Atau, anda bisa menggunakan modal kecil (beberapa lot) untuk trading ketika anda sedang menguji indikator terbaik. 

Walaupun anda sedang menguji indikator saham tertentu, dalam praktikknya, indikator saham itu tidak bisa berdiri sendiri. Kalau anda cuma pakai indikator untuk analisa saham, kemungkinan besar anda justru akan sering tertipu dengan sinyal indikator tersebut. 

3. KOMBINASI INDIKATOR DAN ANALISIS TEKNIKAL KLASIK = PROFIT

Indikator akan menjadi lebih bagus jika anda melakukannya dengan kombinasi analisis teknikal klasik. Analisa teknikal klasik adalah analisa support-resisten, analisa tren, candlestick, chart pattern. 

Mengenai kombinasi analisa-analisa saham yang simpel dan praktikal untuk trading, bisa anda pelajari disini: Buku Saham. 
Indikator saham tidak bisa berdiri sendiri untuk analisa dan keputusan trading. Anda harus kombinasikan dengan analisa teknikal klasik, dan pelajari kondisi market. 
Kombinasi indikator saham dengan analisa teknikal klasik, analisa kondisi market global jutru akan membuahkan keputusan trading yang jauh lebih bagus, ketimbang anda hanya terpaku pada satu-dua indikator saja.  

Berdasarkan pengalaman saya, kelima indikator ini: 5 Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader, sudah cukup bagus digunakan untuk analisa saham. Tentunya dengan kombinasi2 analisa teknikal klasik (support-resisten, tren, chart pattern) itu tadi.

4. Gunakan indikator secara konsisten

Jika indikator saham tertentu sudah membuat anda nyaman, gunakanlah indikator tersebut secara konsisten. Anda tidak perlu gonta-ganti indikator lagi jika anda sudah menemukan indikator saham yang cocok. 

Jika anda terus gonta-ganti indikator, anda akan membuang banyak waktu. Selain itu, belum tentu indikator tersebut cocok untuk anda. 

Kalau anda ingin mencoba indikator baru tidak masalah. Namun saran saya, indikator yang sudah cocok untuk anda, harus tetap anda asah dan gunakan untuk trading. 

Disini kita sudah menemukan kesimpulan bahwa indikator terbaik untuk trading saham itu tidak ada rumus yang baku. Semua indikator bagus. 

Untuk menemukan indikator saham  yang bagus (dari sekian banyak indikator yang ada), anda bisa gunakan indikator2 saham yang paling banyak digunakan, gunakan 1 indikator dulu, dan kombinasikan dengan analisa teknikal klasik.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.