Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Yakin Mau Trading Saham For Living?

Dari judul pos diatas, mungkin sebagian anda yang punya keinginan trading for living atau jadi full time trader berpikir: "Sepertinya memang tidak disarankan , padahal dari dulu saya ingin bisa trading saham for living".




Tenang... Tulisan ini bukan bermaksud untuk membuat mental anda down. Sama sekali tidak. Tidak ada salanya punya keinginan untuk trading for living. Toh, itu juga merupakan profesi yang positif. 

Tapi saya juga tidak ingin anda menjadi gegabah mengambil keputusan trading saham for living, padahal selain trading saham itu ada risikonya, trading for living tidaklah seenak yang anda bayangkan, jika anda BELUM SIAP. 

Beberapa waktu, ada pertanyaan yang cukup menarik dari seorang rekan trader melalui email saya suksesbelajarsaham@gmail.com. Berikut pertanyaannya:  

"Pagi pak. Mohon bantuannya. Saya tertarik untuk masuk dunia trading saham. Saya pekerja kantoran dengan pengalaman 10 tahun, dan gaji sekarang kurang lebih Rp6,5 juta per bulan. Jika saya melepas pekerjaan saya sekarang dan menjadi full trader, kira-kira berapa modal minimal yang saya butuh untuk mendapat income yang saya tiap bulan seperti saat saya bekerja pak?" 

Dari pertanyaan rekan trader tersebut, ada beberapa poin yang bisa kita rangkum bersama: 

- Ingin masuk ke dunia trading saham
- Profesi saat ini adalah pekerja kantoran dengan gaji tetap per bulan 
- Keinginan menjadi full time trader 
- Ingin mendapatkan penghasilan yang sama dengan gajinya dari trading saham 

Apakah ada dari anda yang sekarang juga memiliki kondisi yang sama seperti diatas? Sebenarnya saya sendiri banyak menerima pertanyaan yang inti poinnya serupa. Itulah kenapa kita perlu kupas tuntas bersama. 

Ternyata tidak sedikit trader saham yang ingin trading for living, padahal baru saja masuk ke dunia trading saham. Artinya, banyak trader pemula yang ingin meninggalkan pekerjaan kantoran dan menjadi full time trader, dengan pengalaman trading yang minim. Mungkinkah? 

Nah, untuk bisa trading for living, ada baiknya anda perhatikan poin-poin berikut, jika ada yang belum memenuhi kriteria anda, sebaiknya kurungkan dulu niat untuk trading saham for living: 

1. Trading for living butuh pengalaman trading yang matang 

Jika anda baru trading saham, atau bahkan baru berniat membuka rekening saham, saran saya banyaklah belajar dulu ilmu trading saham. Pelajari analisa teknikal yang bagus untuk trading. 

Pelajari cara screening saham. Perbanyaklah pengalaman trading supaya anda bisa memahami kondisi market, mengatur psikologis dan membangun mindset trading yang benar.

Kalau anda sudah bisa meminimalkan kerugian, anda bisa dapat profit konsisten dari saham setidaknya 2-3 tahun terakhir, anda sudah punya sistem trading yang bisa anda terapkan dan menghasilkan profit, barulah anda bisa mempertimbangkan untuk trading for living. 

Nah, untuk bisa mencapai apa yang saya tuliskan diatas, dibutuhkan pengalaman dan praktik trading yang mumpuni. Apakah satu tahun atau bahkan beberapa bulan trading sudah bisa trading for living? Sepertinya masih belum. 

Anda harus bisa menilai kondisi-kondisi diatas. Jika sudah bisa mencapai poin2 diatas, barulah anda bisa pertimbangkan trading for living. Baca juga: Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Kalau belum, ada baiknya anda tidak perlu terburu-buru. Jadi part time trader dulu. Tambah pengalaman anda. Toh, dengan trading saham part time, anda bisa dapat penghasilan tambahan dari trading, dan gaji sebagai penghasilan tetap / utama. 

