Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Tips Beli Saham Murah Jual Mahal

Membeli saham di harga murah, dan jual di harga mahal / tinggi. Semua trader saham pasti ingin bisa menerapkan strategi tersebut. Strategi beli saham murah dan jual mahal dikenal juga dengan strategi BUY LOW SELL HIGH.



Supaya anda bisa membeli saham di harga murah dan jual di harga mahal, ada beberapa tips yang harus anda perhatikan dan terapkan: 

1. Beli saham yang sudah diskon secara teknikal 

Untuk bisa memberi saham murah, anda harus memilih saham-saham yang harganya sudah DISKON secara teknikal. Saham diskon maksudnya saham-saham harganya sudah turun banyak dan sudah menunjukkan bahwa saham tersebut sudah murah, serta berpotensi naik karena sudah terdiskon banyak. 

Perlu anda ketahui bahwa tidak semua saham yang harganya sudah turun bisa dikatakan sebagai saham diskon. Katakanlah saham KLBF turun dari harga 1.500 ke 1.400. Harga saham KLBF 1.400 ini belum tentu sudah diskon atau murah. 

Kalau suatu saham sudah turun tapi masih belum diskon, maka saham tersebut sangat mungkin untuk turun lebih dalam.  

Pola-pola teknikal saham tertentu juga bisa menentukan apakah saham yang turun sudah bisa dikategorikan sebagai saham diskon yang potensial untuk naik atau masih mahal secara teknikal.

Anda bisa pelajari bagaimana cara-cara memilih saham diskon atau murah, yang berpotensi naik disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Saham-saham yang sudah diskon, berpotensi naik banyak ketika rebound. Karena pelaku pasar akan memborong saham2 yang harganya sudah murah. Saham murah adalah kesempatan emas mendapatkan saham dengan porsi lebih banyak, sehingga ketika mayoritas pelaku pasar memborong saham, saham2 diskon akan naik lebih cepat.  

Hal ini juga pernah kita pelajari konsepnya disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. Anda bisa pelajari kembali. 

2. Terapkan strategi swing trading (buy and hold) 

Jika anda ingin beli saham murah dan bisa jual di harga tinggi, ada baiknya terapkan strategi SWING TRADING. Swing trading adalah strategi buy and hold, dengan jangka waktu trading 1 minggu - 1 bulan. 

Anda bisa pelajari cara-cara screening saham bagus, plus strategi swing trading saham disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus + Swing Trading. 

Dengan menerapkan swing trading, anda bisa hold saham, sampai saham tersebut naik maksimal dalam jangka waktu mingguan sampai sebulan, tergantung kondisi market. Terutama untuk saham2 bagus, dibutuhkan waktu yamg beberapa hari- seminggu agar sahamnya bisa naik lebih tinggi.

Berikut adalah contoh penerapan swing trading saham, dengan cara beli saham murah dan jual mahal yang saya praktikkan sendiri: 



Saya melakukan trading saham BBRI, buy di harga 2.990 pada tanggal 11 Juni dan jual tanggal 17 Juni pada harga 3.140. Jangka waktu trading adalah 1 minggu. Net profit BBRI (setelah dikurangi fee beli dan jual) adalah 4,56%. 


Contoh swing trading lainnya, saya terapkan di saham TLKM. Saya membeli saham TLKM di harga 3.090 pada tanggal 11 Juni, dan menjual TLKM di harga 3.260 tanggal 18 Juni. Jangka waktu trading adalah seminggu lebih. Net profit sebesar 5,04%. 

Itulah contoh swing trading saham yang bisa anda terapkan untuk beli saham di harga rendah, dan jual di harga mahal. Dengan swing trading, anda bisa mengincar target profit minimal 4-5% selama seminggu atau lebih. 

3. Target take profit dan resisten saham

Walaupun anda ingin menjual saham di harga tinggi, namun anda harus tetap menentukan target2 yang realistis berdasarkan analisa. Pada umumnya, menjual saham di harga tinggi bisa anda tetapkan target profit sekitar 4-5%. 

Untuk kondisi pasar saham yang uptrend / bullishnya lebih mantap, anda bisa tetapkan target diatas itu. Anda harus tentukan resisten2 saham sebagai target jual anda. 

TIDAK SEMUA KONDISI MARKET BISA MENERAPKAN BUY LOW SELL HIGH 

Di pasar saham, anda harus menjadi trader yang fleksibel. Perlu anda pahami bahwa tidak setiap saat anda bisa menerapkan beli saham di harga murah dan jual di harga sangat tinggi. 

Sebagai contoh, kalau kondisi pasar saham sedang jatuh / strong bearish, banyak saham yang harganya sudah turun, masih jatuh lagi. Banyak saham yang harganya naik sehari-dua hari lalu harganya kembali turun. 

Kalau anda menerapkan strategi buy low sell high, kemungkinan besar sebelum saham anda naik dalam waktu seminggu-sebulan, saham anda sudah keburu turun duluan. 

Dalam kondisi pasar saham yang sedang bearish atau fluktuatif di rentang support-resisten tertentu / berulang, anda bisa pertimbangkan untuk menerapkan strategi trading, dengan time frame yang lebih pendek, misalnya trading harian / intraday. 

Anda bisa pelajari full praktik memilih saham untuk trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Di pos ini, mungkin ada banyak fakta yang belum dipahami tentang penerapan buy low sell high, terutama cara membeli saham yang murah, dan kondisi market ideal untuk menerapkan strategi ini.

Semoga adanya pos ini bisa memberikan pemahaman tentang tips-tips untuk membeli saham di harga murah serta cara menjual saham di harga mahal. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.