Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

3 Jenis Support dan Resisten Saham

Dalam analisa teknikal saham, analisa support dan resisten adalah salah satu analisa utama yang harus anda lakukan. Hal ini karena garis support dan resisten bisa memberikan banyak petunjuk pada anda tentang psikologis market, area harga beli, area harga take profit dan masih banyak lainnya. 



Di web Saham Gain ini, kita juga sudah membahas strategi dan variasi-variasi trading menggunakan support resisten yang praktikal. Anda bisa dapatkan full analisa teknikal disini: Buku Saham dan Menemukan Saham Naik dengan Variasi Support Resisten. 

Analisa support resisten memiliki banyak manfaat untuk trader. Inilah yang harus anda pahami dan kita akan bahas di pos ini. Support dan resisten itu terdiri dari tiga jenis analisa yaitu sebagai berikut: 

1. Garis support dan resisten sebagai harga batas atas dan batas bawah terdekat

Sesuai artinya, support adalah garis batas bawah dan resisten adalah garis batas atas. Jadi, kegunaan utama garis support resisten adalah untuk melihat di mana letak harga bawah saham dan harga atas saham. Untuk lebih jelasnya, perhatikan chart berikut:  


Support dan resisten
Dengan menarik garis horizontal manual, anda sudah bisa melihat titik-titik support sebagai harga bawah yang paling dekat dengan harga saat ini (lihat tanda-tanda lingkaran). Anda juga bisa melihat titik-titik resisten (tanda persegi).  

Tujuan garis support adalah untuk harga beli sekaligus sebagai level konfirmasi breakdown (Harga saham lanjut turun). Jika saham turun di area support dan bertahan, anda bisa membeli saham di area-area supportnya. Sebaliknya, jika harga saham jatuh dari area support dekat, maka harga saham berpotensi melanjutkan penurunan (breakdown). 

Demikian juga dengan garis resisten. Harga resisten bisa menjadi acuan anda untu ktake profit. Jika saham naik ke titik resisten dan anda sudah membeli sahamnya di harga bawah sebelumnya, anda bisa menggunakan titik resisten dekat sebagai acuan untuk take profit.  


Anda bisa pelajari cara-cara menemukan saham yang akan naik, maupun membaca saham-saham yang berpotensi turun melalui analisa support resisten disini: Menemukan Saham Naik dengan Variasi Support Resisten.  

Jadi dengan garis support resisten, anda memiliki pedoman untuk melihat harga-harga terbaik sebagai acuan beli dan jual saham. 

2. Garis support dan resisten sebagai titik rebound, koreksi atau breakdown 

Garis support dan resisten juga bisa digunakan sebagai analisa untuk melihat potensi rebound atau breakdown suatu saham, dengan bantuan garis Moving Average (MA). Contohnya perhatikan chart berikut ini: 



Pada saham ADRO diatas, anda bisa perhatikan ketika harga saham menyentuh garis MA hijau, harganya kemudian turun drastis setelahnya (tanda lingkaran). 

Titik-titik ini bisa menjadi titik resisten suatu saham, di mana kalau nantinya saham sudah mulai mendekati atau menyentuh titik2 tersebut namun harganya tidak kuat breakout, maka harga saham tersebut sangat berpotensi turun lagi, seperti pola historis sebelumnya. 

Demikian juga, ketika harga saham menyentuh garis MA dan kemudian rebound (garis orange, lihat tanda persegi), maka titik-titik pada garis MA orange bisa digunakan sebagai garis support. 

Jika saham tertahan di area support-support MA-nya tersebut, saham berpotensi rebound. Namun jika saham jatuh dari support pentingnya, saham tersebut berpotensi untuk breakdown / lanjut turun.   

Analisa support resisten pada poin kedua yang dikombinasikan dengan screening saham, dan analisa saham diskon, bisa digunakan untuk SWING TRADING. Anda bisa pelajari praktik-praktik screening saham bagus dan praktik swing trading disini: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus. 

3. Level / harga psikologis sebagai garis support resisten 

Garis support resisten juga ditentukan dengan melihat harga psikologis saham tersebut. Harga psikologis adalah angka bulat yang relatif mudah diingat. Misalnya harga 2.000 lebih mudah diingat daripada harga 1.990, 2.010, 2.020, 2.030.  

Anda bisa pelajari kembali tulisan: Angka Psikologis di Pasar Saham. Pada pos tersebut, kita sudah membahas contoh-contoh angka psikologis di market. Pada umumnya, para trader akan membuat harga-harga psikologis (yang menjadi harga support) tersebut tidak jatuh. Atau sebaliknya, trader membuat angka psikologis yang menjadi harga resisten tidak naik dari level psikologisnya tersebut. 

Nah, angka psikologis ini juga bisa menunjukkan support resisten suatu saham. Sebagai contoh, perhatikan saham TLKM berikut ini: 


Pada chart diatas, TLKM bergerak di kisaran harga 2.990-3.140. Sehingga support psikologis yang mudah diingat adalah 3.000 dan resisten psikologis yang mudah kita ingat adalah harga 3.100. 

Karena angka2 tersebut adalah harga bulat yang mudah diingat, titik2 ini bisa menjadi acuan trading juga. Perhatikan support psikologis TLKM di harga 3.000. Ketika TLKM mulai turun menyentuh 3.000, harganya selalu berhasil balik naik (tanda persegi).

Hal ini terjadi hingga 4 kali pada chart, sehingga harga psikologis disini bisa dijadikan sebagai acuan support. Tapi kalau harga psikologis 3.000 jatuh, seperti yang anda lihat pada tanda lingkaran, dan nantinya terulan lagi, maka TLKM berpotensi turun ke support2 selanjutnya. 

Yaitu support psikologis 2.900 sampai support yang paling rendah di chart, di kisaran harga 2.500-2.550. 

Jadi ketika anda sedang menganalisa support resisten, anda harus pahami 3 jenis support resisten untuk trading saham. Semuanya ini bisa anda jadikan untuk keputusan buy, sell atau wait and see terlebih dahulu.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.