2. Penghasilan dari trading saham tidak ada yang stabil seperti gaji karyawan 

Jangan berpikir bahwa dengan trading full time, anda bisa dapat penghasilan tetap Rp6,5 juta tiap bulan, Rp10 juta tiap bulan. Trading saham berarti anda bekerja sendiri. Bekerja sendiri pasti penghasilannya akan fluktuatif tiap bulan. 

Apalagi market saham itu selalu naik (bullish) dan turun (bearish). Saat pasar saham bagus, anda mungkin bisa dapat penghasilan yang lebih besar dari yang anda harapkan. 

Sebaliknya, ketika market saham turun atau bahkan sedang jatuh, sangat mungkin penghasilan anda jauh lebih sedikit daripada penghasilan anda biasanya. Bahkan mungkin penghasilan anda bisa dibawah gaji bulanan anda. 

Sama seperti anda menjalankan bisnis entah bisnis rumah makan, buka toko dan lain2. Omzet tiap bulan dari bisnis anda nggak mungkin sama terus tiap bulan kan? Pasti ada kalanya omzet anda naik drastis, kadang stabil, kadang juga bisa turun. 

Pahami poin ini, supaya anda nanti tidak shock atau kecewa ketika penghasilan trading saham anda ternyata fluktuatif tiap bulan.  Ada baiknya pelajari tulisan ini: Berapa Untung Saham Sebulan? 

3. Butuh modal besar untuk trading for living 

Tidak ada ukuran pasti berapa modal minimal untuk trading for living. Tapi yang harus perhatikan, keuntungan KONSISTEN RATA-RATA dari trading selama minimal 2-3 tahun terkahir harus cukup untuk menutup semua pengeluaran anda ditambah sisa untuk tabungan dan dana daruat. Katakanlah: 

Pengeluaran anda: Rp4.000.000 per bulan
Anda ingin menabung per bulan: Rp500.000 
Dana darurat yang ingin anda sediakan: Rp500.000 

Jadi anda harus bisa mencapai profit dari saham minimal Rp5.000.000 per bulan. Kalau dalam 2-3 tahun terakhir profit saham anda berkisar di antara Rp3-5 juta, maka anda belum siap jadi full time trader. 

Kalau penghasilan anda 2-3 tahun terakhir dari trading sudah diatas Rp5 juta terus, misalnya Rp5-10 juta, anda baru bisa pertimbangkan jadi full time trader.

Ketahuilah juga bahwa untuk mencapai profit konsisten tersebut, anda juga perlu modal yang besar. Jika modal anda masih beberapa juta, sebaiknya kurungkan niat untuk trading for living. 

4. Trading for living bisa MEMPENGARUHI PSIKOLOGIS anda 

Trading for living bisa mempengaruhi psikologis anda, terutama kalau penghasilan yang anda harapkan tidak sesuai. Anda ber-ekspektasi dapat penghasilan Rp10 juta per bulan. 

Namun ternyata pasar saham sedang bearish. Psikologis anda rentan kacau, apalagi anda sudah melepas penghasilan utama anda, sehingga satu2nya penghasilan anda hanya dari trading saham. 

Tapi kalau anda masih punya pekerjaan utama, gaji tetap per bulan, psikologis anda pasti jauh lebih tenang walaupun market sedang turun dan penghasilan saham anda juga fluktuatif. 
Jadi saran saya, jika mau trading for living, persiapkan segala sesuatu dengan matang. Persiapkan mental, penghasilan yang sudah mencukupi dari trading, siapkan pengalaman trading. Jangan trading for living hanya karena menuruti faktor keinginan dan emosi sesaat.
Jangan buang uang yang sudah anda kumpulkan selama bertahun-tahun kerja untuk trading for living JIKA BELUM SIAP. Sayangilah modal anda. Tradinglah secara bijak. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.